Chapter 15 : Who is She?

334 53 16
                                    

Lampu warna-warni itu dinyalakan. Melengkapi betapa indahnya tempat yang sudah seperti surga untuk mereka berdua.

Rooftop gedung tua itu terlihat jauh lebih Indah dari yang di ekspektasikan orang-orang.

Matahari mulai tenggelam lampu bergantungan itu bergerak mengikuti sepoian angin malam ini.

Sana menyenderkan kepalanya di bahu Jungkook sambil menunggu kembang api yang akan diledakkan beberapa menit lagi. Kembang api untuk memperingati hari pembukaan sebuah perusahaan besar digunakan mereka untuk merayakan anniversary juga.

"Satu tahun kita. Apa harapanmu?" tanya Sana.

"Sana aku tidak tahu. Tapi aku merasa sudah terikat sepenuhnya denganmu. Perpisahan akan sangat menyakitkan, aku tak ingin itu terjadi. Aku tidak akan melepasmu untuk selamanya..."

"Kau serius? Bukankah bosan juga akan terasa? Tak inginkah kau menatap wanita lain?"

"Yak kau ini kekasihku. Kenapa menyuruhku mencari wanita lain?"

"Karena perpisahan itu pasti terjadi, aku tidak tahu kapan... Tapi ada saatnya kita akan berpisah." ujar Sana membuat Jungkook sedikit terkejut.

"Hei ucapanmu menyakiti hatiku."

"Itu hanya kalimat singkat bodoh. Tapi jika itu benar-benar terjadi, aku ingin kau membiarkanku pergi dengan tenang dan hilangkan kesedihanmu."

"Kau berucap seolah akan mati saja. Tapi aku benar-benar serius, maukah kau jadi satu-satunya untukku?"

Pria itu mengambil sesuatu dari saku nya. Sebuah kotak kecil berwarna merah.

Jungkook membukanya dan isinya adalah sepasang cincin berwarna perak.

"Happiness ring. Aku harap kita akan selalu bahagia." Jungkook memasangkan cincin itu ke jari manis Sana. Lalu memakai miliknya sendiri.

"Jangan bilang kau..."

"Tepat sekali. Aku melamarmu."

"Bukankah ini terlalu cepat?"

Jungkook menggeleng. "Aku melamarmu sebagai satu-satunya wanita yang kucintai seumur hidupku. Mari kita ke universitas yang sama nanti, dan meresmikan hubungan ini setelah lulus. Itu adalah impianku."

Sana tak bisa berkata-kata lagi. Pria itu terdengar sangat tulus mengatakan nya, Sana tidak kuat menahan air matanya dan langsung memeluk pria itu.

"Hiks! Aku mencintaimu."

"Kau tidak boleh meninggalkanku ya..."

*

"Ha?! Hah?!?" Jungkook terbangun dengan terkejut.

"Mimpiku berbeda? Nama itu? Wajah itu? Tempat itu? Memang ada yang salah dengan gadis itu. Nona peri? Namamu Sana? Sana, Sana... Tzuyu pernah mengatakan nama itu!"

Jungkook langsung bergegas menuju apartemen Tzuyu. Ia menarik nafas panjang lalu mulai mengetuk pintunya.

"Tzuyu-ya..."

Tidak ada yang keluar, sepertinya gadis itu sedang tidak dirumah.

"Kenapa Jaehyun harus ditelfon Appa sebelum menceritakan semuanya padaku! Siapa gadis itu sebenarnya?!"

"Jungkook penerbanganmu hari ini." Jungkook berbalik dan melihat kedua orang tuanya dan juga Jaehyun disana.

"Hah? Bukannya aku masih punya dua bulan disini."

"Dengarkan Eomma... Kami sudah mengatur jadwalmu supaya lulus lebih cepat."

"Aku akan kembali ke Inggris? Kenapa terlalu cepat dan mendadak?" Jungkook benar-benar bingung. Seharusnya mereka mengabarinya dari awal.

Dysphoria [SaKook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang