Mata nya terbuka, bersamaan dengan bayang-bayang seorang laki-laki di hadapan nya.
Ia melihat langit yang sangat Indah dan terduduk diatas padang rumput penuh bunga di depan sebuah istana raksasa.
"Nona malaikat, kau tidak apa-apa?" suaranya terdengar merdu walau itu hanya suara tanpa irama.
"Jungkook-ah?!" ingin rasa nya Sana berteriak, tapi kini kotak suara nya seolah kehilangan fungsinya.
"Andai kau bisa menjawab segala pertanyaan ku. Aku akan sangat senang. Tapi ternyata tak bisa."
"Jungkook-ah! Kau bisa melihatku??" lagi-lagi ia terbungkam. Bahkan mimik nya tak bisa digerakkan.
"Nona malaikat... Apa kau tahu isi dari Istana megah di balik pagar emas itu? Aku sangat penasaran, tapi aku hanya bisa menjelahi padang bunga ini selama bertahun-tahun."
Sana mengalihkan pandangannya, melihat bangunan besar bercat putih dan emas itu. Istana itu bahkan terlihat lebih besar daripada Taj Mahal.
"Kurasa kau juga tidak tahu. Hehe... Hanya ada aku dan kau disini. Jikalau aku bisa masuk kesana suatu hari nanti, aku ingin kesana bersamamu."
"Jungkook-ah! Apa yang kau bicarakan sebenarnya?!"
Pandangan nya mendadak buram. Dan ia terbangun dari mimpi nya di hadapan Hyunjin dan Tzuyu.
"Apa yang terjadi?! Suaraku kembali??"
"Sudah cukupkah kau berimajinasi?" tanya Hyunjin menyadarkan Sana.
Biasanya ia hanya tidur untuk berimajinasi. Tapi kali ini ia yakin, tadi itu adalah mimpi. Mimpi yang terasa sangat nyata, bukan sekedar imajinasi.
"Aku bermimpi." jawab Sana sambil menepuk-nepuk pipi nya.
"Kau sendiri yang bilang jika hantu tidur dan melihat banyak hal, itu bukan mimpi, tapi imajinasi. Sekarang kau malah berasumsi kalau kau habis bermimpi. Noona... Apa kau sedang bercanda?"
Hyunjin tertawa remeh. Tapi Sana benar-benar yakin, itu adalah mimpi. Jungkook, padang rumput, taman bunga, pagar emas, dan istana megah itu... Ia bahkan tak bisa berimajinasi sampai situ.
"Lupakan saja..."
"Sana, aku sudah tahu semuanya..." ujar Tzuyu tiba-tiba yang membuat Sana terlihat bingung.
"Hm? Memang kau tahu apa?"
"Semua tentang mu dan Jeon Jungkook. Hyunjin memberitahu ku semuanya." ujar Tzuyu dengan ekspresi khawatir. Pandangan Sana langsung beralih tajam kepada Hyunjin. Tapi Hyunjin terlihat tak merasa bersalah.
"Jungkook adalah alasan mu masih di bumi. Dan Tuhan yang menarikmu kemari untuk Jungkook. Kenapa kau tak memberitahuku semuanya??"
Sana bingung harus menjawab apa, ia tak pernah memprediksi ini akan terjadi.
"A-aku..."
"Karena kau akan pergi sebentar lagi. Kau harus memiliki akhir yang bahagia, aku akan melakukan ini untuk mu." Tzuyu menatap Sana dengan yakin, sementara Sana masih bingung.
"Apa?"
"Rasuki aku, dan katakan semuanya pada Jungkook. Kurasa dia akan percaya jika kau mengaku sebagai Sana walaupun dengan tubuh ku!"
"Mwo?! Apa kau sudah gila?? Kau sendiri tahu akibatnya jika hantu merasuki manusia. Kau bahkan belum sembuh, jangan mengulang hal itu lagi! Bagaimana jika terjadi sesuatu yang lebih buruk padamu?!" Sana tak bisa melakukan hal gegabah seperti itu. Ia tak ingin menyakiti Tzuyu yang sudah berbuat banyak untuk nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dysphoria [SaKook]
FanfictionSiapa yang tahu rencana tuhan? Kebahagiaan itu hanya sebuah kontrak tanpa tanda tangan yang bersifat sementara.