Chapter 8 : Slowly Disappear

329 59 9
                                    

"Tzuyu-ya, kau mau pergi kemana?" tanya Sana melihat Tzuyu berdandan rapih hendak keluar.

"Aku akan pergi ke rumah teman, untuk meminjam buku catatannya. Hari ini aku tidak masuk."

"Oh... Apa perlu kutemani, bagaimana jika tiba-tiba ada hantu yang jahil?"

"Tidak perlu, aku hanya perlu mengabaikan nya kan?"

"Baiklah, jaga dirimu baik-baik."

Sepertinya Tzuyu mulai memberanikan dirinya untuk keluar rumah. Seharian ia tak keluar karena takut. Tapi apa boleh buat selain mencoba terbiasa? Ia tak ingin menderita lebih lama lagi karena kemampuan yang diperoleh nya.

Sementara Sana, ia menyuruh Tzuyu untuk menyalakan televisi sebelum pergi untuk nya dan Hyunjin menonton. Walau mereka hantu, mereka juga butuh hiburan.

"Wah... Jadi ini drama yang dibicarakan para manusia." Sana menganga kagum melihat cuplikan iklan di televisi.

"Cih! Benar-benar membosankan, lebih baik aku tidur saja dan bermimpi indah." Hyunjin berkomentar.

"Bermimpi Indah? Bahkan tidur pun hanya ilusi, kau tak akan bisa merasakan nya."

"Terserahku, kau tonton saja sendiri."

"Arraseo!"

Sana pun menunggu drama yang berada di iklan tadi, drama itu akan dimulai sebentar lagi.

"Hotel Del Luna? Judul yang aneh, tapi keren..." Sana sangat antusias. Ia mulai menonton dengan serius.

"Wah... IU memang sangat cantik." ia memuji tokoh utama dalam film itu, ia sangat menyukai aktris sekaligus penyanyi itu sejak ia masih hidup.

Sana berada di episode terakhir saat itu. Sayang sekali, ia harus menonton bagian ending nya saja tanpa tahu jalan cerita awal nya. Dan... Ia sempat menangis.

"Wae? Kenapa jadi menyedihkan seperti ini? Apa mereka akan berpisah? Kenapa?"

Tiba-tiba listrik mati di kamar itu. Dan ini benar-benar menyebalkan karena film itu belum berakhir dan tidak akan tayang lagi setelah episode hari ini selesai.

"Ah jinjja! Menyebalkan! Hyunjin!" teriak Sana pada pria yang tengah terbaring sambil menutup matanya itu. Dia tidak tidur, tapi hanya berfantasi.

"Aisshh... Kau mengganggu aku tidur saja."

"Listrik nya mati! Sialan! Padahal yang kutonton belum selesai!" geram nya sambil menghentak-hentakkan kaki nya di lantai.

"Lalu kau mau apa dengan membangunkan ku? Kau kira aku bisa memperbaiki nya. Kau itu lebih tua, kenapa bodoh sekali."

Sana menyadari kebodohannya, ia lupa Hyunjin itu juga hantu. Padahal ia berniat meminta Hyunjin untuk memanggil staf hotel, supaya mereka memeriksa apa yang terjadi.

"Aku akan keluar. Kau mau ikut?" Sana mencoba mencari alasan.

"Tidak. Aku suka kegelapan." jawab Hyunjin yang langsung kembali pada posisi tidur nya.

"Baiklah."

Sana berjalan keluar kamar. Ia melihat orang-orang berlalu lalang beda sekali ketika Jungkook sakit kemarin. Kemana saja mereka?

"Mereka datang ketika tidak diperlukan dan tidak ada ketika diperlukan. Kenapa menyebalkan sekali?"

Karena ia mengingat kejadian kemarin, Sana jadi mengingat Jungkook. Ia iseng masuk ke dalam kamar nya.

"Sudah ditata rapi, orang ini cepat sekali pulih. Apa karena dia seorang mahasiswa kedokteran?"

Sana mencoba menyusuri tempat ini dan melihat Jungkook. Pria itu tengah mencoret-coret sebuah buku sambil mengotak-atik komputer nya, hal itu menarik perhatian Sana.

Dysphoria [SaKook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang