END #014

2K 29 6
                                    

Mendung yang amat sangat pekat disertai rintikan air langit yang jatuh ke bumi, seperti sangat mendukung suasana saat ini. Suara isakan bahkan jeritan tangis dari seorang Ibu yang tiada henti-hentinya.

Yaa, keluarga Zadisty sedang berduka karena kepergian salah satu anggota keluarganya.

Siapa lagi kalau bukan Etoile Zadisty, si bungsu kesayangan keluarga itu pergi meninggalkan mereka untuk selama-lamanya.

================================

[Sebulan sebelum kepergian Et]

Pagi itu pagi yang tenang, semuanya seperti biasa. Papa Disa dan Mommy Yuki sudah menunggu di bawah untuk sarapan bersama anak-anaknya.

Lune yang sedang sibuk merapikan barang-barang yang akan dibawa kesekolah, Leil yang baru selesai nge gym dan akan mandi, serta si bungsu Et yang masih setia di tempat tidur.

Tak ada yang dicurigai dari hal itu, tapi sebenarnya Et sedang menahan sakit di dadanya. Et merasa sakit dari semalam namun tidak dia katakan kepada keluarganya.

Semuanya sudah berkumpul di bawah untuk sarapan, kecuali Et.

"Dimana adikmu Leil?" Disa

"Masih tidur Pa" Leil

"Tapi ini udah waktunya sarapan, nanti setelah sarapan tolong bangunin Et ya" Yuki

"Okey Mom" Leil

Mereka pun berbincang seputar sekolah, hingga Leil selesai sarapan dan akhirnya menuju kembali ke kamarnya untuk membangunkan Et.

"Et, ayo bangun. Mom and Papa udah nungguin kamu sarapan tuh di bawah" Leil

Tak ada respon dari sang adik, maka Leil menyingkap selimutnya Et. Seperti tersambar petir melihat keadaan adiknya sedang merintih kesakitan memegang dada dengan darah yang terus mengalir dari hidung dan mulutnya.

Leil langsung memeluk sang adik dan membersihkan darah yang masih mengalir dari sumbernya. Leil juga langsung menekan tombol yang berfungsi untuk memberitahukan seisi rumah bahwa Et sedang tidak baik-baik saja.

~~~Sirine Berbunyi~~~

Yuki yang terkejut tak sengaja menjatuhkan cangkir teh yang sedang dipegangnya.

"Oh my!! Et!!!!" Yuki

Yuki tak memikirkan lagi cangkir teh yang pecah itu, dia langsung berlari menuju kamar Et diatas, disusul oleh Disa dan Lune.

"Et!!! Yaampun, kamu kenapa nak?!" Yuki

"Mom!! A aku tak tau hk, ketika aku mau bangunin Et, pas aku buka selimutnya sudah seperti ini hkk" Leil

"Hkk hkk Et!" Yuki

Tanpa disuruh, Lune sudah langsung menelepon ambulance. Disa juga tak kalah panik, namun dia berusaha untuk tetap tenang dan mengabari Opa Satoshi dan Uncle Vali.

.     .     .     .     .

Mereka semua berlari mengikuti brankar dorong yang berisi Et menuju UGD. Tapi sayang, hanya satu orang yang boleh masuk menemani Et disana. Disa mengambil alih untuk menemani Et, karena jika Yuki yang menemaninya, Disa takut Yuki hanya akan mengganggu pemeriksaan dokter saja.

Yuki pun akhirnya setuju, dia ditemani oleh Leil dan Lune. Yuki yang biasanya terlihat kuat dan tegar, namun kali ini berbeda. Yuki bahkan seperti tak punya tulang untuk sekedar berdiri tegak. Yuki kini berada dalam pelukan Lune dan Leil.

Entah mengapa, ada firasat buruk yang sangat kuat mengatakan bahwa Et tak akan lama lagi bisa bersama. Itu yang membuat hati Yuki hancur seketika.

Berita bahwa Et masuk rumah sakit, membuat Opa Satoshi dan couplenya Opa Yuta terbang ke Indonesia dengan penerbangan first class. Mereka semua khawatir akan Et, mereka takut jika tak akan bisa lagi bertemu dengan Et. Begitu pula dengan Uncle Vali dan Uncle Chen, mereka langsung menuju rumah sakit.

DISABLED STAR (MALE&FEM DOM)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang