"Et, aku mau membekapmu boleh?" Lune
"Ehmpt" Et
Et menjawab sambil mengangguk, sebenarnya dia takut tapi tak apa jika itu membuat Lune senang.
"Ahh goodboy" Lune
Dengan sekuat tenaga Lune membekap handuk yang terdapat chloroform itu ke mulut dan hidung Et yang sudah disumpal dan dipakaikan masker. Et lebih susah lagi bernafas, tapi dia masih bisa menahannya.
Setelah beberapa saat, nafas Et pun hampir habis, oksigen yang dia dapat hanya sedikit sekali, apalagi ditambah dia yang meronta-ronta.
"Ssstttt tenang ya Et" Lune
Lune mengambil remote ac dan menurunkan suhunya ke suhu terendah dan itu membuat Et lemas tak bertenaga.
Lune lalu memakai penis strap dan dia bersiap untuk memperkosa sang adik. Dilepasnya sumpalan pada anus Et dan dia masukkan penis silicon itu perlahan. Et mengerang kencang karena merasa perih yang teramat sangat pada lubang anusnya.
Lune menggoyangkan pinggulnya dari perlahan menjadi cepat. Kegiatan itu menimbulkan desahan-desahan dari keduanya. Ahh Lune sangat terangsang dengan Et hingga dia akhirnya melepaskan semua pakaiannya dan Et sangat malu melihat Kakak nya sendiri tanpa busana.
Lune melepaskan sumpalan mulut Et dan dia langsung mencumbu Et. Et sangat terkejut, dia tak tau harus berbuat apa. Dia tak paham bagaimana caranya berciuman, apalagi lidah Lune terus mencoba bergulat dengan lidah Et. Lidah Lune juga tak jarang mengabsen gigi-gigi putih Et.
Hingga beberapa menit lamanya mereka tetap melakukan ciuman panas itu dan akhirnya mereka kehabisan oksigen.
"Haahh hahhh a apa ini hahhh ta tak apa Ka? Hahh hahh" Et
"Hahh hahh apa maksudmu Et?" Lune
"Ki kita kan ber bersaudara, apa tak apa hahh melakukan ini hahh hahh" Et
"Anggap saja hubungan kita special dan kau kan pintar, sepertinya saat ini kau harus mulai belajar tentang suatu hubungan yang dinamakan incest" Lune
"Hmm a aku takut ke ketahuan Mommy Ka Hkk" Et
Et tampak berkaca-kaca mengingat jika hal yang mereka lakukan ini akan ketahuan oleh sang Ibu.
"Sudahlah kau jangan menangis, semoga saja tak ketahuan, kalau sampai ketahuan ini karena kau mengadu Et!!" Lune
"Tidak Ka, aku tak mengadu pada Mom atau Papa" Et
"Bagus kalau begitu, apa kau mau merasakan memegang kedua buah dada ku Et?" Lune
Seketika wajah Et seperti kepiting rebus.
"A aku sungguh tak b berani Ka Lune" Et
"Tak apa jika kau ingin mencobanya, hanya kau yang kuijinkan karena kau sangat manis dan imut. Ehmm Et maafkan perlakuanku padamu ya. Aku selalu berbuat jahat padamu" Lune
"Tak apa Ka, aku sangat senang karena Ka Leil dan Ka Lune sudah tidak cuek lagi padaku" Et
"Ahhhh kau menggemaskan sekali Et" Lune
Et hanya dapat membalasnya dengan wajah seperti kepiting rebus nya itu dan senyuman kecil yang menggemaskan.
Lune memeluk Et sangat kencang hingga rasanya sesak. Disaat tenang dan bahagia seperti ini, ada saja masalah yang terjadi pada Et. Mungkin karena tadi menahan rasa sakit dan dinginnya suhu ruangan menyebabkan Et mengalami mimisan yang banyak dan juga nafasnya yang tiba-tiba kembang kempis.
Lune awalnya tak tahu jika Et sedang mimisan karena masih di dalam pelukannya, tetapi akhirnya Lune sadar karena dia merasa punggunggnya basah dan tercium sedikit bau besi.
Lune terkejut, tapi dia tetap tenang dan sigap membersihkan darah yang mengalir serta memberikan inhaler pada Et. Tak lama pendarahannya berhenti dan nafas Et pun sudah kembali normal.
. . . . .
Et sudah tenang sekarang dan dia kali ini sedang menyusu seperti sapi pada buah dada Lune. Lune menyodorkan putingnya itu pada Et dan dengan rasa yang bercampur aduk di dada Et, akhirnya Et pun mau menyusu pada buah dada Lune itu.
Et memiliki kegusaran ketika melakukan hal ini, dia merasa malu, merasa bersalah, merasa sesak dan sakit di kepalanya yang tentu saja dia sembunyikan dari sang Kakak.
Akhirnya acara menyusui ini berakhir juga. Setelah itu Lune memikirkan sebuah ide gila untuk menyeburkan sang adik ke kolam renang, padahal Et tak boleh terkena dingin, tapi Lune ingin mengajaknya berenang. Lune tak bisa melakukan ini, dia harus menunggu Leil pulang dan menceritakan rencananya ini.
Jujur saja sisi Lune yang satu lagi juga ingin menunjukan eksistensinya. Jika kalian ingat Yuki memiliki bipolar, tapi sebenarnya itu tak menurun dan tak menular, namun kejadian ini sangat langka karena Lune juga memiliki bipolar.
Lune akhirnya meninggalkan Et dengan mulut penuh sumpalan serta masker yang berlapis. Dia keluar kamar untuk menjalankan rencananya itu.
Di mansion ini terdapat beberapa maid, Lune tak ingin para maid itu melihat Et dalam keadaan tersiksa, bisa-bisa para maid itu mengadu pada Mommy dan Papanya. Jadi Lune menyuruh para maid itu untuk pulang ke rumah pelayan lebih awal, para maid pun senang jika bisa pulang lebih awal, namun mereka sedikit curiga dengan kelakuan Lune ini.
Tapi lagi-lagi mereka tak mau mengambil pusing dan lebih memilih untuk menerima saja pulang lebih awal. Mereka menguatkan kepercayaan diri bahwa anak-anak majikannya itu ingin menghabiskan waktu bersama yang tak ingin diganggu sama sekali.
Setelah para maid pulang, Lune langsung mengunci pintu dan menuju dapur untuk membuat coklat panas. Lune memang anak dengan penasaran yang tinggi, ketika sudah selesai membuat coklat panas, Lune memutuskan untuk masuk ke sebuah kamar yang seperti gudang namun bersih.
Lune melakukan ini karena dia bosan dan ingin mengetahui apa saja isi di dalam ruangan itu. Sambil menunggu Leil pulang, Lune mencoba membuka beberapa kardus. Ketika ada satu kardus yang jatuh dan isi dari kardus tersebut membuat Lune terkejut namun senang.
Dia melihat banyak macam jenis sextoy di dalamnya, berbagai model pun ada disana. Mata Lune berbinar karena dia berfikir bisa memakai ini untuk mengerjai adiknya itu.
Lune sibuk memilah-milah ingin memakai yang mana untuk Et nanti. Karena terlalu asik, tak sengaja Lune menjatuhkan sebuah kotak kecil berpita dan didalamnya terisi banyak sekali lembaran photo polaroid, jumlahnya mungkin lebih dari seratus, bahkan lebih karena Lune tak menghitungnya satu persatu.
Lagi-lagi Lune dibuat terkejut dengan isi kotak tersebut. Di dalamnya terdapat banyak sekali Photo Disa dalam keadaan terikat tak berdaya dengan segala sextoy yang menempel pada alat vital sang Ayah.
Lune menjadi sedikit terangsang melihat Ayahnya dalam kondisi seperti itu, karena menurutnya Ayahnya itu sangat manis dan tampan. Wajah-wajah yang ingin minta diperkosa menurut Lune.
Mungkin Lune sudah gila, tapi dia tak perduli. Dia tetap mengambil beberapa buah photo Ayahnya dan beberapa sextoy. Muncul imajinasi gila bahwa dia ingin mendominasi Ayahnya.
Setelah mengambil beberapa sextoy san photo sang Ayah, Lune kembali menuju ruang tamu untuk menikmati coklat hangatnya sambil menunggu Leil pulang. Lune juga tak menyangka bahwa Ibunya itu sangat keren saat mendominasi sang Ayah.
_______________________________________
Hai Gengs!! Terima Kasih sudah membaca cerita DISABLED STAR chapter ini. Semoga kalian suka dengan cerita ini dan jangan lupa tinggalkan jejak kalian dalam bentuk apapun untuk MA. Karena jejak kalian sangat berarti untuk MA dan juga menjadi penyemangat untuk MA dalam melanjutkan cerita-cerita yang MA tulis. Happy Reading Gengs!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
DISABLED STAR (MALE&FEM DOM)
DiversosDIINGATKAN CERITA INI MENGANDUNG ADEGAN 21++ HARAP YG DIBAWAH UMUR TIDAK MEMBACA STORY INI. _________________________________________ Maafin aku Ka Leil, Ka Lune!!