"Jeno ngga dingin. Cuma kurang perhatian aja."
[ && ]
Setelah ungkapan perasaan dari lelaki berparas tampan nan datar 3 bulan yang lalu, mampu membuat Keana Eira Arunata panas dingin dibuatnya.
Berawal dari dirinya yang sengaja mendekatkan diri alias PDKT kepada lelaki bernama lengkap Jeno Malik Aljefril karena tantangan dari para sahabatnya. Sejak itu pula usahanya yang seakan tak mungkin meluluhkan hati dingin milik Jeno, namun siapa sangka lelaki itu tiba-tiba saja membalas usahanya. Entah kenapa pula perasaannya yang sedari awal ia yakini tak akan ikut luluh, kini dirinya harus rela menelan ludah sendiri. Keana bukan hanya luluh, tapi bucin akut.
Seperti sekarang ini, dirinya tengah tersenyum-senyum sendiri ditengah-tengah lautan manusia yang sedang kelaparan. Dihadapannya juga terdapat gadis yang jengah atas kelakuan dari sahabatnya itu. Adis sudah mencoba menyadarkan Keana dari lamunan gilanya itu, tapi dirinya malah harus mengorbankan tangannya yang tak suci lagi akibat sosoran benda kenyal merah muda milik Keana.
Dari kejauhan nampak dua lelaki sedang melambai-lambaikan kedua tangan mereka seakan menandakan bahwa mereka baru saja bertemu setelah berbulan-bulan lamanya dengan raut wajah yang dibuat terharu dan mata yang berlinang air mata– yang Adis yakini akibat dari tetesan insto. Adis yang kesal akhirnya menyuruh mereka untuk segera datang dengan isyarat tangannya tidak lupa muka garang yang ia tunjukkan.
"Sianjing malah plonga-plongo." Geramnya kepada diri sendiri akibat mereka yang tak segera datang juga.
Akhirnya yang ditunggu pun tiba ditempat tujuan masih dengan raut wajah yang dibuat terharu dan rentangan tangan serta kaki yang berlarian kecil.
Setelah sampai didepannya, tanpa ba-bi-bu Adis langsung menggeplak pipi kedua pemuda tersebut. "Lo bedua kaya anak kecil yang minta dipungut tau gk?!" Kesalnya. "Liat nih kembaran gila lo pada, bisa-bisanya kaga sadar-sadar juga padahal rame begini. Sadarin gih, ntar kerasukan lagi." Ucapnya yang tak habis pikir dengan sahabatnya yang sedaritadi tengah asik bermanja dalam halusinasinya. Padahal kantin tempat mereka makan siang kali ini benar-benar rame, bukan hanya dari teman sefakultas mereka tapi juga dari fakultas lain yang sengaja datang hanya untuk berpacaran.
"Lah anjir, emang disini ada hantu ye?" Tanya lelaki blasteran Cina, Chan.
"Iya ada, lo hantunya!" Adis menimpali pertanyaan sinting binti tak jelas dari Chan. Mana ada hantu siang-siang bolong begini, lagian ini kan lagi rame-ramenya. Bukannya nongol tuh hantu palingan ngumpet karena takut bertemu manusia-manusia ambis akan makanan. Mengingat itu Adis jadi bergidik ngeri.
Tanpa menunggu kedua teman parno-nya, Zisdan langsung saja duduk disebelah Keana dan mencomot siomay dari gadis disebelahnya itu. "Kea, gue makan ya." Ijinnya yang tentu tak dibalas oleh sang empu.
"Jis, bagi atu!" Chan ikut-ikutan.
"Ijin noh ama yang punya." Timpal Zisdan.
"Gue minta lo bedua sadarin Keana anjing! Bukannya malah nyomotin siomay dia!" Ujar Adis geram. "Udahlah gue mau pacaran dulu." Putus asa. Sungguh, kenapa ia harus memiliki teman-teman yang tak jelas seperti mereka? Lebih baik dirinya pergi menemui sang pujaan hati yang sudah menempati hatinya selama 7 bulan terakhir.
"Pacaran mulu lo, dosa ntar." Jawab Zisdan mengingatkan. Yang tentu tak digubris oleh Adis, bahkan Adis sudah pergi meninggalkannya tanpa sepatah katapun lagi.
"Bilang aja lo cemburu." Timpal Chan Akalanka, pemuda dengan mulut cabenya yang tak bisa diam. Ia memang suka menggoda kedua sejoli ini. Entah kenapa melihat keduanya sering bertengkar, Chan selalu berpikir mengapa keduanya tak menjalin hubungan lebih dari teman saja? Mungkin akan seru karena hari-hari mereka akan diwarnai cekcok setiap harinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mas Pacar | Lee Jeno
Teen Fiction"Kalau cewek yang kamu lindungi itu Anya, terus yang lindungin aku siapa Jen?" ** up gak nentu. started : Okt 2O21 finished : - ⚠︎ cover dan semua gambar yang ada dalam cerita ini hasil dari pinterest dan media internet lainnya. [ DON'T COPY ANYTHIN...