08. Sempurna

2 1 0
                                    

"Anything for you, Keana."

[&&]





Siang dengan panas terik dimana letak matahari tepat di atas kepala dua insan yang tengah mengadu asmaranya di atas motor sambil tersipu malu bersama mawar merah berlapis buket hitam yang manis dari sang adam. Panasnya terik matahari ibu kota bagaikan angin sepoi-sepoi bagi keduanya. Menyejukkan hati, jiwa, serta perasaan yang semulanya mengaduk isi pikiran dengan banyaknya rasa khawatir dan cemas. Kini mungkin hanya akan ada seribu kata terimakasih tanpa penyesalan, semoga.

Meski sebelumnya Keana sangat kesal serta kecewa pada Jeno, namun bukan Keana namanya jika tidak bisa memaafkan kembali sang pujaan hati. Lagipula ia memang tak bisa marah kepada sang adam apalagi sampai berhari-hari. Tiga hari kemarin saja rasanya sudah lebih dari cukup untuknya mendiami sang pacar, jujur ia sudah sangat tidak kuat untuk terus berdiam diri. Namun untungnya Jeno mau mendahului untuk meminta maaf, jika tidak sudah bisa Keana pastikan jika dirinya tak akan memperdulikan lagi harga dirinya yang akan anjlok untuk meminta maaf terlebih dulu kepada Jeno.

Tepat di hari valentine Jeno datang setelah kelasnya usai dengan membawakan buket mawar merah di tangan kanannya serta sekotak coklat berbentuk love di tangan kirinya, dan jangan lupakan gitar yang ia sembunyikan di balik tubuh gagahnya.

Serangkaian kata maaf bahkan ucapan manis dan rentetan pemberian dari sang pacar Keana terima dengan tak percaya, bahkan saat Jeno mengajaknya untuk duduk di bangku panjang depan kelasnya pun Keana hanya diam melongo melihat kelakuan sang pacar yang ia akui baru saja terjadi. Selama masa pacaran bersama Jeno yang sudah menginjak 4 bulan lamanya, baru kali ini ia melihat sang pacar begitu romantis dan perhatian.

Ralat. Tidak begitu romantis sih, hanya saja bagi Keana, keromantisan yang Jeno lakukan sudah seperti romeo-romeo untuk juliette pada umumnya. Pasalnya Jeno tetaplah seorang Jeno dengan wajahnya yang datar. Namun hari ini wajah datar itu terlihat begitu tampan di mata Keana, hingga mampu membiusnya dengan ribuan kupu-kupu di perut gadis itu. Tidak hanya hari ini, setiap hari Jeno juga tampan. Tapi hari ini jauh lebih tampan, kalian paham maksudnya kan?

Sempurna dari Andra and the Backbone.

Untaian lirik demi lirik serta genjrengan lembut nan kecil dari senar gitar kesayangannya sebagai pelengkap, merasuk ke gendang telinga Keana dengan begitu halus dan lembut.

Kau begitu sempurna, dimataku kau begitu indah
Kau membuat diriku akan selalu memujamu
Di setiap langkahku, ku kan slalu memikirkan dirimu
Tak bisa ku bayangkan hidupku tanpa cintamu

Seperti pada lirik, apakah dirinya se-sempurna itu bagi seorang Jeno Malik Aljefril? Apakah sepenting itu cintanya bagi lelaki itu? Entah, Keana tak tahu mana yang asli dan mana yang ilusi semata. Yang ia yakini hari ini adalah ia percaya dengan apa yang dikatakan Jeno. Sempurna.

Janganlah kau tinggalkan diriku
Takkan mampu menghadapi semua
Hanya bersamamu ku akan bisa

Dari lirik yang terlontar, apakah semua sudah jelas? Ia tak perlu lagi menanyakan hal yang Adis sarankan untuknya bukan? Jeno pun takut kehilangannya, sama seperti dirinya yang juga takut kehilangan Jeno. Tolong, buatkan ia janji untuk hal demikian, untuk hal yang lebih lama. Untuk kedepannya ia mau lebih dari hari ini tidak apa-apa bukan? Ia ingin melakukan sedikit keegoisan.

Kau adalah darahku
Kau adalah jantungku
Kau adalah hidupku, lengkapi diriku
Oh, sayangku, kau begitu sempurna

Iya. Keana Eira Arunata sempurna, dimata seorang Jeno Malik Aljefril.

Sempurna

Setelah kejadian penting dalam hidup Keana terjadi dengan begitu saja. Kali ini ia akan di bawa sang pacar untuk pergi menemui energi untuk raganya dikala panas matahari mengambil paksa seluruh energi keduanya. Namun alih-alih menuruti keinginan Keana untuk menikmati kerang rebus mang Asep, Jeno justru membawanya ke rumah makan Padang– pilihan lelaki itu.

Mas Pacar | Lee JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang