09. Peluk Untuk Pelik

2 1 0
                                    

Kadang kala tak mengapa untuk tak baik-baik saja

[&&]




Malam cerah dengan ribuan bintang gemerlap membuat sebuah konfigurasi khusus dalam ruang tiga dimensi yang secara ilmiah disebut dengan rasi bintang, seakan ikut merayakan betapa bahagianya kedua insan dibawahnya. Suara kicauan merdu burung malam tak terdengar, digantikan dengan suara kicauan ramai orang-orang yang berdatangan silih berganti. Pasar malam, tempat tujuan terakhir kedua insan yang sebelumnya sudah mengunjungi banyak tempat berdua layaknya sepasang sandal jepit. Sama seperti sandal jepit, kusutnya penampilan mereka yang tentu saja belum mandi sore karena sibuk menghabiskan waktu bersama sejak tadi siang tak diidahkan oleh keduanya. Sudah Jeno katakan bukan, jika hari ini adalah harinya untuk Keana.

Tak perduli penampilan, yang Keana tahu hari ini dirinya begitu bahagia.

Jika ditanya sayuran apa yang Keana suka, maka jawabannya ialah Toge. Iya, Together with Jeno. Kalau bisa sih forever.

Ceilah gombal dulu yekan.

Mungkin sudah terhitung lebih dari sepuluh keduanya naik turun sebuah wahana. Lebih tepatnya Keana yang lebih banyak menaikinya karena gadis itu sungguh menatap minat seluruh wahana dipasar malam yang mereka kunjungi. Diantaranya yang sudah mereka naiki adalah bianglala, Keana suka melihat pemandangan kota dari ketinggian, begitu indah karena ia dapat melihat dengan jelas bagaimana sibuknya ibu kota Jakarta meski tak semua tempat dapat ia lihat namun setidaknya ibu kota ini tidak pernah merasakan sepi, begitu katanya. Kora-kora, yang mampu membuat Jeno sungguh ingin muntah ketika sudah diperbolehkan turun. Komedi putar, hanya Keana yang menaiki wahana tersebut, namun Jeno yang melihat dari pinggiran juga menikmatinya, lebih tepatnya menikmati wajah berseri Keana yang sengaja ia abadikan dengan memotretnya melalui ponsel genggam milik lelaki itu. Lalu Jeno yang dipaksa Keana untuk mencoba permainan berhadiah dengan cara melempar gelang yang harus tepat sasaran sebanyak tiga kali, yang tentu dengan mudah Jeno taklukkan ketiganya dan Keana yang mendapatkan boneka kuda berpita– hasil kerja keras permainan Jeno, Keana sengaja memilih boneka tersebut mengingat hewan favorit Jeno adalah kuda. Tak lupa mereka juga masuk ke area rumah hantu yang menjadi wahana utama dan wajib dinikmati sensasi seramnya jika sedang berada dipasar malam. Meski tak dapat menikmati sensasi yang dimaksud karena sepanjang perjalanan yang Keana lakukan hanyalah menggandeng lengan kekar milik Jeno sambil menutup kedua matanya menggunakan telapak tangannya, namun Keana merasa sangat diuntungkan karena kedekatannya dengan Jeno yang ia lakukan secara reflek mampu membuatnya terbayang hingga sekarang, apalagi dirinya tak pernah sekalipun menggandeng lengan kekar tersebut. Dan tentunya masih banyak lagi wahana-wahana yang ia jajahi.

Selain wahana, keduanya juga mencoba menjajah jajanan anak-anak yang membuat mereka rindu akan masa kecilnya masing-masing. Dimulai dari tusukan-tusukan marshmellow yang dibaluri coklat cair. Lalu permen dengan bermacam-macam bentuk, Keana memilih bentuk kelinci dan Jeno yang memilih bentuk wortel. Selain yang manis-manis seperti kisah asmara keduanya– setidaknya untuk hari ini –mereka juga sepakat mencoba menu angkringan dengan bermacam-macam tusukan seafood. Dari banyaknya menu yang mereka santap dipasar malam ini, tentu yang menjadi favorit Keana adalah arum manis. Entah apa menu favorit Jeno yang telah keduanya cicipi, yang pasti Keana sangat suka hari ini.

Setelah usai menikmati wahana dan makanan yang banyak membuat kenangan dihari ini. Kini disinilah keduanya, ikut terduduk dikursi penonton pada sebuah ruang gelap yang lebih mirip teater ala ala dipasar malam dengan bahu Jeno yang Keana gunakan untuk bersandar sambil mencoba masuk kedalam cerita Ramayana yang ditampilkan para pemain drama yang sedang keduanya tonton. Rama dan Shinta, selalu punya cara tersendiri untuk membangkitkan semangat para kaum muda agar memperjuangkan cintanya. Sama halnya seperti Keana yang sedang memperjuangkan cintanya, Jeno.

Mas Pacar | Lee JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang