Bertemu denganmu,seperti
mendengarkan lagu
untuk pertama kalinya,
dan mengetahui bahwa
itu akan menjadi favoritku.
-happy reading-
⚜
Seseorang pernah mengatakan ini kepadaku, bahwa jatuh cinta itu cukup mudah dan menyenangkan, membuat kupu-kupu yang bersarang di perutmu menggelitik manja. Bahkan ketika saling pandang saja bisa menggetarkan jantungmu, membuat hatimu berdebar, juga bisa mengacaukan segala pikiranmu. Hanya saja, saat hatimu terasa sakit, kau harus pandai menahan diri. Menahan dirimu sendiri agar bom itu tidak meledak.
Aku selalu mengingat semua nasehat atau perkataan dari Abangku. Menahan diri untuk apa? Untuk menyembunyikan rasa sakit itu? Bukankah itu menyesakkan? Bukankah itu seperti melukai diri sendiri dan membuat sedih? Lantas bagian mana yang katanya menyenangkan?
Hari ini, sepertinya aku terlalu awal untuk masuk ke dalam ruang kelas. Akibatnya, pikiranku bisa terbang sejauh ini, mengikuti angin yang dengan setia meniupku dari celah jendela. Mengapa dari sekian banyak hal yang dikatakan Abang, pembahasan tentang jatuh cinta lah yang lebih menarik untuk dipikirkan? Baiklah mari kita akhiri pikiran ini.
Ruang kelas favoritku! Pasalnya, aku bisa melihat pemandangan dibawah sana. Lapangan Basket outdoor. Terlihat jelas saat aku menoleh kearah jendela. Ada baiknya aku datang di awal waktu, aku bisa memilih tempat sesuka hatiku, juga bisa mengistirahatkan diriku dengan menidurkan kepala di atas kedua lenganku yang terlipat di meja.
"Oh? Kak Mark?" Gumamku. "Jeno lagi latihan juga dong?"
Dengan malas, aku merogoh ponsel di dalam tasku. Benar saja, Jeno dan Haechan sudah mendominasi notifikasi ponsel.
RUJAK T-REX
Jeno
|Gue latihan basket
|Pulang duluan ntar ga perlu nunggu gueEchan
|PD gila lu? Saha yang mau nunggu?Jeno
|GAK LAGI NGOMONG SAMA LO!
|NGOMONG SAMA AL, GUEEchan
|YA LO NGOMONG DI GRUP
|GUE GAK SALAH DONG IKUT BALES?Alisku berdenyut rasanya ketika membaca isi percakapan mereka. Lihatlah, Jeno dan Haechan tidak bisa menahan diri untuk tidak menggunakan caps lock.
Dari pada melihat keributan mereka berdua, lebih baik aku mendengarkan musik untuk melemaskan otak. Rupanya aku tidak melupakan earphone ku lagi. Aku memutar lagu favoritku, lalu melanjutkan aktivitasku untuk melihat tim basket yang sedang berlatih di bawah sana. Kini dengan menopang dagu, pandanganku tak beralih dari lelaki itu. Entah tak ada hal khusus yang aku pikirkan, hanya saja aku sedang tertarik melihatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M NOT HUMAN-NJM
FantasyNa Jaemin, senang bisa bertemu, membuat kisah, dan mengenalmu hingga saat ini. Jika bukan karenamu, aku tak akan bisa sekuat ini. Hai Semesta, tolong berbaik hatilah untuk mempertemukanku dengannya meski secara tidak sengaja, di kehidupan selanjutn...