15 IN A DREAM

10 3 0
                                    

Make sure to click 🌟

-happy reading-

A girl who just fell in love and got hurt, let's meet in a dream



"Udah gak aneh lagi menurut gue, Doyoung punya suara semerdu itu sampe bisa bikin gue langsung tidur dan bangun di mimpi yang gue gak tau kenapa bisa?" Dalam mimpi, Almira menyanjung salah satu saudara Jaemin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



"Udah gak aneh lagi menurut gue, Doyoung punya suara semerdu itu sampe bisa bikin gue langsung tidur dan bangun di mimpi yang gue gak tau kenapa bisa?" Dalam mimpi, Almira menyanjung salah satu saudara Jaemin.

"Ya elah Al masih aja mikir, entar lagi juga nemu jawabannya lu."

"Na? Nana?" Ia mencoba memanggil lelaki yang katanya akan pergi bersamanya di alam mimpi.

Tak mendapatkan jawaban, tiba-tiba seseorang merengkuh tubuh Almira dari belakang. Membuatnya terkejut dan membalikkan tubuhnya. Semakin dibuat terkejut lagi saat mengetahui bahwa itu Jaemin.

"Na?? Gelo maneh?! Nekat bener lu nyentuh gue?"

"Al, we're in dreamland. I can touch you."

"Ya tapi gue tetep aja shock! Gila aja."

"Gue pengen meluk lo lagi, boleh? Lihat lo nangis tadi, gue gak bisa apa-apa selain nunggu lo sampai tenang. Sakit ya Al?"

Tanpa basa basi Almira melingkarkan tangannya pada tubuh Jaemin, yang juga dibalas oleh empunya. Sentuhan tangan Jaemin menyisir surai hitam Almira, membuat gadis itu nyaman dan tenang.

"Kenapa bisa gue bikin lo khawatir?" Kedua manik hitamnya tak henti memandangi gadis di depannya. "Temen Abang lo, cewek itu nyentuh gue. Dia lagi sendirian duduk di halte sore itu, Al. Gue tau dia lagi putus cinta, gue tau dia lagi desperate karena di dalem perut dia udah ada janin."

"Serius?"

"Iya. Gue ngulurin tangan buat dia, gue mau nyelametin dia Al."

"Itu mah lu yang nyentuh Na!" Protes Almira seraya memukul lengan lawannya.

"Diem dulu bisa gak ish! Maksud gue ngulurin tangan tuh gue mau bantu dia, bukan mau nyentuh dia Almira. Lucas, cuma dia yang bisa nyentuh lawan jenis, dia mutan tingkat omega, seorang telepatis dan telekinetik. Kalo sama manusia, bahasa kasarnya dia bisa cuci otak. Dalam konteks baik ya. Dia bisa ngubah cara pandang seseorang."

"Dia udah ada di tahap mikir gimana caranya untuk bunuh diri, Al."

"Disaat gue manggil Lucas, dia genggam tangan gue sambil nangis." Jelas Jaemin.

"Kok lu gak nepis dia sih Na? Biasanya juga lu gitu ke gue."

Lelaki itu menggeleng. "Gak bisa Al. Banyak orang. Bisa dikira gue yang apa-apain dia."

"Dia terlalu lama genggam gue, sampai akhirnya dia pingsan. Dan setelah itu..." Kalimat Jaemin menggantung.

"Setelah itu?"

"She fell in love deeply." Ungkap Jaemin.

Beberapa saat Almira terdiam dan hanya mengerjap. "WHAT?! W-WAIT NA GUE GAK PAHAM. Maksudnya tuh..."

"Iya Almira, if someone of the opposite sex touched me, or i touched her, she will fall deeply in love. Itu bisa sangat melukainya."

"Spesies mutan kayak gue diciptain only to love one person in life, can be called first and last love." Imbuhnya.

"Kenapa lo harus recovery selama tiga bulan, Na? What's the impact on you? Dan itu kenapa temen bang Jaehyun bisa tiba-tiba nikah? Itu siapa cowoknya deh?"

"Dampak dari sentuhan itu, i'll start loving her so much too. Anggep aja tiga bulan itu masa move on. But it hurts so much that it drives me crazy."

"Taeyong, manusia yang natap matanya selama lebih dari lima detik, dia terhipnotis Al. Dia bisa hapus ingatan seseorang or restore someone's memory."

"Doyoung, have a golden voice. Siapapun yang denger dia nyanyi, akan tenang dan tertidur. Dia bisa ciptain mimpi, mengendalikan mimpi, yeah something like that. Kita berada di alam mimpi juga karena dia kan."

"Cowok yang dinikahin itu cinta pertama dia, yang emang lagi nunggu dia buat balik. Waktu wedding party semua kesana, tapi cuma Lucas yang bisa ada di tengah-tengah manusia. Gue, Taeyong, Doyoung ada di mobil. Waktu itu gue masih tersiksa karena rasa sakit. Kita kesana cuma mastiin si cewek ini beneran udah lupa atau enggak."

Jaemin membuat jeda untuk Almira berpikir dan mencerna semua penjelasannya. Kedua alis Almira mengerut dengan tangan yang memijat pelipis.

"Si Aletta? Saha, Na? Adek lo nu geulis itu."

"Aletta? Dia ada di asrama ini, semua yang ada di asrama udah seperti saudara sendiri Al meskipun gak ada hubungan darah. Anyways dia punya pintu kemana saja."

"Dih? Doraemon dong?"

"Haha ya anggep aja gitu."

Almira mengangguk meski mungkin ia butuh waktu untuk mencerna hal-hal diluar nalarnya.

"Iya Al, gue butuh lo." Ungkap Jaemin tiba-tiba.

"Belum tanya juga." Almira berdehem. "Butuh gue karena apa, Na?"

"Bantu gue buat keluar dari asrama. Gue belum pulih sepenuhnya, bantu gue buat..." Lagi-lagi kalimat Jaemin menggantung sangat lama.

"Buat apa Na?" Tanya Almira sembari mengucek kelopak matanya. "Eh kok pandangan gue kabur ya Na? Udahan apa ini mimpinya?"

Pandangan Almira seketika kabur. Entah karena memang adanya kabut yang turun, atau Doyoung mengusaikan alam mimpi? Gadis itu sendiri tak yakin karena setelahnya, kedua telinganya pun sedikit berdengung hingga tak dapat mendengar jelas kalimat yang dilontarkan oleh Jaemin setelahnya.

"Bantu gue buat jatuh cinta lagi sama lo."




Na, gue samar-samar ngeliat lo, gue sama sekali udah gak denger perkataan lo yang terakhir. Tapi makasih Na, terima kasih sudah memutuskan segala kesalahpahaman kita, terima kasih sudah mau berbagi cerita, terima kasih sudah percaya dan terima kasih sudah meminjamkan tubuhmu untuk tempat bersandar walau hanya di alam mimpi.






To be continue....

I'M NOT HUMAN-NJMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang