Kemungkinan typo bakal banyak karna engga aku baca ulang :"
---
Pagi telah tiba, matahari sudah sepenuhnya bersinar. Ruangan yang ditempati pemuda manis itu sudah dipenuhi dengan suara alarm yang memekakkan telinga namun tidak ada tanda-tanda si penghuni untuk bangun.
Bersamaan dengan itu, Jaemin yang kelihatannya baru bangun masuk tanpa aba-aba dengan wajah semangat dan senyum lebar, berbanding terbalik dengan rambutnya yang berantakan."Waktunya Bangun Haechannie!"
Jaemin berseru dengan tiba-tiba sambil mendekati tempat tidur Haechan yang masih tidak terganggu."Ciluk baa~"
"Nghhh~ sebentar lagi Taeyong hyung~"
Haechan terganggu oleh Jaemin yang terus menerus membuka tutup selimut yang menutupi kepalanya menggeliat menjauh."Taeyong? Artis dari mana lagi itu?"
Jaemin bergumam sendiri dengan wajah cemberut.Setelah mencoba mengumpulkan nyawanya, Haechan tiba-tiba mendudukkan dirinya sambil menatap Jaemin yang terkejut dengan gerakan tiba-tiba Haechan.
"Lo ngapain kesini?"
Jaemin yang masih heran dengan sikap Haechan tetap menjawab tanpa memutuskan tatapannya pada mata pudu besar di depannya.
"... Bangunin lo?""Uungg~ gua masih mau tidur~"
Haechan yang masih mengantuk tanpa sadar merengek dengan nada manja kemudian berbalik untuk kembali tidur.Jaemin yang melihat Haechan sudah kembali menutupi tubuhnya dengan selimut mulai panik.
"Jangan tidur lagi dong! Gua lapar~"
Kini Jaemin merengek sambil mengayun-ayunkan tubuh Haechan yang masih membelakanginya."Haechannn~"
Jaemin sudah mewek melihat pemuda manis itu tidak mempedulikan perut berkotak-kotaknya yang kini sudah berbunyi minta diisi."Lapar~"
"Haechannnnn~"
***
Disinilah Haechan, di dapur milik pemuda Na, tengah memasak sarapan ala barat dengan rambut berantakannya ditemani sang pemilik rumah dengan kondisi rambut yang sama yang duduk di meja makan tepat di belakang ia berdiri.
"Haechan, Haechan!"
Haechan memutar kedua bola matanya sambil berdehem, malas menjawab.
"Taeyong itu sapa?"
Jaemin menatap punggung Haechan tajam dengan mulut yang ia monyong-monyongkan.
"Apa lebih tampan dari gua?"Haechan yang membelakangi Jaemin menunjukkan wajah 'apa sih' yang tentu saja tidak disadari pemuda Na itu.
Bicara soal Taeyong hyung ia jadi ingat biasanya ia bangun tidur, sarapan pagi sudah selesai dimasak oleh abang tampannya. Namun lihat sekarang, ia memasak untuk orang lain. Apa yang akan Taeyong pikirkan jika melihat pemandangan ini.
Haechan terkekeh kecil dengan pikirannya sendiri."Ung? Kau tertawa? Apa yang kau tertawakan?"
"Taeyong hyung itu abang gua! Dasar bodoh."
"Ya mana gua tau."
"Sarapannya sudah siap, cepat makan, ntar dingin."
"Makasih Haechannie~"
Mata Jaemin berbinar melihat masakan Haechan yang bahkan ia hias dengan rapi.
Walaupun jarang memasak, sebenarnya Haechan itu jago sekali dalam urusan dapur, seperti abangnya.Saat sedang makan, terdengar suara seseorang yang tengah memencet password pintu apartemen Jaemin.
"Jaemin, kau di dalam?""Eoh~ Jaehyun hyung."
Seseorang dengan tubuh tinggi masuk dengan tangan memegang beberapa plastik berisi makanan membuat Haechan mengalihkan atensi nya pada pria asing itu.
"Oh, ini teman yang kau bilang?
Halo, aku manager nya NCT, Jung Jaehyun, salam kenal ya, maaf kalau Jaemin bandel dan susah diatur."
Pria berkulit putih itu terkekeh menunjukkan lesung pipi yang manis dimata Haechan.Haechan tidak bohong kalau ia merasa deg-deg an sekarang, pria itu sangat tampan, bahkan menurutnya ia bisa debut jadi idol.
Aduh, kenapa Haechan lemah dengan orang tampan sih, rasanya ingin mleyot aja."Uh, namaku Lee Donghyuck, panggil aja Haechan."
Haechan membalas perkenalan itu dengan malu-malu, padahal biasanya malu-maluin. Itu kata Taeyong."Jaem, lo belum ganti baju?"
"Ntar ah, masih mau makan. Makanan nya Haechan enak!"
"Padahal gua dah beliin makanan buat makan di mobil. Ya udah cepetan makan, ntar telat shooting."
"Shooting?"
Haechan terkejut. Ini hari Minggu dan Jaemin masih ada jadwal.
Ia tau pemuda Na itu mendapat tawaran bermain web drama, namun shooting di hari Minggu?"Ung, memang hari ini jadwalnya."
Jaehyun tersenyum manis pada Haechan.Pemandangan itu tidak kabur dari penglihatan Jaemin.
"Hei, apa yang hyung senyumkan?"Jaehyun menatap Jaemin heran, tidak mengerti dengan pertanyaannya.
Apa salahnya ia tersenyum pada teman barunya.
(Ga tau aja dia, damage nya tuh.)"Haechan mau ikut?"
Jaehyun yang mendengar pertanyaan tiba-tiba Jaemin terkejut.
"Jaemin, jangan menyusahkan Haechan. Tempat shooting itu lumayan berbahaya.""Engga, pokoknya Haechan ikut. Ya?
Temani gua. Gua masih mau bareng lo."Haechan terkejut dengan perkataan Jaemin yang sepertinya ia tidak sadar kalau kata-katanya membuat wajah Haechan memerah.
Jaehyun yang melihat interaksi kedua insan di depannya tersenyum gemas.
(Cont next chp)
Segini dulu wkwk, aku uda bikin ceritanya lumayan jauh, tapi niat buat ngetiknya itu loh 🤣🤣
Makasih yang mau nungguin cerita ini, jangan lupa vote dan comment
See you next chapter ~
KAMU SEDANG MEMBACA
Dream High || • Nahyuck
FanficNahyuck/Jaemhyuck Terinspirasi dari drama 'Dream High'