Matahari sudah menampakkan dirinya beberapa menit yang lalu membuat ruangan yang awalnya gelap mulai terang oleh cahayanya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(Anggap aja tempat tidurnya dua trus meja belajar nya juga dua, tapi saling membelakangi wkwkk xD)
Haechan's pov
Kringggg!!!
Ahh, ribut sekali. Aku masih mengantuk, aku tidak bisa tidur semalam karena belum terbiasa.
Tanpa sadar aku mematikan alarm biru pemberian Taeyong hyung lalu kembali tertidur sambil memeluk boneka beruangku.
"Hei Hyuckie, bukankah seharusnya kau bangun? Kau mau terlambat sekolah? Huh?" Suara berat itu terdengar bersamaan dengan tempat tidur ku yang terasa diduduki.
"Eughhh.. 5 menit lagiihhh.." Aku memohon sambil menarik selimut tebalku untuk menutupi kepalaku dan mendorong orang itu menjauh.
Tunggu, sensasi apa ini?
1
2
3
Aku membuka mataku dan seketika itu juga aku menyesal. Tepat di sampingku, Jaemin dengan santainya duduk di tempat tidur ku tanpa menggunakan atasan dengan handuk yang menggantung di bahunya. Tanganku tanpa sadar tengah menyentuh kulit putih nya.
"Oh kau bangun jug-"
Plak!
"KYAAAA!!! MESUM!!!"
Oh tidak, tanpa sadar aku menampar wajahnya.
**
Aku melangkahkan kakiku terburu-buru menuju gedung sekolah.
"Hei Haechan!"
Aku melihat Renjun menghampiriku dengan seseorang yang terlihat sangan menggemaskan.
Sadar dengan tatapanku Renjun segera memperkenalkan pria manis dengan rambut hijau itu. "Ini Zhong Chenle, ia juga pindahan dari China. Ia mengikuti audisi disana."
"Chenle? Roommate mu?" Tanya ku mengingat Renjun menyebutnya kemarin yang dijawab dengan anggukan semangat. "Satu tahun lebih muda." Tambahnya.
Aku mengangguk mengerti. "Halo Chenle, namaku Lee Donghyuck, panggil saja aku Haechan hyung."
"Halo Haechan hyung. Salam kenal." Chenle membalas jabatan tanganku dengan semangat. Astaga manisnya!
"Bagaimana dengan roommate mu?" Renjun bertanya dengan penasaran.
"Siapa roommate nya Haechan hyung?" Chenle bertanya penasaran.
"Na Jaemin." Renjun menjawab dengan senyum penuh arti.
