_DELAPAN_

1 1 0
                                    

Haii

Apa kabar?

Heii tugas anda numpuk!
Kerjakan sana!
Kenapa malah baca wp?
Hahahaha

Horor gak pertanyaannya?wkwkwk

Janlup vote dan komen!

Happy reading..

-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-

harapan akan tetep menjadi harapan,di saat tuhan tak mengizinkan"


8.HARI YANG BAHAGIA(?)

 
  Saat sampai di depan gerbang,Suci turun dari motor cowok itu. Untung saja tak terjadi hal-hal buruk selama perjalanan. Tadi,saat di perjalanan tak ada percakapan selain Suci yang menunjukan jalan menuju rumahnya.

“Mak-“ baru saja Suci ingin mengucapkan terima kasih,tapi motor cowok itu sudah melesat.

Suci melongo menatap motor yang kian menghilang di belokan.

“Buset dah,kurang ajar tuh cowok.” Suci mendengus kesal.

Ia melangkahkan kaki masuk ke gerbang dan membukanya. Saat sampai di dalam ia tak melihat mobil mamanya di garasi,sepertinya belum pulang. Biarkan saja,mungkin urusannya belum selesai di sana. Ia membuka pintu utama,berjalan menuju dapur tapi Suci tak melihat bi Sum yang biasanya selalu di dapur entah mengerjakan apa. Mungkin bi Sum sedang menjemur baju di halaman belakang rumah. Jadi,Suci langsung menaiki tangga dan masuk ke kamarnya.

Saat masuk kamar,ia menaruh tas di atas ranjang lalu bergegas membersihkan diri dikamar mandi. Seperti yang ia bilang pada sahabatnya,Suci akan beristirahat dan bersantai seharian dikamarnya. Me time.

Setelah selesai membersihkan diri,Suci mendudukan dirinya pada kursi yang ada di depan meja belajarnya. Sebelum ia istirahat,sepertinya Suci akan mengerjakan tugasnya terlebih dahulu agar tak ada yang mengganggu pikirannya saat bersantai nanti.

Sesudah mengerjakan tugasnya,ia mengambil buku dengan sampul pink yang dipadukan dengan warna kuning,buku itu berisi tentang apa yang ia rasakan. Membuka bukunya lalu mulai menulis,sesuai apa yang ia rasakan sekarang.

 

Tuhan.

Mungkin kali ini aku bukan ingin mengeluh padamu seperti sebelumnya.

Tapi tak tahu dilain hari.

Yang pasti,

Sekarang aku hanya ingin mengatakan padamu.

Semoga aku benar,membiarkan ini semua terjadi.

Dan benar membiarkan dia berjalan menuju atau bersama bahagianya.

Aku akan terus mecoba untuk menerima.

Walau tak mudah,

Tapi apakah dia akan membawaku bersama bahagianya,tuhan?

Jika iya aku akan sangat bersyukur.

Tapi jika tidak tak apa.

Aku akan menunggu bahagiaku datang dan berjalan bersama.

Atau aku akan tetap berada dalam kegelapan ini,entah sampai kapan.

Dan sepertinya harapanku untuk memperbaiki sesuatu yang sudah hancur itu memang tetap akan menjadi harapan yang tak bisa terwujudkan.

Whisper Of AngerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang