Setelah tadi Bumi mengucapkan Ijab Qobul dengan lancar. Citra digandeng oleh Indah menuju tempat ijab, untuk dipertemukan dengan Bumi yang kini sudah menjadi suami sahnya.
Citra meraih telapak tangan Bumi dan mencium punggung tangannya. Tak terasa air mata menetes kembali. Membasahi punggung tangan Bumi.
Bumi merasakan basah pada tangannya. Ia langsung meraih kepala Citra, memastikan kalau Citra tidak sedang menangis. Namun ternyata kini air mata sudah membasahi wajah Citra. Memang tidak sampai merusak make up seperti sebelumnya. Tapi berhasil membuat Bumi khawatir.
"Sayang. Kamu kenapa..??" Tanya Bumi lembut sambil mengusap air mata Citra.
Citra menggeleng. Ia sangat bahagia saat ini. "Aku bahagia mas.." ucap Citra.
Detik berikutnya Bumi sudah mencium kening Citra. Kemudian memeluk erat mengabaikan orang orang disekitarnya.
"Ehemmm... mentang mentang sudah sah. Main umbar kemesraan didepan umum aja.." celetuk Anta yang membuat semuanya tertawa dan berhasil membuat Citra malu sekali. Ia menunduk tak berani menatap orang orang disekelilingnya.
Bumi hanya melotot kearah Anta. Dan yang dipelototin hanya diam saja tanpa ada rasa takut pada Bumi.
Setelah adegan tadi. Kini Bumi dan Citra melaksanakan acara foto foto bersama keluarga dan teman teman. Citra dan Bumi juga harus berulang kali berganti gaun pernikahan yang berbeda beda. Setelah selesai acara Foto. Dilanjut mereka duduk dipelaminan sambil menyambut para tamu undangan, termasuk warga kampung tempat Citra dilahirkan.
Acara belum selesai tapi Citra sudah mohon undur diri untuk beristirahat lebih dulu. Bumi menggendong Citra ala bridal styile, setidaknya untuk meringankan rasa pegal dikaki yang Citra rasakan saat ini.
Bumi meletakkan tubuh Citra diatas kasur king size miliknya. Ia membantu Citra melepaskan aksesoris yang menempel dikepala Citra. Belum semua terlepas, bibir Bumi sudah lebih dulu melumat bibir Citra. Ia sudah menahan untuk mencium bibir Citra sedari pagi. Dan baru sekarang ia bisa leluasa untuk melakukan aksinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Mulut Pedas (END)
RomansaHidup Citra berubah derastis sejak bertemu dengan Bumi. ia merasa tidak tenang bahkan ia tak bisa hidup nyaman sekarang. Bumi bagaikan malaikat maut yang kapan saja bisa mencabut nyawa Citra. ia merasa dimanapun ia berada hidupnya tak pernah jauh da...