3

8.9K 122 15
                                    

Sore itu, setelah lama berbincang, aku hendak mandi.
Maka kusiapkan semua alat mandi, mulai dari sikat gigi, sampo, sabun dan handuk.

Kamar mandi rumah Om Goofy agak diluar dekat dapur. Maka aku menuju kamar mandi.

Ternyata ada yang mandi.

"Siapa di dalam" tanyaku.

"Itu Bridge lagi mandi Tho" tanteku datang dari sibuknya di dapur.

"Oh...gak papa Tante. Thoro tunggu"

"Mau enggak mandi di sungai, Thoro. Biar lebih segar. Sama sih, air di sini juga asalnya dari sana" Omku tiba tiba menawarkan.
Naluri yang 'separoh' jiwaku ( naluri ke homoanku) langsung kegirangan.

"Boleh Om. Tapi jauh enggak?" Tanyaku. Agak jaim dikitlah...

"Naik motor kita, biar sedikit kamu menikmati alam" katanya lagi.

"Bagus itu Thoro. Kamu sama Om kamu aja gih...." Tanteku malah mendukung.

"Bolehlah. Ayoo Om, dah siap nih" kataku sedikit bersemangat.

Aku membawa ember kecil semacam pot kembang tempat alat alat mandi, dan handuk melilit di leher demikian juga Om Goofy dengan handuknya.

Diatas motornya Om Goofy, aku tidak berpegangan ke tubuhnya. Tanganku lepas. Tapi aku bisa menikmati bau badannya. Huuummmm. Horny?? Iya....gue pengen cium dia....hahahaha...dasar separoh Homo nih aku....

Jalan menuju ke arah sungai, tidak terlalu lebar, hingga bila berpapasan dengan motor lain, agak susah.

"Soreee Om...mau mandi?" Sapa tetangganya. Saat dia menghindari motor tetangganya, agak sedikit oleng. Dengan reflek tangan kananku memegang pinggangnya. Karena tangan kiriku ada onderdil mandi.

"Soreee...iya nih" jawabnya menjalankan motornya lagi dari pinggir.

Karena jalanan memang tidak mulus, motor kadang ajrut.

Kesempatanku memegang perut Omku.

"Masih jauh gak Om? Jalannya belobang lobang ya..." Tanyaku, padahal dah jelas aku lihat.

"Bentar lagi. Pegangan aja biar jangan jatuh" katanya.
Semain semangat aku dibelakangnya.

Belum lama dia ngomong begitu, didepan ada lobang agak lebar. Motornya agak nungging, semakin kupepet Omku. Dan ketika motor agak naik dan ajrut, tanganku kusengaja menyentuh kontolnya.

"Huuufff....asyik juga naik motornya Om. Om kaya crosser. Hebat" kataku memujinya. Padahal agar pikirannya tidak negatif ke aku karena sudah menyentuh kontolnya.

"Memang jalanannya yang memaksa kita begitu Thor"

"Tapi asyik Om. Besok besok mandi disini lagi aja" usulku.

"Boleh, tapi kalau Om tidak bisa, sama Bridge aja"

"Sama Om ajalah. Om hebat bawa motornya"

"Bridge juga bagus bawa motor"
Ahhh...si Om tidak ngerti nih maksud hati ..

"Oh gitu. Gak papa kalau Om tidak mau."

"Bukannya gak mau Tho. Kalau tidak bisa"

"Kalau Bridge enggak bisa juga, Thoro sendiri juga gak papa Om. Tapi jalan kaki"

"Emang gak bisa bawa motor?"

"Bisa...tapi dengan medan jalan kaya gini....takut nyungsep"

"Hahahaha.....kau itu."tawanya

"Wahhhh....bening banget sungainya" kataku setelah sampai, tapi masih diatas motor. Tanganku belum lepas dari pinggang Om ku. Emang sengaja menunggu reaksinya.

"Turun Thor. Biar mandi, takut kesorean jalannya nanti susah" katanya.

"Iya ....ya ..saking kagunya lupa turun heheheeh...." Pura puraku.

Ditepi sungai, aku melihat pemandangan indah, ada 4 orang cowo mandi dengan telanjang.

"Anjiirrr...kontolku bisa wakeup nih....mantap mantap banget batangnya" gumamku.

"Buka baju Tho...mandi"

"Telanjang nih Om? Aduhh gak biasa, risi Om"

"Engga papa, cowo cowo ini"

"Tapi aku dilihatin tuh" kataku.

"Jiahhh si Thoro, Tibang diliat saja kenapa risi...udah kelamaan kita...ayo..."
Omku membuka semua pakaiannya sudah telanjang didepanku, aku melongo melihat batangnya.

"Besar amat Om, tuh..." Mulutku kumonyongkan ke arah kontolnya.

"Thoro...mandi"
Kuberanikan membuka pakaianku didepannya.
Kini kami sudah topless. Kami masuk ke sungai. Aku berusaha banget agar kontol ini tidak berontak.

Rasanya air dingin sungai tidak mampu mendinginkan tubuhku, yang kurasakan panas membara, dan mengeluarkan keringat hahhahaha......asuuuu Iki.....

Ke empat pria yang sudah selesai, melewati kami dari belakang, mataku langsung tertuju pada pria kurus yang batangnya lebih panjang dari rekan rekannya.

Om Goofy tidak memperhatikanku dengan aksiku. Dalam hatiku, besok aku akan mandi disini baik dengan atau tanpa teman. Harus itu....

Ketika sabunan dan shampoan, Om Goofy sekan sengaja membuat aku makin menderita.
Dia berdiri menghadap ku ketika sabunan. Jelas sekali aku melihat batangnya yang dialiri air sabun. Ingin rasanya menyentuh.

Tahan Thooooo....tahan......kata hatiku.....

Selama mandi, sebagai pengagum kontol, boleh dikata bathinku sudah soak.....menderita aku karena ini.

"Udah belum Tho...ayo kita pulang" ajaknya.

"Ok om aku selesaikan dulu."kataku.

Saat handukan, Om Goofy melihat wajahku. Karena mataku mencuri curi pandang ke kontolnya.

Aku segera memakai pakaianku dengan membelakangi dia.

"Om, tempat sabunnya di didepan aja ya. Takut jatuh aku, biar pegangan" kataku.

"Iya...." Katanya singkat.

Saat motor meluncur tanganku sudah melilit pinggang Om Goofy.
Seperti tadi, ketika melewati lobang, aku benar benar sengaja, tanganku kuturunkan untuk menyentuh kontolnya Omku.

Tidak ada reaksi. Mungkin karena jalan belobang kali...tapi aku sudah bahagia bisa menyentuhnya. Modussss...

                   *****


CINTA TERPENDAM KU SAMA OM KU ( BISEXUAL')Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang