Dimeja makan, Omku sudah ada disana ketika aku selesai mandi.
Aku melihatnya seperti melihat musuh. Benci sekali aku lihat sikapnya yang jinak jinak merpati."Thoro...kita ke ladang ya"
"Ngapain Om. Tidak mau ah...jauh" alasanku.
"Thoro...jauh juga kan naik motor."Tanteku yang berbicara."Hanya liat aja, sudah seminggu sejak mau pernikahan adekmu tidak dilihat" masih Tanteku.
"Iya pah, dirumah juga ngapain, libur ini, temani Om aja sedikit olah raga, kamu kan sudah beberapa hari tidak olah raga, gak takut gendut" istriku menimpali.
"Oh olahraganya rupanya ponakanku tersayang ini menjaga tubuhnya. Pantas" Omku yang menyela.
"Pantas apa Om, teruskan jangan ditahan. Kalau mau memuji, puji aja Om. Keponakan yang tampan ini tidak akan bertambah tampan bila dipuji" kataku menyindir tapi disambut ketawa Tanteku.
"Thoro....Thoro....emang kamu tampan sayang, keluarga kita mengakui itu. Kamu perpaduan BATMAN" kata tanteku.
"Batman yang difilm, jelek amat" tukasku.
"BATMAN singkatan Batak Manado" katanya yang kami sambut dengan tertawa....
"Tante bisa aja. Ngelawak ya" kataku dengan sisa sisa ketawa.
"Pergi ya sama Om, biar olah raga, biar tampanmu tidak luntur dimakan lemak" katanya lagi.
"Ya Tante, Thoro sama Om hari ini"
"Nah gitu dong. Masa tidak mau sama Om buat nemanin" Om ku menimpali."kita naik motor Thoro" godanya lagi.
Aku tidak menjawab. Tapi mataku sinis melihatnya."Ini ke ladang pakai apa ini Om, pakai Jas atau pakai pakaian kantor" sindirku.
"Thoroooo....masa ke ladang pakai Jas" tanteku.
"Biar bisa ngimbangi ke tampanan Omku tuh. Bisa bisa timpang dilihat orang. Omnya ganteng ponakannya jelek"
"Adooohhh si Thoro...ini ke ladang bukan kontes ketampanan. Kalian berdua itu sama tampannya. Ngelantur aja dah" kata Tanteku."pakai kaos sama jeans aja" sambungnya.
"Oh kaos sama jeans" ledekku..
Aku kekamar ganti pakaian. Dan keluar lagi, Om ku sudah siap dengan pakaian ala tentara lengkap dengan topi country ya."Benar kan, Thoro gak bisa imbangi Om. Lihat aja...."
"Sudah sudah...pada pergi dah..." Tanteku membuat tangannya seperti gerakan mengusir.
"Pergi dulu ya ma, Tante. Doain biar bawa duit yang banyak" kataku.
Tante dan istriku hanya tersenyum dan geleng geleng.
Saat meninggalkan rumah, Omku tidak bicara apapun, pun setelah memasuki area perladangan warga. Dia hanya diam.
Aku juga diam.Hingga motornya sedikit oleng karena jalan bebatuan.
"Boleh Pegangan Tho, tidak apa apa" katanya.
"Enggak ah. Ntar negatif thingking lagi. Dibilang modus lah....Thoro pegangan besi belakang motor aja" kataku.
"Om bilang pegangan Thoro, peluk Om, jalannya tidak bagus"
"Ogaahh...biar aja jatuh, biar ada kenang kenangan" kataku. Kujauhkan dudukku dari dia.
"Keras kepala banget ya kamu"
"Kalau lembek bukan kepala namanya Om. Melon..." Kataku.
Tiba tiba motornya di rem mendadak. Tubuhku otomatis mengenai badannya."Apa apaan sih Om"
"Pegangan Om bilang"
"Iya iya ..nih dah pegang"kataku dengan hanya memegang pinggir baju militernya.
Dia meraih tanganku, dan melingkarkan dipinggangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA TERPENDAM KU SAMA OM KU ( BISEXUAL')
FantasyCerita :. Gay story' Bahasa : vulgar. Adegan : sex Untuk : Dewasa Bisa dibaca kaum hawa. Deskripsi....buat sendiri ya... HANYA SELINGAN...