the one who could love me right
.
.Hari ini Seonghwa tidak masuk, biasanya kalau tidak ada si cantik Hongjoong akan tiba-tiba jadi menyebalkan atau malah kadang bermuram durja sepanjang waktu, tapi hari itu dia malah memancarkan aura yang sangat cerah. Sejak datang bibirnya telah melengkung membentuk senyum paling lebar yang bisa dibuatnya. Tadi pagi sih, para karyawan masih bersikap biasa saja, tapi semakin siang mereka merasa ngeri, bukan ramah malah terlihat angker.
"Lihat deh Pak Hongjoong, tebar eseman terus." Wooyoung, yang di mejanya juga terdapat Yeosang dan Yunho berbisik sembari dagunya sedikit terangkat menunjuk Hongjoong yang terpisah dua meja dari mereka.
"Ya biar sih, sedang bahagia." Jawab Yeosang tak acuh dengan tetap fokus pada makanannya.
"Aku tuh bukan mau protes, aneh saja." Wooyoung merengut atas tanggapan Yeosang.
"Biasanya kan karena Nona Park, ini saja orangnya tidak masuk dan Pak Hongjoong juga tidak pegang ponsel."
"Oh benar, kenapa ya. Jangan-jangan Pak Hongjoong mulai gi-"
PLAK
Yeosang menggeplak punggung Yunho keras, dia mendelikkan matanya sebal pada pria di sebelahnya itu.
"-gigih memperbaiki sikap! Maksudku begitu."
"Masa karena Nona Park tidak ada makanya senang?"
"Heh ngawur!" Kini Wooyoung yang tidak terima dengan spekulasi Yunho.
"Ya mungkin saja, hati manusia tidak ada yang tahu."
"Jangan! Aku suka lihat mereka bersama." Sama Woo, aku juga suka lihat mereka bersama, kalau Hongjoong berani mendua, tenang saja akan langsung kuberi karma.
"Ehehehe." Dapat tatapan galak dari Wooyoung Yunho hanya membalasanya dengan cengengesan.
"Duh aku penasaran." Ucap Wooyoung ditimpali anggukan Yunho.
"Dasar tukang mau tahu." Bagaimanapun Yeosang mencela, Wooyoung tetap akan menemukan rangkaian kata untuk membalas.
"Pengetahuan kan penting dan amat sangat berguna."
Di tengah perdebatan itu, datang dua orang lelaki menghampiri meja mereka.
"Boleh aku duduk di sini?" Ucap keduanya bersamaan di belakang Wooyoung.
Wooyoung menoleh dan berusaha tersenyum dengan cara paling manis. "Boleh, tapi kursinya hanya sisa satu."
San dan Jongho melihat satu sama lain, saling memberi tatapan dingin.
"Sama Pak Hongjoong saja kalian, kosong tuh si Bapak sendirian." Saran Wooyoung lagi, kedua Choi ganti memandang Wooyoung keberatan.
"Sekalian coba tanya kenapa Pak Hongjoong kok bahagia sekali padahal tidak ada Nona Park."
Masih saja ya si Wooyoung ini, Yeosang sampai niat berdiri dalam upayanya menoyor dahi temannya yang satu ini.
"Yeosang ih."
"Kau yang ih."
"Bapak-bapak silahkan ke sebelah sebelahnya lagi sebelahnya lagi, jangan lupa penuhi request Wooyoung nanti pulang kerja dapat kencan dengannya." Ini Yunho sama saja, kenapa sih mengurusi sekali kehidupan asmara orang lain, Yeosang tidak betah dia ingin ganti circle saja.
Yang bikin Yeosang tambah berdecih sengit, dua manajer itu menurut saja. San aslinya tidak sih, Jongho telah berjalan lebih dulu sementara San malah akan duduk di samping Wooyoung, tapi Jongho kembali lagi, meraih tangan San dan menggandengnya menuju meja Hongjoong.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Only Guy That Gets to Date Me
FanficHongjoong x Seonghwa | JoongHwa Hongjoong itu gay, dia tidak suka Seonghwa dalam hal asmara, tapi setelah malam Seonghwa tidak sadar membuka pakaian di depannya... 🔞 | Office AU!