𝐃𝐀𝐘 𝟏

3.5K 418 61
                                    

"Tidak, tidak, tidak!" Suara wanita tua itu bergema di seluruh ruangan, dia menghela nafasnya untuk yang terakhir kali karena jari Y/n selalu terpeleset saat menekan dan membaca not pada Piano yang dimainkannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Tidak, tidak, tidak!" Suara wanita tua itu bergema di seluruh ruangan, dia menghela nafasnya untuk yang terakhir kali karena jari Y/n selalu terpeleset saat menekan dan membaca not pada Piano yang dimainkannya. "Bagaimana kau bisa meleset lagi?! Ini sudah yang ketiga kalinya!" Serunya sambil memukul punggung tangan Y/n dengan kipasnya.

Membuatnya menggerang.

"Mungkin jika nenek memberiku istirahat.. aku bisa fokus sebentar." Dia berkata dengan sarkasme sambil menatap neneknya, dan mata menyipit. "Oh ayolah, (Y/n)! Audisimu seminggu lagi. Apa yang akan mereka pikirkan jika kau bahkan tidak bisa memainkan permainan anak-anak."

"Hah?"

"Bahkan saudarimu yang lebih muda bisa berada di peringkat satu minggu lalu. Dan jika kau tidak, aku bersumpah akan mengurangi uang jajan dan Internetmu." Y/n melebarkan matanya setelah mendengar ancaman neneknya, "Baiklah-baiklah." Dia menyerah. "Setidaknya beri aku istirahat 5 menit, ya?" Tambahnya sambil tersenyum manis. "Baiklah. Jangan coba-coba kabur." Neneknya memutar mata sebelum keluar dari ruangan. Dan menguncinya agar Y/n tidak kabur.

Y/n menghela nafas berat dan segera mencari P3K untuk mengobati punggung tangannya. Dia kemudian mendengar suara kicauan burung yang berasal dari luar manor mereka. Dia menatap ke jendela, lalu kembali ke pianonya. Tidak ada yang tahu kalau dia main sebentar bukan?











Saat Y/n mencoba kabur dari neneknya, dia mendengar sebuah ping bergema di udara yang kebetulan berasal dari ponselnya. Y/n mengambil ponsel dari sakunya dan melihat ke layarnya, dia melihat Arisu mengirim pesan ke obrolan grup mereka.











───────────────────────


Arisu
Bisakah aku pergi ke bar?
Aku resmi menjadi tunawisma.

Arisu
Karube, kau disana?

───────────────────────












Y/n pada akhirnya jatuh ke tanah, diam-diam meredam rasa sakitnya saat kain yang diubahnya menjadi tali tidak cukup kuat untuk menahannya. Sebelum benar-benar pergi, Y/n memeriksa sakunya untuk memastikan dia membawa kartu kreditnya "Yosh."











───────────────────────

Arisu
Chota, kau bekerja? Izinkan
aku menginap

Arisu
Y/n, mau nonton film?
Tapi kau yang bayar

───────────────────────







Setelah Y/n benar-benar keluar dari halaman mereka, dia segera memeriksa ponselnya karena merasakan notifikasi yang terus-menerus berbunyi di dalam sakunya.

𝐀𝐓𝐀𝐑𝐀𝐗𝐈𝐒! alice in borderland x reader ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang