⛔️ SEGALA BENTUK PLAGIAT :
MENGIKUTI/ MENGAMBIL ALUR & ADEGAN/ MENDAUR ULANG CERITA INI & PART KARYAKARSA.
BAIK DI WATTPAD, TIKTOK, YOUTUBE, ATAU PLATFORM LAINNYA⛔️‼️AKAN AKU BAWA KE JALUR HUKUM‼️
_____________________________________________Quiet
-
"I have so much in my mind"*****
Osaka, Japan.Jimin masih terus memegang satu gelas whiskey ditangannya, tatapannya mengabur pada jendela kamar hotel yang berada tepat di sisi kanannya. Sedangkan tepat didepannya, ada Taehyung yang kini menemaninya, mendengarkan setiap keluhnya, mencoba untuk sedikit bisa menghiburnya.
Tapi mau bagaimanapun member mencoba menghiburnya, berbicara banyak padanya, mengeluarkan lelucon mereka, tidak ada satupun yang bisa mengurahi bahkan sedikit rasa kesedihannya. Jimin sedang frustasi, karna merindu setengah mati.
Ini adalah hari ke 5 keduanya tidak lagi saling menyapa. Bukan, ini adalah hari ke 5 Bela tidak lagi pernah menyapa. Karna untuk Jimin, tidak ada satu haripun dia lewatkan untuk mencoba menghubungi Bela, mengiriminya begitu banyak pesan pada ponselnya, lalu menunggu untuk sebuah keajaiban akhirnya bisa mendatanginya.
Keajaiban bahwa...Bela akan membalas pesannya.
Tapi walau sebanyak apapun dia berusaha, pesan-pesan frustasinya itu tidak berbalas juga...sampai sekarang.
Jimin adalah pria yang tidak pernah kehabisan Ide perihal cara mendekati wanita. Dia selalu punya caranya sendiri untuk mendapatkan siapapun yang dia mau dalam empat tahun terakhir ini. Tapi saat ini, sungguh, Jimin rela menukar apapun agar dia bisa punya satu cara lagi untuk bisa bersama Bela.
Tentu saja dia tau kalau dia salah. Selama ini memperlakukan Bela sedemikian buruk, dia sadar dia tidak layak untuk bahkan bisa bersama wanita yang cintanya setulus seorang Bela. Tapi dia sudah janji, dia sudah janji pada dirinya sendiri, kalau dia akan menyiapkan tempat terbaik di hatinya untuk Bela, kalau saja dia diberikan sedikit kesempatan untuk bisa menjelaskan lebih banyak.
"Ya, Jiminah..." Suara rendah Taehyung terdengar ketika dia kini hanya melihat Jimin dengan tatapan yang begitu khawatir. "Bukankah kau sudah terlalu banyak minum? Kita harus melakukan konser besok, kau bisa sakit" Taehyung mencoba menasehati, karna sudah 5 hari ini Jimin terus melakukan hal yang sama.
Menegak whiskeynya sampai pagi.
Tapi Jimin hanya diam saja. Hatinya sedang terlalu sesak untuk mendengarkan nasehat orang lain. Karna dia pikir, tidak ada yang tau bagaimana rasa sakitnya saat ini, tidak ada yang paham bagaimana rasa sesaknya malam ini. Dia benar-benar ingin marah, tapi dia tau satu-satunya orang yang harus dia marahi adalah dirinya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Desire To Play | JIMIN - SUDAH TERBIT
Fanfiction[IDOL LIFE ✅️] [SEBAGIAN CHAP DI PRIVATE, FOLLOW DULU BARU BISA BACA] "Kau ingin mencoba permainan yang sering dilakukan Idol dengaku?" Bisik Jimin dengan suara seraknya. Mata Bela kini mengerjap menatap wajah Jimin yang sedang tersenyum menggodanya...