19

13.1K 793 76
                                    

⛔️ SEGALA BENTUK PLAGIAT :

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⛔️ SEGALA BENTUK PLAGIAT :

MENGIKUTI/ MENGAMBIL ALUR & ADEGAN/ MENDAUR ULANG CERITA INI & PART KARYAKARSA.
BAIK DI WATTPAD, TIKTOK, YOUTUBE, ATAU PLATFORM LAINNYA⛔️

‼️AKAN AKU BAWA KE JALUR HUKUM‼️
_____________________________________________


Repeated
-

"Deep down you already know the truth"

*****

Author Pov

"Kenapa kau disini?" Suara itu refleks membuat wanita itu menoleh, lalu menurunkan tangannya dengan cepat, diikuti Bela yang seketika tertunduk dengan nafas yang berat, air mata yang masih menetes deras, dan bahunya yang naik turun. Kaki Bela lemah, tapi dia masih mengais sisa kekuatannya untuk tetap berdiri. Karan dia takut, jika gerakannya membuat wanita itu menyakitinya lagi.

Bela takut. Benar-benar takut.

"Sunbae..." Suara wanita itu terdengar gugup seraya dia menarik langkahnya menjauh, membuat Bela seolah bisa menghirup udara lebih banyak. "Ini bukan apa-apa, sunbae..." Ucapnya itu lagi. Bela masih belum menolehkan pandangannya, dia masih terus tertunduk seraya mengatur nafasnya yang terasa begitu sulit, karna air matanya belum juga berhenti sampai sekarang.

Bukan hanya karna fisiknya yang di sakiti berulang kali, tapi hatinya yang nyeri setengah mati. Mendengar satu kata 'Koleksi wanitanya' membuat hati Bela seolah tidak kuat lagi. Dia pikir dia bisa menghadapi rasa sakit melihat Jimin bersama wanita lain, tapi mengetahui bahwa dia hanya sekedar koleksi, membuat dunianya seolah runtuh berkali-kali.

"Bela, kenapa kau disini?" Suara pria itu terdengar sekali lagi. Namun ketika dia memanggil nama Bela, wajah Bela sontak menoleh dengan tubuhnya yang gemetar hebat, mendapati Jin berdiri dengan wajah khawatirnya.

"Sunbae..." Bela bergumam lirih, lalu menangis lebih deras, seolah dia kini baru saja menemukan pertolongan yang paling dia butuhkan. "Sunbae...aku...takut" Isak Bela, membuat Jin kini berjalan mendekat, lalu membelakangi Bela untuk menghadap pada wanita itu. "Bersandar di punggungku saja" Gumam Jin tanpa mengalihkan tatapannya dari wanita itu.

Tidak biasanya Bela akan mau melakukan hal-hal aneh seperti ini. Tapi ketika dia merasa tubuhnya begitu lemah, keningnya kini dia sandarkan pada bahu besar Jin yang ada di depannya, mencoba mengatur nafasnya sekali lagi.

"Apa yang kau lakukan?" Tanya Jin datar pada wanita didepannya, mencoba untuk terlihat biasa saja. "Bisa kau jelaskan?"

"Oh-" Wanita itu tecekat kuat, mencoba mencari jawaban dengan gugup. "Sepertinya...ini sudah waktunya aku...naik ke panggung, sunbae" Ucapnya terbata, tidak bisa menjawab apa-apa. "Aku pergi dulu" Wanita itu membungkuk, lalu pergi menjauh dengan cepat.

Desire To Play | JIMIN - SUDAH TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang