10

19.7K 935 1K
                                    

⛔️ SEGALA BENTUK PLAGIAT :

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⛔️ SEGALA BENTUK PLAGIAT :

MENGIKUTI/ MENGAMBIL ALUR & ADEGAN/ MENDAUR ULANG CERITA INI & PART KARYAKARSA.
BAIK DI WATTPAD, TIKTOK, YOUTUBE, ATAU PLATFORM LAINNYA⛔️

‼️AKAN AKU BAWA KE JALUR HUKUM‼️
_____________________________________________

The Game
_

"Do You Wanna Play?"


***

Bela Pov

PJimin

|Ayo bertemu.
_______

Mataku mengerjap pelan seraya menatap nanar pada layar ponsel saat membaca pesan Jimin pada Kakaotalkku. Aku benar-benar tidak tau apa yang ingin dia katakan hingga mengajakku bertemu di jam tengah malam seperti ini.

Sungguh, aku benar-benar bingung dengan sikap Jimin yang seperti ini. Setelah tadi dia baru saja mencium seorang wanita tepat didepan mataku sendiri, sekarang dia juga dengan terang-terangan mengajakku bertemu tanpa merasa bersalah sedikitpun.

Apa berhubungan dengan wanita memang semudah ini ya untuknya?

|Kau sudah di dorm?

|Apartementku di lantai 8, kamar 8013.

|Datanglah kalau kau sudah sampai di dorm.
_______

Aku menghela nafas berat saat membaca semua pesannya. Bohong kalau aku tidak sedih saat melihatnya bersama wanita lain. Tentu saja aku sedih, sesak, seolah semua hubungan yang aku anggap istimewa itu memang tidak pernah ada artinya untuk Jimin.

Atau memang...tidak pernah ada artinya.

Hingga kini, jari jempolku menekan tombol off pada ponsel untuk mengunci layarnya, membiarkan saja pesan-pesan itu aku baca tanpa aku balas selanjutnya, seraya mataku perlahan terpejam menahan satu titik nyeri yang kini hadir lebih banyak.

Aku rasa, aku memang sebodoh itu bisa menganggap perlakuan Jimin padaku adalah sesuatu yang berbeda, dengan perasaan yang berbeda juga. Aku memang se-naif itu untuk menganggap semua pembicaraan kecil yang sudah kami lakukan adalah karna satu rasa suka. Aku memang...sebodoh itu.

Menganggap seorang Jimin kini menyukaiku? Benar, aku memang...sebodoh itu.

**

Sudah hampir jam 12 malam saat aku kini selesai membersihkan diri dari segala jadwal yang begitu padat seharian ini. Tubuhku terasa begitu lelah, mataku terasa begitu mengantuk,tapi pikiranku masih terus berisik memikirkan banyak hal tentang Jimin.

Desire To Play | JIMIN - SUDAH TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang