4

17.6K 1K 1.3K
                                    

⛔️ SEGALA BENTUK PLAGIAT :

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⛔️ SEGALA BENTUK PLAGIAT :

MENGIKUTI/ MENGAMBIL ALUR & ADEGAN/ MENDAUR ULANG CERITA INI & PART KARYAKARSA.
BAIK DI WATTPAD, TIKTOK, YOUTUBE, ATAU PLATFORM LAINNYA⛔️

‼️AKAN AKU BAWA KE JALUR HUKUM‼️
_________________________________________

The Eyes
-
" Everytime you look at me
with those eyes, i just..."

*****

Author Pov

Bela masih terduduk diatas lantai studio dengan mata beratnya yang menatap kosong kedepan. Berawal dari hanya bertatapan dua detik di koridor gedung, Bela berakhir memenuhi isi pencarian Youtubenya dengan nama Park Jimin didalamnya. Bukan, bukan untuk apa-apa. Bela hanya ingin melihat mata itu lebih lama. Karna entah kenapa, dia ingin menatap...lebih lama.

Bela pikir, ah, dia hanya akan menonton satu vidio itu untuk memuaskan sebuah rasa penasarannya saja. Tapi tepat setelah satu vidio itu selesai dia tonton, tangannya malah bergerak untuk mencari vidio yang lainnya lagi, lalu menonton sosok seorang Park Jimin sekali lagi.

Dan sekali lagi...

Lalu, sekali lagi...

Hingga sekarang tubuhnya seperti tidak bisa dia ajak bekerja sama untuk tetap fokus. Karna tatapan mata itu...sudah memenuhi isi kepalanya.

"Bela?" Suara Meyla memanggil dengan nada yang seolah dia sudah memanggil Bela beberapa kali, membuat Bela kini kembali pada kesadarannya. "Kau dengar tidak, sih?" Tanya Meyla dengan nafasnya yang terengah. Meyla baru saja menyelesaikan sesi peregangannya.

"Ya?" Tanya Bela akhirnya bisa membalas panggilan Meyla. "Kau bilang apa tadi?"

Meyla menghela nafasnya menatap Bela. "Aku bilang, kau harus melakukan peregangan sekarang" Balas Meyla entah untuk yang ke berapa kali. "Sebentar lagi evaluasinya di mulai"

"Oh!" Bela tercekat kuat seolah dia baru saja ingat kalau dia harus melakukan itu."Iya, peregangan. Aku lupa" Bela sontak berdiri tanpa menunggu lebih lama lagi, lalu mulai menggerakkan tubuhnya untuk persiapan sebelum evaluasi. Namun lagi-lagi, baru saja gerakan itu dia mulai, pikirannta sudah membawanya lagi kemana-mana. Hingga,

"Bela!" Pekik Sungdeuk-nim dari ujung ruangan studio, melihat Bela dengan dua tangannya menopang pada pinggang. "Regangkan yang benar!" Lanjutnya tegas, membuat Bela sekali lagi dipaksa untuk kembali pada kesadarannya.

"Pft" Emelie terkekeh melihat Bela yang terlihat seperti tidak bernyawa hari ini. Tidak fokus melakukan apa-apa. Tapi kekehan itu bisa Bela dengar, jadi kini Bela menoleh pada Emelie yang juga sedang melakukan peregangannya.

Desire To Play | JIMIN - SUDAH TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang