Chapter 1

314 46 22
                                    

Bel tanda pulang sekolah akhirnya berbunyi setelah para murid yang mengenyam pendidikan di bangku SMA mengawali pembelajaran yang masih belum terlalu aktif dikarenakan masih baru awal masuk sekolah.

Sungjun tersenyum cerah, ia merapikan buku-buku dan juga alat tulisnya lalu segera memasukkan nya ke dalam tas, kemudian beranjak dari kelas untuk segera pulang.

"Sungjun." Sungjun menghentikan langkah.

"Oh, kak Kyungjun, kenapa kak?" Tanya Sungjun heran.

"Kamu hari ini pulang sama kakak ya." Pinta yang lebih tua dengan senyum manisnya.

"Eh, tapi aku udah ada jemputan."

"Pak Kim kan? Aku udah bilang biar beliau gak usah jemput kamu, jadi kita bisa pulang bareng." Jelas Kyungjun.

Sungjun mengangguk paham. "Yaudah deh, ayo kak."

Kyungjun mengangguk kecil lalu kembali melangkah diikuti Sungjun di belakangnya.

Sementara itu terlihat 3 orang lelaki tampan hanya bisa mengamati dari jauh dua anak Adam yang baru saja berlalu pergi.

"Gye, kayaknya lo punya saingan." Haruto menepuk bahu sang sahabat karib dengan ekspresi prihatin.

"Haru, jangan bikin mentalnya makin down lah." Tegur Junhyuk dengan nada agak ketus.

"Kan gue cuma ngingetin aja, kenapa jadi lo yang sewot!" Balas Haruto jengkel.

Junhyuk mendengus.

Sementara Gyehun nampak berpikir keras, sebenarnya sedekat apa hubungan Kyungjun dan Sungjun sampai keduanya terlihat begitu sangat dekat, bahkan kedekatan keduanya sudah terlihat sangat jelas sejak mpls tempo lalu.

"Jun, Eunhwi ngeliatin tuh." Seru Haruto sedikit mengejek.

"Kenapa bilang ke gue." Sahut Junhyuk sok jaim.

"Hadeh, sok jaim lo, kalo suka bilang aja kali." Ujar Haruto kembali mengejek.

"Nggak!" Protes Junhyuk penuh elakan.

"Jangan kayak anak kecil deh, ribut terus kerjaannya, ayo cepetan balik." Gyehun berucap dengan nada datar, ia bahkan melangkah pergi begitu saja tanpa menghiraukan Haruto dan Junhyuk.

"Lo sih, ngambek kan dia." Celetuk Junhyuk menyalahkan Haruto.

Haruto terlihat santai, "bukan ngambek, tapi lagi cemburu." Jelasnya dengan di barengi senyuman tipis penuh makna.

"Btw, Jun. Mau bareng gue buat pulang nggak?" Tawar Haruto mencoba berbaik hati.

"Gak deh, takut jadi nyamuk." Sindir Junhyuk dengan wajah cuek.

Haruto tertawa kecil. "Kan ada si Keiju."

"But, ada si Jeongwoo juga di mobil lo, serius gue alergi keuwuan asal lo tau."

"Idih, sok-sokan alergi nanti palingan kalau pacaran lo juga bucin sama pacar lo."

"Nggak kayaknya, apalagi kalo kayak si Eunhwi."

Haruto menahan tawa, "oh, si Eunhwi ternyata."

Junhyuk mendengus, ia mencoba mengabaikan eksistensi Haruto di sampingnya.

*****

"Hyun, sini bentar coba." Junghwan menarik lengan Donghyun secara tiba-tiba untuk segera menuju ke area parkir, dan hal itu sukses membuat Donghyun kebingungan. "Kenapa sih, Wan?" Heran nya dengan wajah tak paham.

"Ikut aja." Sahut Junghwan.

"Hai, Keiju." Mendapat sapaan dadakan dari dua teman sekelasnya membuat Keiju sedikit canggung. "Oh, hai juga, eum..."

"Junghwan, nama gue Junghwan." Sahut Junghwan seakan peka kalau sang teman sekelas lupa pada namanya.

"Ok, kalian mau pulang juga, atau masih nunggu temen?"

Junghwan tersenyum ramah lalu melirik Donghyun. "Gak kok, gue bawa motor si Donghyun juga, lo sendiri gimana?"

"Aku nunggu kak Haru."

"Oh iya, gue lupa lo kan adeknya bang Haruto." Kata junghwan mencoba mencairkan suasana, ia kembali melirik Donghyun yang hanya berdiri diam di sampingnya, Junghwan bahkan memberikan kode agar Donghyun beraksi.

Donghyun tentu saja mengabaikan nya, ia benar-benar tak tertarik.

Junghwan benar-benar ingin menabok wajah datar sang sahabat saking kesalnya, sudah ia coba bantu pdkt malah yang di bantu cuma diem-diem doang.

"Hyun, gercep lah, udah di bantuin juga." Bisik Junghwan pelan.

"Gue kan gak minta lo buat jadi mak comblang." Gumam Donghyun sedikit tak suka.

Keiju melihat dua teman sekelasnya tak nyaman. "Eum, kalian lagi bicara serius ya, aku kayaknya harus pergi." Ujarnya mulai merasa kembali canggung.

"Eh, nggak kok, gue sama Donghyun cuma ngomongin tentang basket doang kok, sorry ya malah bikin lo terabaikan."

"Gapapa kok."

"KEIJUUU." Keiju tersenyum saat Jeongwoo memanggilnya, "Wan, Hyun, aku pamit pulang duluan ya." Pamitnya dengan senyum ramah.

"Oh, iya deh, hati-hati ya."

Keiju hanya mengangguk sebagai balasan.

Saat Keiju sudah pergi menjauh kini Junghwan memandang Donghyun kesal. "Lo gimana sih, udah gue bantuin segala kayak gini, lo nya macem triplek berjalan."

"Kan gue udah bilang gak usah sok jadi mak comblang, gue gak akan jatuh cinta sama dia dan sama siapapun itu, ngerti!"

"Idih, awas gue tunggu lo bucin sampek ke tulang-tulang ya, awas lo."

"Nggak akan!" Tukas Donghyun tak begitu peduli.

*****

Akhirnya Kyungjun sampai di rumah Sungjun, ia melirik Sungjun yang sudah siap turun dari mobil nya.

"Tunggu bentar." Tahan nya, membuat Sungjun menoleh, "kenapa kak?"

"Eum, kamu manis." Sungjun sedikit kaget dan membeku saat menerima pengakuan tak terduga dari yang lebih tua.

"Ma-makasih kak." Karena efek gugup Sungjun langsung saja keluar dari mobil Kyungjun dengan wajah memerah menahan malu, padahal Kyungjun sudah sering melakukannya, tapi endingnya selalu saja sama, ia merasa panas tanpa sebab dan berakhir merona malu.

*****

Gyehun sampai dirumah dengan wajah ditekuk, bahkan keberadaan sang ayah yang sedang menonton tv di ruang tamu malah terabaikan.

"Loh, Gyehun, kok nyelonong aja kamu." Tegur sang ayah.

Gyehun menghentikan langkah lalu menoleh pada sang ayah, iya memasang senyum terpaksa. "Hai, Pa." Sapanya dengan tak minat.

"Wajah kamu kenapa begitu?" Heran Minho, anak bungsunya itu terlihat tak mood.

"Capek, pa. Aku ke kamar ya." Pamit nya kemudian.

Minho hanya bisa menggelengkan kepala, "macem orang patah hati aja tuh anak." Monolog nya.


























Akhirnya bisa up! Maaf kalau cuma seuprit dan keliatan gak jelas, ini aku nulis cuma buat nyalurin ide plus buat nyalurin kesukaan ku pada 3 kapal yang aku sukai di Loud.

Makasih buat yang baca dan juga ngedukung, khamshamnida 🥰

Sweet Relationship (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang