Chapter 8

200 33 70
                                    

Donghyun merapikan buku dan juga alat tulisnya lalu segera memasukkan nya kedalam tas setelah itu ia menyampirkan ranselnya di sebelah bahu dengan santai, ia beranjak dari tempat duduknya begitu saja bahkan Junghwan dan juga Keiju ia abaikan begitu saja, sepertinya Donghyun ada urusan, entahlah.

Keiju terlihat gugup, ia melirik Junghwan yang melewati bangkunya lalu menahan sang teman sekelas agar tak beranjak pergi.

"Junghwan." Junghwan berhenti tepat di samping bangku Keiju, "kenapa, Ju?"

Keiju berdiri dari posisi duduknya dan terlihat gugup, "i-itu, eum, Donghyun..."

Tau akan arah topik yang ingin si manis katakan membuat Junghwan tersenyum samar, "keluar duluan dia, kejar aja dah." Ujar Junghwan dengan santai.

Keiju tampak ragu, "eum, kalian gak pulang bareng?"

Junghwan menggeleng kecil, "nggak, Donghyun bilang ke gue biar gue pulang duluan, kayaknya dia ada urusan, btw gue duluan ya, kak Yoshi udah nunggu di parkiran soalnya, duluan ya, Ju." Pamit Junghwan kemudian.

Keiju hanya membalas dengan senyum ramah, ia pada akhirnya ikut keluar dari kelas untuk mengejar Donghyun.

*****

Sungjun menunduk malu saat ia dan Gyehun berjalan beriringan menuju parkiran untuk segera pulang, karena insiden yang terjadi pagi tadi membuat hubungan keduanya sedikit lebih dekat dan tidak terlalu canggung, Gyehun yang santai dan Sungjun yang masih sedikit malu-malu, sepertinya Sungjun mulai memberi akses lebih pada Gyehun dan ini pertanda yang baik untuk hubungan keduanya.

Gyehun berdehem pelan, Sungjun mendongakkan kepala, namun tetap berjalan lurus tanpa menoleh sedikitpun pada sang kakak kelas, sampai pada akhirnya Sungjun merasa bak terkena sengatan listrik saat punggung tangannya tak sengaja bersentuhan dengan tangan Gyehun.

Gyehun tersenyum puas dan tidak terlihat malu, ia menautkan jari-jemarinya dengan jari-jemari mungil milik Sungjun, hingga pada akhirnya mereka saling bergenggaman tangan.

"Habis ini mau langsung pulang atau mau mampir ke tempat lain?" Gyehun mencoba berbasa-basi.

"Aku sebenarnya ada-" Sungjun mengatupkan bibir saat sadar kalau ia hampir keceplosan, Gyehun mengerjit, "ada apa?" Tanya nya penasaran.

Sungjun senyum kaku, ia menghentikan langkah begitupun dengan Gyehun, keduanya sudah sampai di area parkir khusus para murid.

"Gak ada apa-apa kok kak." Jawab Sungjun dengan senyum manisnya.

Gyehun melepaskan genggaman tangannya dan beralih mengusak surai sang pemilik hati.

"Kamu kenapa makin gemesin sih, Jun, jadi makin sayang." Aku-kamuan ya sekarang, Gyehun mulai berani bung.

Sungjun makin senyum lebar membuat wajahnya terlihat berkali-kali lipat lebih cantik, manis dan juga menggemaskan di waktu yang bersamaan.

"Jangan senyum kayak gitu, takut ada yang liat, kamu kalo mau senyum manis buat aku aja."

"Ah, kenapa gitu?" Sungjun menatap Gyehun dengan raut wajah polos nya.

"Takut nambah saingan, cukup bang Kyungjun aja ya adek manis." Gyehun sukses membuat Sungjun merona.

"Sungjun." Gyehun dan Sungjun langsung menoleh ke arah sumber suara.

Sungjun senyum ceria dan Gyehun malah sebaliknya.

Senyum terpaksa.

"Kak Kyungjun, kakak udah selesai latihan futsal?"

Kyungjun mengangguk lalu melirik ke arah Gyehun sekilas, "kok kamu bareng Gyehun?" Bukannya menjawab Kyungjun malah melemparkan pertanyaan lain, Sungjun sendiri kini tengah berdiri di antara Gyehun dan Kyungjun.

Sweet Relationship (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang