Chapter 10

175 36 65
                                    

Keesokan harinya tepat jam 5 pagi, terlihat dua remaja yang masih asyik bergelung dalam satu selimut yang sama, keduanya masih menikmati alam mimpi yang seakan begitu indah, sampai pada akhirnya salah satu dari keduanya membuka mata dan sedikit mengerjit heran dan ia baru sadar kalau ia menginap di rumah sang pacar.

Eunhwi masih sedikit menguap tanda masih ngantuk, ia lirik Junhyuk yang masih tertidur pulas bak bayi, kemaren perdebatan mereka berakhir dengan Eunhwi yang akhirnya mengalah, tapi semalam keduanya hampir khilaf.

Eunhwi menepuk jidatnya saat menyadari beberapa ruam merah di leher Junhyuk, serius kalau sampai calon mertua beserta calon kakak iparnya tau Eunhwi bisa langsung dicoret dari list calon idaman, lagian Junhyuk juga sih yang salah sudah tau Eunhwi iman nya mudah di goyahkan, eh malah di godain.

Untung cuma icip-icip di leher, kalau sampai merembet ke yang lain kan bisa gawat.

Eunhwi mencoba membangunkan sang pacar, tapi Junhyuk malah memeluk pinggang nya, ini Junhyuk gak mau sekolah apa gimana, Eunhwi harus sabar bagaimanapun keadaannya.

"Yang, ayo bangun, sekarang udah jam 5." Junhyuk sedikit menggeliat tak nyaman, "ihh, apaan sih, gak mau!" Matanya masih terpejam rapat.

"Aku gak bisa masak, Jun, ayo bangun." Eunhwi mulai bersikap lebih tegas, Junhyuk yang kesal langsung saja membuka mata dengan rengutan penuh kekesalan.

"Terus kenapa kalau kamu gak bisa masak?" Tukas Junhyuk tak perduli.

"Masa iya kita gak makan pagi, udah ayo bangun, aku bakal bantuin kamu masak." Bujukan yang cukup ampuh, karena Junhyuk langsung menurut.

"Yanggg." Saat keduanya sudah berada di dapur, Junhyuk malah merengek bak anak kecil.

Eunhwi menoleh, "kenapa lagi?"

"Ngantukkkk." Rengek Junhyuk lagi, tolong sabarkan hati dan jiwa Eunhwi.

"Aku tau, tapi kita jam 6 udah harus berangkat sekolah dan sekarang udah jam 5." Jelas Eunhwi.

Junhyuk berdecak malas, "yaudah ayo bikin sandwich." Junhyuk akhirnya pasrah dan tak lagi merengek.

Eunhwi tersenyum samar.

Saat mereka sibuk membuat sandwich, Junhyuk sedikit berbicara santai tentang beberapa hal, tapi malah ada yang sedikit jadi pusat perhatian Eunhwi.

"Koki kan bentar lagi ulang tahun, jadi aku rencananya mau beliin kado buat dia." Eunhwi mengerjit, "Koki siapa?"

"Oh, Koki adiknya kak Taehun." Jawab Junhyuk asal, tidak tau saja dia kalau aura di sekitar Eunhwi berubah mencekam.

"Oh gitu, ok." Sahut Eunhwi mulai kesal, Junhyuk yang tak peka malah senyum-senyum, "yaudah nanti sekalian aku mau tanya ke kak Taehun tentang apa yang disukain Koki, biar gampang beliin hadiahnya."

Sebelah alis Eunhwi terangkat skeptis ia yang sedang memotong tomat bahkan memotongnya layaknya memakai tenaga dalam sampai Junhyuk sedikit meringis.

"Yang, motong nya santai aja ya, itu cuma tomat kok, bukan daging." Junhyuk nyengir, dan Eunhwi senyum miring.

"Lah, aku pikir ini Taehun." Balas Eunhwi dengan smirk nya yang ala-ala psychopat.

"Waduh, sabar sabar, aku tau kok kamu lagi cemburu, hehe."

Junhyuk langsung mingkem waktu sadar Eunhwi menatapnya tajam.

"Terus aja bahas Taehun."

"Yaampun Eunhwi, yaudah aku minta maaf, kamu jangan gitu lah mukanya, aku jadi takut tau!" Serius, Eunhwi kalau marah menakutkan banget, kan Junhyuk jadi ngeri sendiri.

Sweet Relationship (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang