Metro

4 1 0
                                    

Gundala Sayap Malam - The Retaliations.
MCPD / Metro City Police Department.

Kesibukan mulai terlihat di seluruh bagian depan bangunan bertingkat tiga di sisi selatan kota Metro, sebuah bangunan bertingkat yang menjadi markas besar pusat satuan keamanan kota Metro kembali di sibuk kan oleh beberapa kendaraan yang memasuki area basement bangunan, puluhan petugas keamanan bersenjata lengkap nampak berlarian mendekati kendaraan yang tengah memasuki bagian bawah bangunan.

"Jangan sampai Reporter memasuki pelataran!!, Seluruh area kepolisian Metro harus dalam keadaan steril!!" Seru seorang petugas keamanan, beberapa penyidik dan pengacara mulai berlari menuruni tangga ke arah bagian bawan bangunan, tiga unit kendaraan milik Stasiun pemberitaan yang mulai mendekati area markas besar kepolisian nampak di halangi oleh beberapa petugas yang tengah bersiaga di bagian depan.

"Kasus semalam, Bu?" Tanya Seorang penyidik, Kinaira berlari menuruni tangga darurat, rompi kevlar anti peluru terlihat menempel di tubuh sang wanita, sementara sepucuk senapan genggam jenis Magnum tergantung di bagian bahu sang penyidik.

"Perkenalkan, Bu, saya Martin, saya di pindah tugaskan ke sini, ini surat tugas saya, mohon di baca..." Kinaira hanya mengambil secarik kertas yang di berikan oleh sang pria dan melanjukan langkah nya, tujuan utama Kinaira dan para petugas kepolisian kota Metro adalah ruangan bagian bawah bangunan tingkat tiga tersebut.

"Pembobolan labolatorium Raxon, Pak, saat ini petugas keamanan bagian Cyber Forensic masih menganalisa seluruh data yang berhubungan dengan kejadian tadi malam." Ujar Kinaira cepat, pintu darurat berbahan baja yang mengarah ke basement nampak terbuka, beberapa petugas polisi berseragam terlihat bersiap menunggu kendaraan yang tengah membawa seluruh tersangka kejadian semalam.

"Saya dan Tim Penyidikan bagian Sains di perintahkan untuk meneliti barang bukti yang di bawa tersangka...," Kinaira mengambil ponsel dari balik jas hitam nya, satu notifikasi nampak di bagian atas layar lcd telepon genggam milik nya, satu tanda pemberitahuan dari seseorang yang sudah sangat di kenal olehnya, seseorang yang sudah berkali kali membantu nya untuk menuntaskan berbagai kasus berat yang di hadapi oleh pihak Kepolisian Metro.

"Tetapi kita harus menunggu pihak perwakilan Raxoncorp dan petugas dari Badan Intelejen Negara tiba di sini sebelum kita memulai penyelidikan barang bukti yang di bawa tersangka...," Ujar Kinaira kembali, Sang Penyidik wanita kembali memasuk kan ponsel miliknya ke balik jas hitam, berharap tidak ada seorangpun yang mengetahui isi notifikasi yang baru saja diterima oleh nya.

"Badan Intelejen Negara?, Kenapa tidak CIA sekalian!!" Ujar sang pria yang berada di samping Kinaira, sang penyidik wanita nampak mengacuhkan nya dan mempercepat langkah kaki nya menuju ke arah Basement.

"Apa hubungan B.I.N dengan kasus ini?" Tanya sang penyidik pria kembali, kinaira hanya melirik ke arahnya dan meneruskan langkah nya, beberapa petugas kepolisian terlihat berlarian dari sisi lain lorong yang menuju ke arah Basement

"Benda yang dicuri adalah Fusi Nuklir Hyper Reactive, jenis Reaktor mini bertenaga Nuklir hasil pengembangan Badan Nuklir Eropa, prototype tersebut dilaporkan hilang di Praha beberapa bulan yang lalu...," Ujar Kinaira, Masih teringat oleh sang penyidik sebuah kasus beberapa bulan lalu di dermaga delapan kota Metro, ketika satu sosok bersayap yang tiap malam memburu para pelaku kejahatan mulai muncul dan menghantui para penjahat.

"Kami masih belum mengetahui bagaimana Prototype tersebut sampai di tangan Raxoncorp." Ujar Kinaira kembali, sang penyidik wanita kembali teringat sebuah kasus tentang alat pemicu gempa bumi yang ditangani oleh nya beberapa bulan kemarin.

"Petugas Patroli Jalan Raya dan Keamanan Udara sudah memberikan laporan terkait kejadian semalam...," Ujar Kinaira kembali, Penyidik pria yang berada di samping kinaira mengeluarkan ponsel dari saku kemeja dan mulai menekan keyboard di layar lcd miliknya.

"Dan, Pak Burhan?" Tanya sang penyidik, Satu aplikasi milik kepolisian kota metro mulai terlihat di layar lcd sang pria, halaman bertanda Login mulai nampak di layar ponsel milik nya.

"Menderita luka ringan, Pak, akibat ledakan Kendaraan lapis baja yang di gunakan tersangka...," Ujar Kinaira, salah satu kendaraan lapis baja yang di gunakan untuk membawa tersangka berhenti tepat di hadapan pintu utama ruangan Bawah tanah kepolisian kota Metro, beberapa petugas kepolisian nampak bergerak mengerumuni kendaraan tersebut.

"Gundala terlihat di tempat kejadian?" Sang penyidik pria kembali bertanya pada Kinaira.

Kinaira memperlambat langkahnya, pertanyaan dari seorang pria yang berada di samping nya terlihat sangat mengganggu, ekspresi ketidak sukaan atas pertanyaan tersebut nampak di wajah sang penyidik wanita.

"Dia yang meringkus semua tersangka, dan hilang tanpa jejak saat kendaraan yang dipakainya memasuki jalur dua jalan lintas distrik...," Pintu belakang kendaraan lapis baja mulai terbuka, seorang petugas kepolisian nampak melompat dari bagian belakang kendaraan tersebut dan mengarahkan senapan mesin ke arah para tersangka.

"Ada delapan orang tersangka dari dua puluh pria yang terlibat kejadian semalam." Ujar seorang petugas kepolisian, beberapa wajah terlihat tertunduk ketika menuruni kendaraan lapis baja yang berada di bagian bawah bangunan markas besar kepolisian Metro.

Seorang pria berperawakan besar terlihat menyusup di antara para petugas kepolisian, sebuah lencana nampak tergantung di sisi kiri kemeja putih yang di kenakan nya, asap rokok nampak mengepul dari sisi bibir sang pria.

"Selamat pagi, Pak." Ujar Kinaira sembari memberi hormat pada pria tersebut, Sang Inspektur hanya mengangguk kan wajah dan berjalan cepat ke arah salah seorang petugas kepolisian yang berada di dekat kendaraan lapis baja

"Brengsek, siapa yang menyuruhnya masuk...," Ujar pak inspektur, seorang pria dengan pakaian lengkap terlihat berjalan menuruni tangga darurat, satu tas berisikan berkas nampak dalam genggaman nya.

"Raphael, The Devil Advocate, dari kejaksaan tinggi kota Metro." Seorang pemuda berkacamata dengan setelah jas lengkap terlihat berdiri diantara para petugas kepolisian dan para tersangka, senyuman sinis terlihat di wajah sang pria ketika memperlihatkan lencana milik nya, dari kejauhan Kinaira hanya memperhatikan seluruh kejadian.

Sementara di bagian depan markas besar kepolisian Kota Metro, beberapa kendaraan kelas berat milik kesatuan militer terlihat berhenti di bagian depan bangunan tingkat tiga tersebut, satu unit helikopter milik Badan Intelejen Negara terlihat terbang berputar di atas markas besar kepolisian kota Metro sebelum akhirnya mendarat tepat di halaman bangunan besar tersebut.

Gundala Sayap Malam - The Retaliations
MCPD.

Gundala Sayap Malam The RetaliationsWhere stories live. Discover now