CHASE II

7 1 5
                                    

Gundala Sayap Malam - The Retaliations
Chase II

Suasana sepi di jalur lima jalan bebas hambatan, sebuah ruas tol yang menuju ke arah pelabuhan Metro Ways untuk sesaat nampak hidup ketika iring iringan kendaraan roda empat bergerak dalam kecepatan tinggi, tepat di bawah underpass beberapa unit kendaraan roda dua bergerak mendekat iringan kendaraan tersebut, tetapi dari balik keheningan jalan bebas hambatan satu sosoo hitam bersayap mengikuti mereka dan beberapa drone yang terbang melayang rendah, dari balik gelap nya malam, benda tersebut bergerak pelan sesekali terbang rendah, mengamati seluruh kejadian dari ketinggian.

Gundala Sayap Malam - The Retaliations
Chase II.

"Swordfish ke Base, respon Base, Over" terdengar suara seorang pria dari balik salah satu kendaraan yang berada di barisan paling depan, tiga kendaraan roda empat masih bergerak di belakang nya, lima unit kendaraan roda dua mulai membuat formasi mengelilingi kendaraan roda empat untuk membuat barikade.

"Perasaan ku ga enak, Bro...," Ujar seorang pengemudi, pria yang berada di sisi nya hanya tersenyum dan mengeluarkan senjata otomatis dari balik pinggangnya, senapan buru UZI mulai di kokang olehnya.

"Tidak akan ada apa apa malam ini, kawan, ini hanya misi biasa, yang sudah sering kita jalani." Ujar sang pria sembari sesekali melihat ke arah belakang melalui kaca spion yang berada di sisi nya, perasaan kalut sang pengemudi masih menyelimuti dirinya, malam ini sepertinya akan ada suatu kejadian yang tak meng enak kan, ujar sang supir dalam hati.

"Paket dalam perjalanan, ku ulangi, Paket-dalam-perjalanan!!" Ujar seorang pria yang berada di bagian paling depan kembali berkata, tanpa mereka sadari, satu sosok tak kasat mata bergerak dengan kecepatan tinggi mendekati mereka dari arah belakang.

"Lanjutkan Swordfish!!, E.T.A dalam tiga puluh menit, jalur bersih, tim elf sudah membersihkan jalur ke arah Bird, kalian aman!" Ujar seorang pria dari balik saluran komunikasi.

"Kita akan melakukan rendezvous dalam...," Tiba tiba saluran komunikasi terputus, sejenak keheningan menyelimuti seluruh bagian dalam kendaraan.

"Base Respon!!, Base!!" Sang pria kembali melakukan panggilan tetapi hanya suara angin yang terdengar dari balik saluran komunikasi.

Sang pria kembali dikejutkan oleh sesuatu, seutas benang berbahan baja tiba tiba melesat dari arah belakang ke arah pengendara motor yang bergerak di sisi kendaraan roda empat yang di tumpangi oleh nya, benang berbahan baja tersebut melilit leher sang pengendara dan menariknya ke arah belakang.

Seorang pengendara kendaraan roda dua nampak terlempar ke arah belakang dan menghantam kaca depan sebuah kendaraan roda empat yang melaju di bagian belakang.

"SIAL!!" Pengemudi kendaraan nampak terkejut saat kaca depan kendaraan miliknya terhantam keras oleh tubuh seorang pria yang tengah melayang ke arahnya, untuk sesaat sang pengemudi kehilangan kendaraan yang di kendarai olehnya, kendaraan roda empat tersebut terlihat bergerak ke arah samping dam hampir menabrak satu unit motor yang tengah bergerak di sisi kanan nya.

Belum sempat sang pengemudi bernafas, dari arah depan satu benda berbentuk segitiga melayang dengan kecepatan tinggi ke arah nya, benda tersebut menghantam keras bagian kepala sang pengendara kendaraan bermotor dan membuatnya terjatuh bergulingan di atas jalur delapan jalan bebas hambatan.

"Saluran komunikasi sudah di Jammed, Sancaka Geo Spatial Sat sudah memutuskan saluran komunikasi mereka, Pak Will." Ujar Anto dari balik ruangan pusat komando Thunderlair.

"Sekarang giliranku...," Ujar sosok hitam bersayap, sosok tersebut menekan pedal gas kendaraan roda dua yang di kendarai olehnya, suara Enigma Storm Engine mulai terdengar di sepanjang jalur tersebut.

"Suara itu...," Satu unit roket tiba tiba meluncur dari arah belakang, dengan kecepatan tinggi benda tersebut menghantam satu kendaraan roda empat yang berada di barisan paling belakang.

Satu unit kendaraan roda empat terangkat ke udara dan jatuh menghantam ruas jalan bebas hambatan, kendaraan tersebut terlihat bergulingan sebelum menabrak pagar pembatas jalur tol dan meledak.

"GUNDALA!!" Seru seorang pria dalam pakaian militer, ratusan peluru mulai dilepaskan ke arah belakang iringan kendaraan, beberapa peluru yang berasal dari senapan mesin nampak terpental ketika ujung tajam nya menyentuh barikade tak terlihat Enigma Storm Engine.

"IRMA, buka Cloak...," Ujar Gundala sembari menekan pedal kendaraan roda dua Enigma Storm Engine, cahaya biru kembali terlihat merayap dari bagian belakang kendaraan yang di kendarai olehnya.

Sosok hitam terlihat bersayap melaju diantara dua pengendara motor, sementara di sisi kiri, sebuah mobil SUV tengah bergerak dalam kecepatan tinggi berusaha untuk menghindari serangan dari sosok tak kasat mata yang mengincar mereka.

Saat Gundala berada tepat di tengah mereka, sosok hitam tersebut mencengkeram leher seorang pengendara kendaraan roda dua dan melemparkan nya ke arah mobil yang tengah bergerak di sampingnya.

"Chaining di hentikan, Keluar dari mode Siluman." Salah seorang pengendara motor trail kembali terlempar ke arah bahu jalan saat tinju dari Ballistic Armor Sayap malam menghantam tepat di wajahnya.

"Stealth Mode di hentikan, silakan melanjutkan." Tinju Ballistic Armor kembali menghantam badan kendaraan yang berada di sampingnya, bagian pintu samping mobil SUV terlihat robek saat sebuah tinju yang berasal dari Armor tempur menembus bagian belakang kendaraan tersebut

"BUNUH SI KEPARAT ITU!" Lima Unit Drone tempur Hawkeye kembali menghujani iring iringan kendaraan yang tengah berusaha melarikan diri dari sosok hitam bersayap dengan ratusan peluru tajam dari udara.

"Pak Will, Empat Unit MCPD sedang menuju ke arah anda, Aerial Patrol unit keamanan udara mulai bergerak dari utara...," Ujar Anto cepat, sebuah notifikasi mulai terlihat di layar komando utama Thunderlair saat empat unit mobil kepolisian melewati toll gate jalur lima jalan bebas hambatan.

"Kau cuma punya waktu sekitar lima menit untuk membereskan mereka, Will, sebelum Kepolisian Metro memenuhi tempat itu " ujar Pak Wahyu, Sayap malam hanya mengangguk kan kepala dan kembali memacu kendaraan roda dua milik nya.

Gundala Sayap Malam The RetaliationsWhere stories live. Discover now