LFS.0,8

1.9K 304 48
                                    

Happy Reading☆

Dahi Jaemin mengerut saat tidak ada yang membukakan gerbang seperti biasanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dahi Jaemin mengerut saat tidak ada yang membukakan gerbang seperti biasanya.Hari ini Jaemin pulang sekolah sendirian,sedangkan sahabat-sahabatnya yang lain sedang ada urusan masing-masing.

Ia pun menghela nafas kemudian memilih turun dari motornya untuk membuka gerbang secara mandiri.

Glek
Glek

Sreeek

Jaemin mendorong gerbang hitam besar itu agar terbuka lebih lebar.

"BIBI KIM!"

Dor

Jaemin terkejut saat mendengar teriakan yang disusul oleh suara tembakan dari dalam rumah.Dan Jaemin kenal betul siapa orang tersebut,Jisoo.

Jaemin langsung berlari meninggalkan motornya untuk masuk kedalam.Dilihatnya pintu utama terbuka lebar dan itu bukanlah hal yang biasa.Pintu besar itu selalu tertutup setiap hari,ada atau tidak adanya orang didalam.

Dalam hati Jaemin merutuki halaman rumah Jeno yang luasnya tidak terkira,membuatnya membutuhkan waktu lama untuk mencapai pintu.

"JISOO!"teriak Jaemin terkejut membuat dua orang pria dewasa yang tengah membentur-benturkan kepala Jisoo ke meja kaca ruang tamu menoleh kearahnya.

"Sialan!"

Jaemin segera berlari menerjang keduanya dilanjutkan menghajar secara habis-habisan pria yang memakai topeng hitam tersebut.

"B-bibi k-kim"gumam Jisoo merangkak mendekati tubuh bibi Kim-satu-satunya pelayan rumah ini yang kini tergeletak dengan kepala yang sudah remuk sebelah.

"Jangan sentuh Ji!"teriak Jaemin dari kejauhan saat tangan Jisoo yang bergemetar itu hendak menyentuh mayat bibi Kim.

Bugh

Tiba-tiba satu pukulan mengenai pelipisnya saat Jaemin sedang lengah.

"Perampok sialan!"dengan membabi buta Jaemin memukul keduanya secara bergantian dengan gerakan cepat.

"Telfon 112 Ji!"titah Jaemin tanpa menghentikan tangannya yang sedari tadi menghajar salah satu perampok tersebut.

Jisoo segera berdiri mengabaikan matanya yang mulai berkunang,bahkan dia tidak bisa merasakan sakit dikeningnya yang kini sudah mengeluarkan banyak darah,hampir menodai seluruh wajahnya.

Love From StarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang