Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Apa telingamu tidak berfungsi?!"
"Harus berapa kali papa bilang!berhenti melakukan hal yang tidak berguna!"
Bugh
Pria tua itu memukul pelipis pemuda didepannya.
"Kamu fikir papa akan bangga saat kamu menang pertandingan itu?!tidak!"
"Jay terpaksa karena peserta dari sekolah Jay tiba-tiba mengalami kecelakaan kemarin"balas pemuda itu yang kini tertunduk didepan ayahnya.
"Berhenti mencoba menjadi orang yang berguna untuk orang lain sedangkan kamu saja tidak pernah BERGUNA UNTUKKU!"
Plak
Entah sudah berapa kali sepatu pantofel yang dikenakan oleh pria itu memukul kepala pemuda yang berstatus sebagai putra tunggalnya tersebut.
"Kalau emang Jay nggak berguna buat papa,maka biarin Jay berguna buat orang lain"ujar pemuda itu menatap ayahnya dengan mata yang memerah menahan tangis
"Jay cuman butuh kesempatan pa"lirihnya
"Orang bodoh sepertimu tidak akan pernah mendapat kesempatan didunia ini"tekan pria itu menjenggung kepala Jay beberapa kali.
"15 menit papa tunggu dirumah setelah jam pulang sekolah,jika kamu tidak segera pulang,kamu akan tahu akibatnya"ancamnya kemudian melangkah pergi
"Shhh"ringis Jay mengusap sudut bibirnya yang robek.
Bruk
Meow
"Aduh,kucing mau kemana?"
Jay membalikkan tubuhnya lalu terkejut saat melihat ada Jisoo yang tersungkur dibalik tembok.
"Sejak kapan lo disini?"tanya Jay menatap datar Jisoo
"Dari Jay dimarahin bapak tua tadi"jelas Jisoo sedikit meringis saat berusaha berdiri.
"Lo-"
"Maaf Jisoo denger semuanya"
Jay menghela nafas seraya menjambak surai hitamnya
☆
"Jangan pernah bilang sama siapa-siapa soal tadi"
"Jisoo nggak ada niatan buat bilang- bilang"elak Jisoo lalu fokus kembali mengobati luka-luka diwajah Jay.
