Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sret
Jaemin menutup mata Jisoo saat kakeknya menggoreskan silet ke pergelangan tangan Jisoo.
Sedangkan Jisoo meremat baju Jaemin seraya menggigit bibir saat merasakan perih di tangannya.
"Maaf maaf"bisik Jaemin memeluk Jisoo
Saat Jaemin melirik tangan Jisoo,benar saja apa yang dikatakan oleh kakeknya.Darah Jisoo berbeda.
Merah bercampur ungu.Dan itu hanya darah yang tepat mengalir dinadi Jisoo,jika sudah melewati atau sebelum darah itu sampai ke nadi maka darahnya akan bewarna merah segar seperti milik manusia bumi lainnya.
Kakek Jaemin memasukkan darah Jisoo kedalam satu buah wadah berukuran se jari kelingking.Lalu saat dirasa sudah cukup,ia ia segera mengobati pergelangan tangan Jisoo dibantu oleh Wendy.
"Sudah,Seo Joon tolong kalungnya"pinta kakek Jaemin yang kemudian diangguki oleh pria itu.
"Sini aku tiupin,masih sakit pasti"ucap Jaemin menarik pelan tangan Jisoo lalu meniupinya.
"Ji"panggil Jaemin saat Jisoo hanya diam tanpa merubah posisi kepalanya yang bersandar pada bahu Jaemin.
Dengan lembut Jaemin mengangkat wajah Jisoo
"Maaf"ucap Jaemin sekali lagi kemudian mengusap air mata Jisoo
Jisoo hanya menggeleng lalu menatap Jaemin seraya tersenyum tipis.
"Nah Jisoo,pakai ini ya...nanti kalo udah waktunya kamu pasti pulang"ucap kakek Jaemin kemudian memakaikan kalung dengan bandul berbentuk oval tersebut.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Maaf gara-gara kami,kamu harus kayak gini"ucap kakek Haechan mengusap kepala Jisoo
"Justru Jisoo yang harus minta maaf.Jisoo selalu ngrepotin selama disini,kalian juga baik berusaha bantu Jisoo pulang"balas Jisoo
"Aaaa Jisoo-yaaaa"rengek Lia kemudian beranjak untuk memeluk Jisoo disusul Ningning dan Ryujin yang menangis.
