Drttt drtttt.
Zea pun langsung mengangkat telponnya.
"Assalamualaikum" ucap salam dari seberang sana.
"Waalaikumsalam" jawab Zea. "Ada apa Yud? tanya Zea.
"Lagi dimana lo? sibuk ga?" tanya Yuda.
"Rumah dan lagi ga sibuk" jawab Zea. "Ada apa ni?" tanya Zea.
"Biasa mau silahturahmi" ucap Yuda.
"Mau dibawain apa?" tanya Yuda."Dah ga usah repot-repot. Lo kalo mau main kesini, main aja" ucap Zea.
"Oke gue otw sekarang, gue matiin ya telponnya. Assalamualaikum" ucap Yuda.
"Waalaikumsalam. Hati-hati dijalannya" ucap Zea.
"Iya" ucap Yuda.
Tuttt.
Namun Yuda tetap membawakan makanan untuk Zea dan juga keluarga nya. Rasanya seperti kurang jika datang dengan tangan kosong. Ia pun langsung pergi ke tukang nasi goreng dan tukang martabak.
"Pak pesen nasi goreng 2 ya, sedang aja ya pak jangan terlalu pedas. Saya titip dulu ya nanti saya balik lagi" ucap Yuda ke pedagang nasi goreng tersebut.
"Baik mas" ucap pedagang tersebut.
Setelah Yuda memesan nasi goreng, ia pun datang menghampiri tukang martabak langganannya dan memesan martabak telur kesukaan Zea dan dirinya.
"Gimana kabarnya pak?" tanya Yuda.
"Eh mas Yuda, Alhamdulillah kabarnya baik. Mas Yuda sendiri gimana kabarnya mas? Tumben baru keliatan" ucap pedagang tersebut. Namanya pak Indra
"Alhamdulillah ya pak kalo kabarnya baik. Alhamdulillah kabar saya juga baik pak. Hehehe ini pak kemarin-kemarin itu lagi banyak tugas pak, jadi baru sekarang dah saya kesini hehe" ucap Yuda. "Pak biasa ya, martabak telur nya 5 ya pak" pesan Yuda kepada pedagang tersebut. "Oke mas" ucap pak indra.
Setelah beberapa menit, martabak pesanannya pun jadi. Ia langsung pamit dan bergegas ke tukang nasi goreng tadi yang jaraknya tidak terlalu jauh dari tukang martabak tadi.
"Ini mas Yuda, martabaknya udah jadi" ucap pak Indra.
"Oh iya pak, ini uangnya" ucap Yuda. Setelah selesai ia langsung pergi ke tukang nasi goreng tadi.
Sesampainya di tukang nasi goreng, ia pun langsung menanyakan pesannya tadi.
"Pak nasi gorengnya udah jadi?" tanya Yuda.
"Oh udah, ini mas nasi gorengnya" ucap sang pedagang sambil memberikan nasi gorengnya.
Yuda pun langsung menerima dan memberikan selembar uang pecahan seratus ribu "Oke pak terima kasih banyak ya pak" ucap Yuda setelah dapat kembalian.
Ia pun tancap gas ke rumah Zea.
****
Tok tok tok
"Assalamualaikum Zea" ucap Yuda.
Cklekk
"Waalaikumsalam, eh Yuda. Sini masuk dulu, sebentar ya Bunda panggilkan dulu Zea nya" ucap Bunda nya Zea.
"Eh iya bunda, ini Yuda bawain martabak buat bunda, ayah sama bang Rayn" ucap Yuda sambil memberikan 3 kotak yang berisi martabak telur.
"Gausah repot-repot Yud. Kalo mau kesini, kesini aja Yud jangan bawa apa-apa" ucap Bunda Zea.
"Hehehe gapa-" ucapan Yuda terpotong karena kehadiran Zea.
"Tau ya bun, udah aku bilang jangan bawa apa-apa kalo ke sini. Tetep aja ngeyel" ucap Zea.
"Gapapa, ini bun di terima ya martabak nya" ucap Yuda
"Iya ibu terima ya martabak nya. Makasih banyak ya Yud. Tapi lain kali kalo mau kesini jangan bawa apa-apa ya Yud. Yauda Bunda ke dalam dulu ya" pamit Bunda.
"Eh iya bun" ucap Yuda.
Setelah melihat Bunda nya udah pergi, Zea langsung duduk di kursi sebelah Yuda.
"Ada apa Yud?" tanya Zea to the point.
"Ini gue tuh mau cerita, tapi gue tuh takut" ucap Yuda.
"Dihh ngapain takut, lu ga berbuat kriminal kan?" tanya Zea seperti sedang mengintrogasi.
"Sembarangan. Masa goodboy gini berbuat kriminal sih" ucap Yuda p'd.
Mendengar kata-kata yang keluar dari mulut Yuda membuat Zea ingin muntah. "Huekk. Enek banget gue denger omongan lo" ucap Zea.
"Parah lo Ze ama gue. Gue ngomong berdasarkan fakta ya. Gue tuh udah goodboy, rajin, ganteng pula" ucap Yuda sambil menyisir rambutnya ke samping dengan jari-jari nya.
Lagi-lagi penuturan Yuda membuat Zea semakin mual. "Yud, kalo niat lu kesini cuma buat nunjukin ke p'd an lu yang tingkat provinsi ini. Mending jangan deh yud" ucap Zea sambil tersenyum palsu.
"Hahaha, yaudah-yaudah sekarang serius nih. Mau dengerin ga? tanya Yuda.
"Iya gue dengerin. Gue kan pendengar yang baik" ucap Zea.
"Tuh, sekarang lu yang ke p'd an kan" ucap Yuda dengan sinis.
"Hahaha" tawa Zea. "Jadi gimana?" tanya Zea, penasaran dengan cerita Yuda.
Yuda pun mengeluarkan 2 martabak telur dan 2 nasi goreng. "Nih, makan dulu" ucap Yuda.
"Lo mau bikin BB gue naik lagi?" ucap Zea kesal.
"Engga, yaudah cepetan makan. Takut keburu malem" ucap Yuda.
"GAK MAU! LO PIKIR PERUT GUE SEGEDE GENTONG GITU MAKAN MAKANAN SEBANYAK INI?" ucap Zea tanpa jeda.
"Santai Ze santai. Gue ga nyuruh lo buat ngabisin ini semua. Kalo emang ga habis kan bisa lo simpen dulu makanannya, siapa tau nanti tengah malem perut lu keroncongan" ucap Yuda dengan nada yang pelan.
"Yaudah deh, bentar gue ambil piring dulu buat tatakannya" ucap Zea langsung pergi ke dapur untuk mengambil piring.
Yuda pun menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah laku Zea yang menggemaskan.
Follow My Instagram : ranii_kha
KAMU SEDANG MEMBACA
BERBEDA
RandomApakah kita yang berbeda akan tetap bersama? Aku rasa tidak. Cerita ini murni hasil pemikiran saya sendiri.