15.

1 2 0
                                    

"Bunda jadi ke rumah Yuda?"

"Jadi dong, ini bunda udah siap-siap. Kamu cepet siap-siap ya, takut nanti ketinggalan"

"Yuda dirumah kok bun, jadi kita gabakalan ketinggalan"

Bunda Zea masih sibuk menata beberapa makanan untuk di antar ke rumah Yuda.

Bunda menoleh ke arah Zea "Yaudah kamu cepet mandi ya"

Zea pun langsung bergegas mandi dan juga siap-siap, biar tidak kena omel bunda.

Setelah semuanya sudah siap, Zea sekeluarga langsung masuk mobil dan melaju dengan kecepatan sedang. Jarak rumah Zea ke rumah Yuda tidak terlalu jauh, jadi tidak perlu memakan banyak waktu untuk sampai di sana.

Sekitar 15 menit, mereka pun sampai dirumah Yuda. Zea melihat-lihat sekitar. Seperti ada yang berbeda. Mengapa banyak sekali koper-koper dirumah Yuda? Zea menerka-nerka banyak hal, namun ia menepis semuanya. Ia tidak mau overthingking.

Kini Zea sekeluarga sudah ada di dalam rumah Yuda. Di sana pun ada mami papi Yuda, adik Yuda, dan tentunya juga Yuda dengan muka bantalnya.

"Cih. Dasar kebo" batin Zea saat melihat Yuda yang sepertinya baru bangun tidur.

Bersamaan itu, Yuda pun menatap Zea dengan tajam. Seperti tau apa isi hati Zea. Seperti memiliki telepati.

Setelah mengobrol cukup lama dan bunda Zea menyerahkan banyaknya makanan, bunda mengajak kita semua untuk kembali masuk mobil.

"Mau kemana lagi bun?"

"Ke bandara"

"Hah?" Zea kaget mendengar jawaban bunda. Siapa yang mau pergi ke luar kota ataupun ke luar negri?. "Kak Rayn yang mau pergi bun? kok ga kasih tau aku sih?"

"Bukan Rayn, tapi Yuda"

Zea kembali kaget. Mengapa hari ini banyak hal yang mengejutkan? Dan mengapa Yuda tidak cerita apapun kepadanya? Apakah Yuda marah dengannya?

"Bunda ga bohong kan?"

"Lah? Emang Yuda ga cerita ke kamu?"

Zea menunduk sendu. Mengapa hal seperti ini ia tidak tahu?

"Engga bun, Yuda ga cerita apa-apa. Mungkin dia lupa bun"

"Mau kasih surprise kali Ze" timpal Rayn.

"Zea lagi ga ultah kak"

"Lah emang kalo mau kasih surprise itu harus pas lagi ultah? Ga juga kan?"

"Tapi dia ga biasanya begini kak, baru pertama kali dia gini. Apa aku ngelakuin kesalahan fatal yang bikin dia ga percaya lagi sama aku?" ucap Zea menatap lekat Rayn.

"Kamu nanya ini nanti ya, pas udah di bandara. Kamu tanya langsung ke dia. Karena aku ga tau jawabannya"

Zea menghela nafas panjang. Ia pun membuka room chat. Ada pesan dari Yuda dari beberapa jam yang lalu. Zea pun sama seperti Yuda. Selalu menghapus riwayat chat sebelumnya.

Yuda sarfaraz

1 pesan belum terbaca

Ze, lagi di mana?

Lo jahat Yud!

Setelah itu, Zea pun langsung menutup room chat nya.

"Udahlah Ze, dia pasti punya alasan kenapa ga kasih tau kamu. Bener kata kamu, siapa tau dia lupa atau emang lagi bener-bener sibuk" Rayn tidak tega melihat adiknya yang murung.

BERBEDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang