11.

8 6 2
                                    

Yuda pun langsung menoleh ke samping dan melihat sahabatnya yang sudah jatuh pingsan.

"Astaghfirullah" ucap Yuda lalu langsung menggendong Zea menuju uks.

Sesampainya di dalam uks Yuda pun langsung membaringkan tubuh Zea di atas ranjang uks. Lalu petugas uks pun langsung memeriksanya.

Setelah beberapa menit Zea pun sadar, di waktu bersamaan Alvin dan sahabat-sahabatnya pun datang menghampiri Zea dan Yuda. Sebab saat tadi Zea pingsan Alvin dan sahabat-sahabatnya yang baru saja keluar dari kelasnya melihat kejadian itu. Mereka pun langsung menghampiri Zea yang di gendong oleh Yuda. Namun mereka memutuskan untuk menunggu Zea sampai sadar di luar uks.

"Ze, gimana udah mendingan?" tanya Yuda.

"Udah" ucap Zea sambil menganggukan kepalanya. Lalu Zea menolehkan kepalanya ke seseorang yang ada di samping Yuda. "Kak Alvin? kok bisa tau?" tanya Zea ke Alvin.

Alvin pun tersenyum hangat. "Iya tadi gue sama sahabat-sahabat gue baru keluar kelas dan kebetulan ngeliat lo jatuh pingsan tadi" ucap Alvin.

"Sebenernya bukan kita yang liat duluan tapi Alvin" ucap Bintang.

"Ohh, hehe makasih ya kak udah mau nengokin aku" ucap Zea. "Kalian ga pada ke kantin?" ucap Zea kepada Alvin dan sahabat-sahabatnya Alvin. "Dan lo ga ke kantin Yud?" tanya Zea ke Yuda.

"Iya sama-sama. Kita mau mastiin keadaan lo dulu Ze" ucap Alvin.

"Gue mana bisa ninggalin lo sendirian disini Ze" ucap Yuda.

"Kak Alvin sama yang lainnya kalo mau ke kantin gapapa kok, Aku udah mendingan kok" ucap Zea.

"Serius lo udah gapapa Ze?" ucap Alvin memastikan.

"Iya gapapa kok" ucap Zea sambil tersenyum manis. Membuat siapa saja terpesona dengan senyuman manisnya.

"Ohh yaudah kita duluan ya, cepet sembuh ya Ze" ucap Alvin lalu ia keluar dari uks di susul oleh sahabat-sahabatnya.

Zea pun kini melirik Yuda yang sedang duduk di samping Zea yang juga sedang menatapnya dengan dalam.

"Oyy, lo ga ke kantin juga?" tanya Zea.

"Ga adil" ucap Yuda.

Zea pun bingung dengan perkataan Yuda barusan. Seperti tidak nyambung.

"Hah? Apanya yang ga adil?" tanya Zea.

"Lo ga adil tau ga. Tadi sama mereka lo ngomongnya pake aku sama pake nada yang lembut terus juga pake bonus senyum lagi. Beda jauh kalo ngomong sama gue" jelas Yuda.

Zea pun menyernyitkan dahinya. Tidak biasanya Yuda seperti ini. Bukannya hal biasa ya Zea memanggil Yuda dengan kata lo-gue.

"Sepertinya ada yang kesurupan nih" ucap Zea sambil menyentil dahi Yuda.

"Aduh. Sakit Ze. Lo kira dahi gue itu biji karambol maen sentil-sentil aja" ucap Yuda sambil mengusap dahinya.

"Lagi lo aneh tau ga" ucap Zea.

Yuda pun tidak mau memperpanjang hal tersebut. Yuda pun bangku dari kursinya dan berniat pergi ke kantin membeli makanan untuk dia dan Zea.

"Eh mau kemana lo" tanya Zea yang melihat Yuda ingin meninggalkan ruangan tersebut. "Jangan marah, gue minta maaf" lanjut Zea.

Yuda tidak menanggapi, ia menghampiri petugas uks meminta tolong untuk menemani Zea sebentar setelah itu is langsung meninggalkan Zea di ruangan uks. Ia sebenarnya tidak marah, ia hanya ingin mengerjai Zea saja.

"YUDA LO NGESELIN TAU GA" teriak Zea.

Perkataan Zea tadi membuat Yuda ingin tertawa kencang. Namun ia tahan. Yuda pun melanjutkan ke kantin yang cukup ramai.

BERBEDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang