Bukan akhir tapi awal. Bukan pergi tapi hilang. Bukan sakit tapi hancur.
~DENTING WAKTU~
•••♪♪♪•••
VOTE DULU SEBELUM BACA!!
Deru mesin mobil yang tengah melaju terdengar. Kevin dan apri saat ini tengah di perjalanan untuk pulang. Lebih tepatnya pria itu mengantar apri pulang.
Kevin yang tengah terfokus menyetir, merasa sedikit terganggu oleh kikikan gadis itu. Entah apa yang sedang gadis itu tertawakan. Sebab dari sepanjang perjalanan dia tak berhenti menatap ponselnya lalu tertawa terbahak bahak kadang berbicara sendiri.
"Pacar ya? "Tanya kevin tanpa melirik apri. " Dari tadi ketawa terus sama handphone nya. "Lanjut pria itu.
Apri melirik sekilas menatap kevin. "Dokter kepo. "Ujarnya ketus.
"Bukan kepo, hanya ingin tahu itu aja." Jelas kevin masih terfokus pada jalanan di depan.
"Sama aja kalau gitu. " Gerutu apri kembali fokus pada layar ponsel nya.
"Jangan pacaran entar sakit hati, repot. "Ucap kevin lagi.
"Apaan sih dok, udah deh gak usah ikut campur. Lagian nih ya kalo saya sakit hati pun kan tinggal di obatin sama dokter. Gitu aja repot! "Balas apri tak terima. Ia malas sekali harus meladeni dokter sok tahu ini. Sebenarnya tujuan nya apa sih? Menyebalkan sekali menanyakan privasi tentang dirinya.
"Kamu pasti belum makan malam kan?"
"Gimana kalo kita mampir dulu ke restoran. " Tawar kevin.
Jujur apri memang belum makan sama sekali. Dan ia juga bisa merasakan kepalanya yang terasa pusing karena belum mendapatkan asupan apapun. Terlebih obatnya pun belum ia minum.
"Pulang aja dok, gak perlu. " Tolak gadis itu.
"Gak baik loh... nolak rezeki. " Ucap kevin lagi bersikeras.
Apri sedikit menghela napasnya. Lalau memandang wajah dokter berkacamata itu.
Menatapnya dengan lekat.
"Kenapa natap saya sperti itu? " tanya kevin sedikit menengok apri yang duduk di sisi-Nya lalu pria itu kembali fokus pada jalan.
"Aneh.. " Dengus apri lalau menyandarkan punggung nya ke kursi.
"Gimana.. Mau gak. " Tawar kevin tetap pada tujuannya.
"Ok ok gue mau, puas!! " Jawab final apri dengan nada ketusnya.
Kevin hanya tersenyum melihat tingkah gadis itu.
"Lain kali kalo di ajak tuh jangan jual mahal. bilang aja dari tadi laper... " Ucapnya setelah mendengar suara perut apri yang keroncongan.
"Bisa diem gak! " Bentak gadis itu pada kevin.
Kevin tidak marah sama sekali atas bentakan menyebalkan itu dari mulut apri. Sebab menurut nya itu lucu sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Denting waktu
أدب الهواة"Tentang denting yang terus berdetak. Dan tentang waktu yang terus berjalan" ~DENTING WAKTU~ . . . Ketika dua hati harus sama-sama saling menyakiti. Dan ketika satu hati harus rela berkorban pergi. Dia tahu apa alasannya hidup. Dan dia tahu apa al...