DENTING KE:08

128 21 34
                                    

seperti yang ia tau hidupnya ini abu abu, ia hidup tapi merasa mati...

~DENTING WAKTU~

VOTE DULU SEBELUM BACA!!

MULMED: Agnez mo-Sebuah rasa

•••♪♪♪•••

ia sedikit merasakan pusing di kepala juga sakit dibagian bahu.

gadis itu mencoba membuka matanya pandangan di depannya sedikit memburam. samar samar ia bisa melihat ke sekeliling tempat yang saat ini ia tempati. tubuh nya berbaring di sebuah kasur besar dan ia tau kasur itu adalah miliknya. tapi hei apa yang terjadi sebenarnya. kenapa ia bisa seperti ini.

terakhir kali apri mengingat ketika ia masuk kedalam kamarnya ini semuanya terlihat berantakan. dan sekarang ia malah berbaring seolah-olah semua itu adalah mimpi.

tapi jika memang itu mimpi. kenapa beberapa bukunya pun masih berserakn di lantai. sebenarnya apa yang terjadi?

apri bertanya tanya. ia pusing bukan main, sakit di bahu juga kepalanya masih terasa.

ceklek!!

bunyi pintu terbuka menampakkan sosok seseorang yang apri kenal.

dokter kevin?

kevin mendekat seraya duduk di sisi tempat tidur. "kamu sudah sadar? " ucapnya seraya menghembuskan napas dengan lega. "saya panik banget tadi pri, nih minum. " lanjut nya seraya memberikan segelas air putih yang semenjak tadi ia bawa.

apri masih diam membisu ia masih bingung dengan semua yang terjadi.

"se_sebenarnya apa yan__"

"minum dulu pri. " ucap kevin mencoba membantu apri bangun untuk duduk.

setelah apri duduk sambil bersandar di sandaran kasur ia meminum air itu.

"saya gak tau apa apa, pas saya dateng kamu udah tergeletak di depan pintu masuk kamar. " jelas kevin. "bibi di rumah ini teriak minta tolong katanya kamu pingsan. padahal saya baru aja dateng. "

"kamar kamu juga udah berantakan kaya gini. makanya tadi saya sempat lapor polisi" ucap kevin lagi.

"Hah!! la__lapor polisi. " apri berteriak di depan wajah dokter berkacamata itu.

"tapi gak jadi, nanti ayah kamu khawatir kalo saya lapor polisi. yang ada makin panjang urusannya. tapi yang penting kamu gak kenapa napa kan. " kevin sedikit mengusap kepala apri memastikan bahwa gadis ini bener-bener baik-baik saja.

"ekhm..! saya baik baik aja kok dok. " jawab apri seraya menepis tangan kevin.

"syukur deh.. " kevin jadi merasa gugup sekarang. situasinya tiba-tiba berubah canggung setelah apa yang ia lakukan tadi.

"emm dok makasih ya. " ucap apri tulus. "maaf saya tadi gak bermaksud gak angkat telpon dokter, cuma... saya lagi ada... " apri mencoba menjelaskan tapi sebenarnya ia tidak ada niatan menjelaskan hanya saja agar suasana ini menjadi lebih mencair.

"gak papa saya mengerti kok. " balas kevin tersenyum canggung.

apri mengangguk. "emm ayah... "

"dia sedang sibuk, tadi saya sempat menelpon. katanya dia pulang agak terlambat. " jelas kevin.

Denting waktuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang