"Dia adalah dikripsi sempurna dari sosok pria yang digilai oleh setiap kaum hawa, pahatan sempurna bak dewa Yunani yang agung ,yang seluruh tubuhnya meneriakkan kesempurnaan ,tak ada yang kurang dari sosok pimpinan Phoniex grup tersebut jika saja ti...
Seseorang melihat siluet indah di tengah rimbun nan mekarnya taman bunga. Mengulas senyum tipis menerawang si surai almond yang tengah melompat riang di atas rumput lembut. Dia tak pernah tau, bumi ini memiliki sisi indah tiada tara. Gadis cantik itu menyentuh setiap tangkai bunga lembut, seakan memindahkan rasa bahagia miliknya pada setiap flora yang ada. Tanpa menyadari sosok pemuda idaman ribuan wanita tersebut berdiri dari sisi lain, menatapnya penuh rasa lega dan bersalah. Richard memang berada ditempat yang sama, hanya saja sisi yang ia injak terasa lebih kelam dan gelap.
Mungkin inilah dunia mereka, dunia yang sesungguhnya memiliki lebih dari jutaan rintangan untuk menyatu. Dunia yang seakan dikutuk Tuhan untuk tak pernah mendapat ampunan.
Richard tenggelam dalam pemikiran kalut, tanpa menyadari seorang pemuda tampan lain mendekati gadisnya dengan senyuman lebar. Phoenix tau betul garis wajah tersebut. Manusia yang berkali-kali menantang organisasi mereka sebab merasa sama kuatnya. Satu-satunya makhluk hidup didunia ini yang mampu mengangkat dagu di depan pangeran Phoenix.
Sial! Mengapa seakan ia juga menaruh perasaan penuh pada bidadarinya? Richard berlari mencoba menarik Alline kembali pada pelukannya, namun siapa sangka lututnya malah terjatuh. Sebuah lubang hasil tembakan revulver canggih Canada menembus dadanya.
________________________
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Richard tersentak keras dari ranjang rumah sakit. Mimpi kurang ajar itu mengejutkan jiwanya dari segala sisi. Kenyataan bahwa dirinya baik-baik saja belum cukup membuat pikiran cerdas itu tenang. Namun, setelah obsidian iblis itu menyadari dengkuran halus dari seseorang dari dalam pelukan, deru nafasnya mereda.
