18. zona baru

3.9K 384 0
                                    

Selamat membaca<3

Hari ini akhirnya tiba,dimana gue di rolling sama Ranum dan Damar.
Dikit lagi,gue nyelesaiin masa pkl ini.
"Akhirnya disini juga." Sambut Mas Oji sebagai kapten ( penanggung jawab ) di basecamp.

"Iya." Saut gue.

"Betah-betah ya Pal,seru kok disini." Semua orang kalau manggil kenapa harus Nopal dah. Cuma Idar doang yang bener.
Yang ngomong ini Mas Dodik,dia supervisor. Sama kayak Mba Dina di sebelah.

"Pagi semua temann.."
Gue udah hafal ini pasti si Angga itu.
Gue melirik ke pintu dan melihat pria tinggi kurus udah bertengger disana.

"Lo kan bagian belakang jadwalnya? Kenapa naruh jaket disini?" Omel Mbak Niken.
Angga tidak menyauti,pria itu sibuk gantungin jaket dan naruh tasnya.

"Gua pengen lihat anak baru. Gak boleh!?"

"Stres!" Jitak Mas Dodik sambil berjalan keluar.

"Yaudah kalau udah siap langsung keluar ya,Pal."
Mas Oji ngerangkul Aldi dan geret dia pergi.
Mbak Niken pun ikut pergi.
Hanya tinggal Angga dan gue. Sebelum dia ngomong aneh-aneh lagi,gue pakai jam tangan dulu buat tahu waktu terus mau jalan keluar.

"Buru-buru amat sih. Barengan dong."

Gue noleh ke dia terus ngasih barisan gigi rapi."Emang jadwal gue dimana?" Bodoh juga gue. Kalau disini jadwalnya dikasih tau secara langsung sama Mas Oji selaku kapten.
Kalau di sebelumnya kan udah ada jadwal tertulisnya,dibikinin sama Mas Jo selaku kapten.
Basecamp disini juga lebih longgar dan ada kasur kecilnya lagi. Enak bener,pantes Ranum sama Damar betah.

"Yaudah ikut gua aja. Ntar gua bilang ke Mas Oji."

Gue langsung menggeleng cepat. "Lu kan jauh dibelakang,Mas. Ogah gue!"

"Kan enak bego di sono! Lo bisa duduk-duduk dulu kalau di sini rame."

Gue mikir,iya juga. Gue ngangguk setuju aja deh dari pada harus ke entrance dulu buat nyamperin Mas Oji.
Angga ngangguk terus jalan dan gue ngikutin dia di belakang.
Di perjalanan gue juga dikenalin sama karyawan lain yang tempat istirahatnya gak di basecamp depan,gue juga ketemu sama Mega dan temennya yang ikut di rolling. Biar adil,walau beda sekolah.

Selama di perjalanan karena gue pakai nametag,gak jarang pengunjung yang minta buat difotoin. Emang itu tugas kita.
Kalau gak ada yang minta tolong buat fotoin,kita juga akan menawari.
Kurang lebih gitu,seru kan haha.

Akhirnya gue sampai dibagian belakang,tempat gue sama Angga dulu ketemu waktu ada Ranum.

"Lo jaga sini aja deh. Gak panas juga,kalau mau istirahat ntar bilang ke gua biar gua gantiin."

Gua clinguk-clinguk. "Nih serius masih sepi disini?"

Angga ngangguk. "Iya,kan baru open juga. Kalau lo nyari,gua ada di area tiga."

"Ini bukan bagian belakang?"

Angga ketawa terus tangannya terulur,gue langsung nepis tuh tangan sebelum sampai di kepala gue. Iya,Angga mau ngelus kepala gue. Ini kepala hanya Idar yang boleh elus.
"Bukan. Tengah-tengah." Jawabnya singkat.

Gue cuma ngangguk doang. Seberapa gedenya sih buset. "Nanti kalau istirahat jalan-jalan aja. Biar lo tau kalau ada pengunjung yang tanya ntar." tambah dia.

Gue ngangguk lagi terus lihat Angga jalan pergi.
Baik padahal,cuma rese aja.
Gue disini enak sih,bisa duduk-dudukan dulu. Apalagi gue kebagian indoor.
Sebenernya pekerjaan gue di zona sebelumnya juga mengharuskan berdiri,cuma kalau belum ada pengunjung kita boleh dudukan.
Kalian kalau rekreasi cuma tahu kita berdiri doang gak duduk gitu kan? Haha,ini rahasia.

Tapi ada saatnya juga emang berdiri penuh karena pengunjungnya yang ramai.

"Hai,Sinta." Tiba-tiba ada cewek dateng terus duduk dan nyodorin tangannya buat kenalan.
Gue senyum dan jabat tangannya.

"Noval."

Dia melihat name tag yang gue pakai. "udah baca kok."

Gue senyum sambil ngangguk,jelas lah. "Lo jaga disini sama gue. Kalau ada yang gatau tanya aja ya,"

"Iya,Mbak Sin?" Gue ragu mau manggil dia apaan,mukanya cantik bener.

"Panggil Sinta aja. Gue baru lulus juga,gak enak kalau dipanggil Mbak."
Gue ngangguk lagi.

"Gue anak entertain,jadi kalau tiba-tiba gue ilang di jam tertentu,maapin ya."

"Gapapa Mbak,santai aja." Tetep aja gue gak enak manggil dia nama. Dia kan senior disini.
Kecuali Angga,mau senior atau gak gua tetep manggil dia nama. Ogah manggil Mas.

Kini gantian Mbak Sinta yang nganggukkin kepalanya sambil senyum. Pantes aja anak entertaint,udah pasti cakep-cakep.
Mbak Sinta berdrii terus melambaikan tangan ke gue sambil jalan pergi. Kini gue sendirian lagi.

Beberapa menit kemudian,gue berdiri dan menyambut pengunjung yang baru aja masuk.
Melakukan pekerjaan kayak biasanya.
Gue melihat jam,ternyata kalau disini semakin sore dan malem justru tambah ramai. Beda sama di gue sebelumnya.
Ya jelas,disini kebanyakan memberikan nuansa indah di malam hari.

Waktu terasa begitu cepat sampai waktu udah menunjukkan pukul 16.00.
Pengunjung terus berdatangan tiada hentinya dan sesekali mereka mengajak gue bercengkrama.

"Pal,makan dulu. Gua gantiin." Mas Angga tiba-tiba berdiri di sebelah gue sambil memberi senyuman ke pengunjung.

"Angga udah?"

Angga melirik gue lalu ngedipin sebelah matanya. "Gampang."
Gue cuma nyengir terus jalan pergi ninggalin dia.

Gue jalan ke area 1 tuh jauh bener. Capek juga,tau gitu gue taruh tas di sini aja kalau emang dimari.
Setelah membutuhkan waktu lumayan lama akhirnya gue sampai di basecamp.
Gue memberi salam ke Mas Oji yang lagi tiduran sambil mainin hpnya.

"Lo dimana tadi Pal?"

"Saya diajak Mas Angga di area tiga Mas."

"Sori tadi gua lupa ngasih tahu lo kalau seharusnya di area sini. Tapi kalau Angga butuh dibelakang ya gapapa,lo disana ya mulai besok."

Gue minum air putih sambil terus merutuki nasib buruk ini. Kenapa harus sama Angga.
Gue membuka kotak bekal sambil memberikan muka gak nafsu makan.
Niat gue adalah menghindari Angga,kenapa justru jadi begini.

"Gak bisa saya disini aja Mas?"

Mas Oji yang tadi mainin hpnya tiba-tiba naruh hpnya di kasur. Dia bangun terus duduk ngelihatin gue. Masa iya gue buat kapten marah sih?

"Tapi Angga lebih butuh. Di belakang jarang dikasih anak pkl Pal,jadi kadang suka ribet sendiri. Apalagi kebanyakan juga ditinggal tuh karena anak entertain. Bantuin ya,kasian." Ucap Mas Oji seraya berdiri sambil menyaku ponselnya lagi.

Gue ngangguk setuju. "Iya mas,kalem."
Mana mungkin gue nentang dia lagi,gue siapa?
Lagian kalau gue hirauin juga ntar dia capek sendiri. Mas Oji sebelum pergi nepuk-nepuk pundak gue sambil bilang,"kalau capek istirahat aja tiduran dulu. Santai aja disini."

Sekarang gue kembali sendirian menikmati makan siang.

Waktu istirahat disini sejam,jadi leluasa buat ngapain aja. Makanya sampai disediain kasur kecil gitu,buat istirahat.
Kalau di sebelah,waktu istirahat gue paling lama 20menit. Bahkan bisa cuma makan doang terus balik kerja lagi karena saking ramainya.
Selesai makan,gue lihat jam,masih banyak waktu.
Gue renggangin badan dulu di kasur sambil mainin hp kayak Mas Oji tadi.
Enak ternyata haha. Bisa ketiduran gue kalau begini.

True Love [ BL | TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang