Pemberentian selanjutnya, Harris Town high school.
Huft, setelah melewati terowongan ini, tidak ada lagi yang bisa diubah.
Tiba-tiba, bus yang aku tumpangi bergetar hebat, membuatku terpaksa mengencangkan peganganku. Semua orang mulai berteriak, jantungku berdetak sepuluh kali lipat cepatnya dari yang biasa.
Cahaya dari depan menyilaukanku, tak ada waktu untuk memahami apa yang tengah terjadi. Yang aku tau adalah,
Aku terjatuh dalam kegelapan yang pekat.
---
Saat aku terbangun, kepala dan seluruh badanku terasa seperti ditusuk ribuan jarum, sungguh. Aku memandang sekeliling, gelap, tapi ada cahaya di ujung dan di pangkal.
Ah, busnya! Kemana bus dan yang lain?
Aku melirik jam tangan, astaga, sebentar lagi jam sembilan! Ujiannya 'kan mulai jam sembilan, damn! Aku mulai berlari menuju cahaya di depanku, mengabaikan sakit yang menyerang seluruh badanku.
Masih sempat! Buru-buru aku mengambil kartu ujian yang untung saja mom mengingatkanku untuk membawanya.
Aku mencari kesegala arah, petunjuk atau denah yang bisa membawaku ke ruang ujian.
I got that. Kupercepat langkahku ke ujung jalan ini, tersenyum puas saat tau ruangan yang aku cari tepat di sebelah papan pengumuman ini.
Kertas dengan tulisan 'Ruang 14' tertempel di pintu, lengkap dengan nomor peserta yang berada di ruangan ini. Nomor ujianku 107! Ruangan ini diisi 20 orang dengan nomor peserta 100-120.
Aku mulai melangkahkan kakiku, masuk keruangan. Suara gaduh mulai tertangkap indra penderanganku.
102,
103,
Ada! 107!
Aku menghela napas lega, tapi, napasku tercekat lagi, kenapa perempuan dengan rambut pirang ini ada di tempatku?
"Excuse me, its my chair." Tegurku, mencoba pelan.
"What? Shut up you fucking month, bitch. Its mine." Whoa.
"Tolong matamu digunakan, ini nomor 107, dan sudah pasti ini kursiku. Menyingkir!"
"Aku yang nomor 107. Lihat, aku punya kartu ujiannya." Jalang ini dengan mudah mengatur emosinya, hah.
"Fake. Punyaku yang as-"
"Sedang apa di situ?! Cepat duduk, bel sudah lama berbunyi!" Seorang lelaki yang telah memutih rambutnya memotong ucapanku, setelah mendapat penjelasan dari kami berdua, ia pergi, tak lama kemudian, dia baru kembali.
"Nomor 107, tempat Adellia Dallas." Jelasnya,
APA?!
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost
Mystery / ThrillerCalum, where am I?! [that cute cover made by; ann] #19 in Mystery / Thriller on 22/4/2015 © 2015 by sasa. All Rights Reserved