Pintu tertutup, ibu dan aku masih terpaku di depan pintu sampai suara motor tak terdengar lagi.
Sret, pintu lemari tempat persembunyian Al terbuka perlahan, menampakkan Al yang mengeluarkan kepalanya sedikit, setelah mendapat senyuman lega dariku, buru-buru dia keluar, berhambur memelukku.
"Tadinya kupikir akan ketahuan dan ditangkap." Al menangis di pelukkanku,
"Kita tak bisa bersembunyi seperti ini, mereka akan datang lagi." Mom terlihat gelisah,
"Iya, kita harus pergi sebelum fajar." Akhirnya aku memutuskan, berjalan mengambil jaket dan kunci motor yang tergeletak di atas meja.
"Al, kudoakan kamu kembali ketempatmu dengan selamat." Aku menoleh kebelakang, mendapati mereka berpelukan,
"Terima kasih, semoga Bibi juga cepat sembuh."
"Ayolah, Al. Kita harus bergegas." Kataku, Alyssa menjawab dengan anggukan, lalu mengikuti langkahku dari belakang.
Menaiki motor, kupasang helm, kuyakinkan hatiku kalau semuanya akan baik-baik saja, "Ayo, cepat naik." Kusodorkan helm serupa dengan milikku namun lebih kecil, Al tak langsung mengambilnya, ia tertunduk,
"Cal, kamu baik sekali. Padahal Calum yang kukenal selalu mengganguku."
Gadis ini! Tak bisa kutahan untuk tidak mengacak rambutnya pelan, senyumku mengembang, pipiku memanas, bodoh, apa yang baru saja ia lakukan tidak bermakna, Cal!
"Ng, sifat aslinya sama saja. Calum yang di sana juga suka fiksi ilmiah kan?"
Al melangkah maju ragu-ragu, menerima dan memakai helm, lalu ia naik ke atas motor.
"Siap, ki-AL!"
Alyssa tiba-tiba memelukku erat, astaga, jantungku.
"Walaupun aku kembali ke duniaku, tapi aku takkan melupakanmu." Gumamnya,
Bibirku spontan terangkat ke atas, "A-Aku juga."
SRET! Pintu garasi terbuka lebar, memperlihatkan pria berkumis lengkap dengan tetek bengeknya mengikut di belakang, ia tersenyum miring, membuat tanganku terkepal kuat.
"Kau pikir aku tak menyadari sepatu itu? Sudah terlambat waktu kau menyembunyikannya."
Sial, rahangku mengeras. "Pegang erat-erat, Al! Kita terjang mereka!"
"SERAHKAN GADIS ITU!" Bodoh,
"Tidak akan!"
Kugas motorku sekuat mungkin, dengan lihai, kubelokkan motorku melewati mobil-mobil besar mereka, senyumku memiring.
"Ca-Calum, mereka menge-JAR!"
Al mengeratkan pelukannya, aku mempercepat motorku. "Berhenti atau kutembak!" Jeritnya bersemangat,
"Terowongannya sudah kelihatan, Al!" Seruku lebih semangat.
DOR! Tembakan dari belakang mengenai kepalaku, teriakan Al tak terdengar lagi. Kami berdua terpental jauh dari motorku. Yang kudengar terakhir adalah suara Al memanggil namaku.
—-
Alyssa's POV
Aku terjatuh dengan posisi tertelungkup, kurasakan rambutku ditarik seseorang hingga aku terduduk menghadapnya, "Menyerahlah, kuberi tau apa yang akan dihadapi imigran gelap ini."
Pria berkumis! Aku berdiri, menendang kemaluannya dengan sisa tenaga yang kupunya. Yang kuingat terakhir adalah aku berlari kedalam terowongan sekuat tenaga hingga terasa cahaya menyilaukan menusuk kedua mataku.
an. masi ada epilogue ea
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost
Mystery / ThrillerCalum, where am I?! [that cute cover made by; ann] #19 in Mystery / Thriller on 22/4/2015 © 2015 by sasa. All Rights Reserved