[ FOLLOW DULU YA SEBELUM BACA ]
Ini kisah dua insan yang di pertemukan oleh sebuah takdir. Takdir lah yang membuat mereka bertemu dan akhirnya bersama. Saling melengkapi kekurangan masing-masing. Banyak perbedaan di antara mereka berdua. Salah satu...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Satu hari izin tidak masuk. Akhirnya Aaron masuk sekolah, begitupun dengan Vanya. Saat ini di kelas 12 MIA 1 tengah ramai berdiskusi tentang siapa saja yang akan mengikuti lomba.
"Lomba musik siapa yang mau ikut? " tanya Fawaz ketua kelas.
"Aaron sama Vanya aja" usul Caroline.
"Nah iya, kan cocok tuh, suara mereka juga bagus" ucap Diov.
"Gimana? Kalian mau gak? " tanya Fawaz.
Aaron dan Vanya mengangguk.
"Okey semua udah pas ya. Nama - namanya bakal gue serahin ke panitia" ucap Fawaz.
"SIYAP" jawab anak anak 12 MIA 1.
"Selamat siang anak anak... "
"Selamat siang bu.. "
"Lagi bicarain apa ini? " tanya bu Farah.
"Lagi bicarain lomba bu" jawab Fawaz.
Bu Farah mengangguk.
"Udah tahu siapa siapa aja yang ikut? " tanya bu Farah.
"SUDAH BU"
"Okey, kalau gitu kita lanjutin materi kita ya.. "
Mereka pun memulai pelajaran matematika.
"Okey karena hari ini pulang cepat, ibu bakal kasih kalian tugas kelompok" ucap bu Farah.
"Setiap kelompok dua orang dan itu harus teman sebangku kalian" lanjut bu Farah.
"Tugas nya apa bu? " tanya Diov.
"Tugas kalian buat power point tentang materi kita hari ini. Minggu depan untuk persentasi nya kita undi siapa yang bakal maju ke depan" jelas bu Farah.
Semua murid mengangguk.
"Paham semua nya?! "
"PAHAM BU! "
"Okey.. Kalau begitu silahkan pulang, jangan pergi ke tempat lain. Langsung pulang ya.. " ucap bu Farah.
"SIYAP BU"
Bu Farah pun keluar dari kelas.
Para murid-murid SMA Nusa Indah berhamburan untuk pulang.
"Abis ini mau ke mana? " tanya Galang.
"Markas aja yok" ajak Diov.
"YOK"
Aaron menatap Vanya yang sibuk membereskan buku bukunya. Aaron menunggu sampai Vanya selesai. Vanya menatap Aaron bingung.
"Kenapa? " tanya Vanya.
"Langsung pulang? " tanya Aaron.
Vanya mengangguk.
"Iya nih. Mau latihan panah sama Papah" jawab Vanya.
Aaron dan Vanya keluar dari kelas bersama, diikuti yang lain.
