pagi ini tidak sama dengan biasanya, hal yang aku takutkan ada didepan mata, kakaku max sudah dulu memperingatiku untuk menghubunginya jika hal gila terjadi padaku, sebab kehawatirannya padaku belumlah hilang. bahkan pagi ini kekasih kakak ku sudah menghubungiku untuk memastikan aku siap kembali ketemu orang banyak. tak berbeda dengan ibu ku, hampir saja ia memindahkan ku ke universitas yang on line . tapi aku melarang nya. aku berfikir untuk sembuh dari sosial phobia ku walaupun aku tahu itu tidak mudah bagiku.
ini kali pertama aku bersekolah secara formal pasca kejadian tersebut . orang tuaku terlalu khawatir dan akhirnya lebih memilih untuk menyekolahkan ku secara homeschooling. menurut mereka kenyamanan ku lebih penting. bahkan untuk keluar rumah sendiri aku jarang. kalaupun iya aku hanya membawa hazard ke petshop atau membeli makanannya. bahkan petshop yang aku kunjungi hanya di satu tempat saja. itu juga karena aku tahu petshop tersebut tidak ramai. selebih nya aku pasti akan di temani oleh kakak ku atau kekasihnya bahkan orang tuaku.
perjalanan ku menuju kampus sangat lancar, pagi itu aku bahkan tidak menemukan kemacetan, sepanjang jalan aku selalu berdoa agar aku bisa melewati ini semua, kakak ku yang memperhatikan ku dari tadi bertanya kepadaku
" kamu baik - baik saja nong?"
" iya phi, aku berusaha untuk baik"
" atau kita pindah ke universitas yang online saja"
" tolong phi, dukung aku kali ini. aku ingin sembuh"
" baiklah tapi kau harus berjanji, apabila ada yang membuatmu tidak nyaman, kau harus menghubungi phi "
" hmmmm"
sadar bahwa adek nya tidak begitu menyukai sikap posesif nya. max memilih untuk mengakhir percakapan mereka. max sangat khawatir dengan keadaan gupi.
entah kenapa denganku ketika ku lihat mukaku di kaca terlihat sangat pucat, aku mencoba mengendalikan diri walau sebenarnya jantungku berdetup lebih kencang dari pada biasanya bahkan sekarang bibirku mulai terasa kaku, aku ingat pesan dari phi tul untuk selalu mengsugestikan diriku bahwa semua akan baik- baik saja. dan aku melakukan nya.
" semua akan baik- baik saja, semua akan baik- baik saja, semua akan baik- baik saja,semua akan baik- baik saja,semua akan baik- baik saja,semua akan baik- baik saja,semua akan baik- baik saja "
kakak ku yang sadar bahwa aku tidak baik baik saya memilih untuk menepi tepat di depan kampus ku berada, dengan mata yang sembab menahan tangis.
" nong cukup nong, phi tidak bisa melihatmu seperti ini!"
" phi aku mampu phi, aku mampu, "
" tolong percaya padaku phi"
" nong plissssss"
" tidak phi, aku harus bisa"
" tapi muka mu sangat pucat, bahkan sekarang kemeja mu sudah basah oleh keringatmu"
" aku baik baik saja phi, tolong phi percaya padaku."
dengan wajah kelu dan air mata yang mengalir tanpa disadari akhirnya kakaku memelukku, seolah memberikan tenaga kepadaku. dia pasti tahu bahwa ini tidak mudah untuk ku. dan dia juga tahu aku butuh bersosialisasi dengan banyak orang tapi rasa khawatir nya terlalu tinggi mengingat kejadian buruk itu terjadi padaku.
mobil berhenti tepat di depan gedung teknik, sebelum keluar kakakku meminjam posel ku untuk memasang aplikasi penyadap, agar dia bisa merasa aman melepasku.
" sini hp mu "
" untuk apa phi "
" phi mau pasang aplikasi track view"

KAMU SEDANG MEMBACA
coz you are my universe
Romans...coz you are my universe... seorang mahasiswa yang bernama Gulf Kanawut yang menderita penyakit social anxiety disorder, ia harus menyelesaikan masalah pribadinya karena kelas tatap muka sudah dimulai, akankah gulf kanawut dapat menyelesaikan ma...