Chapter 6 : Where are you now

438 30 4
                                    

Srekk srekkk...

Suara Kouka berjalan menerobos hutan. Ia terlihat lelah. Tenaganya habis terkuras setelah berlarian dalam waktu yang lama. Ia yakin kalau ia sudah jauh dari tempat mengerikan itu.

Ah, aku melihat jalan. Akhirnya aku melihat jalan keluar. Tapi kenapa mataku terasa berat?aku rasa aku melihat kunang-kunang sekarang. Dan cahaya putih?apa aku tidak sedang berhalusinasi? Tapi yang pasti...

Brukk.

Tubuh kouka terjatuh begitu ia sampai di tepian jalan raya. Ia berhasil keluar dari hutan. Tapi ia tak mendengarapapun disana. Padahal ia berharap ada mobil yang lewat untuk dimintai pertolongan. Jalanan itu sepi. Ia pun menyerah kali ini. Tubuhnya sudah tak bisa diajak berkompromi. Ia juga tak tahu seberapa jauh ia berlari tadi, yang pasti itu terasa lama dan melelahkan. Beberapa saat kemudian, semuanya terlihat gelap. Total.

***

"Kouka, kau sudah sadar. Aku dengar Sheriff yang membawamu kesini tadi malam. Ia menemukanmu terbaring di pinggir jalan"

"Benarkah? Entahlah, aku tak begitu mengingat apa yang terjadi tadi malam"

"Syukurlah kau baik-baik saja. Maaf kami baru bisa menjengukmu." sahut Kim.

"Uh, Maafkan kami. Kami juga salah karena meninggalkanmu begitu saja kemarin" sahut Jeremy dengan menyikut lengan Kim.

"Semuanya baik-baik saja kan? Aku tak melihat evelyn hari ini. dimana dia?" Tanya Kouka. Semuanya mengangguk dan saling pandang satu sama lain.

"Sebenarnya evelyn ada di rumah sakit sekarang. Kami sempat menjenguknya tadi. Tapi jangan kuatir, dia sudah agak baikan sekarang" terang Kate pasti.

"Syukurlah kalau dia baik-baik saja. kalian tahu apa yang terjadi dengannya?"

"Aku dengar, kaki kirinya patah. Aku tak begitu tahu kenapa bisa begitu. Dan lagi dia juga ditemukan oleh Sheriff tadi malam dengan keadaan setengah sadar. Untung, Sheriff langsung membawanya ke rumah sakit saat itu juga"

"Tahukah kamu kalau Sheriff kita pada mengeluh tentang anak muda jaman sekarang. Dia bilang kalau anak muda sekarang itu sudah tak segan keluar malam. Tidak seperti dulu yang masih takut akan rumor penculikan"

"Haha. Mungkin dia mengeluh tentang kita yang keluyuran semalam. Oiya, apa kau melihat ada yang aneh kemarin? Aku sudah tak sabar menunggu ceritamu dan evelyn. Aku kira hanya kalian berdua saja yang mempunyai cerita menarik melihat hanya kalian berdua saja yang bernasib menyedihkan"

"Hush, jangan membuat mereka terasa terbebani. Lihat kondisi mereka masih belum begitu baik. Btw Ini oleh-oleh dari kami. Aku rasa kau perlu istirahat hari ini. Aku lihat kau terlihat lelah sekali" ucap Kim dengan menyerahkan sebucket buah-buahan segar.

***

"I'll find you, soon or later" batin Train dengan memandangi derasnya air hujan yang turun dibalik jendela kacanya. Ia meminum seteguk air crimson dari gelas yang dibawanya. Kesan mendalam yang ia dapatkan dari pertemuan yang tak disangka itu membuat Tain penasaran akan sosok misterius yang telah membuatnya merasakan sesuatu yang bahkan ia tak ketahui namanya untuk pertama kalinya. Ia merasakan sakit di ulu hatinya. Tetapi, rasa sakit itu hilang ketika ia mengingat aroma khas menenangkan itu. Rasanya, ia harus menemui orang itu cepat atau lambat. Ia tak ingin membiarkan rasa sakit yang hebat itu ia rasakan selamanya. Ia harus menemukannya.

Tiba-tiba Senri datang dan mengalihkan lamunan Train.

            "Tuan muda, soal kemarin sebenarnya... ". Train menoleh mencari sumber suara yang merusak momen yang sedang ia nikmati itu. ia pun mendapati sosok pembantu setianya yang terlihat tua namun masih terlihat tegap dan gagah. Ia memiliki sikap yang sempurna dibanding orang tua kebanyakan.

"Ah, soal itu. Sudahlah. Aku sudah melupakannya. Tidak apa-apa Senri-san" Sahut Train.

"Bukan, bukan itu maksudku. Ada hal penting yang aku harus katakan kepada tuan muda."

"Benarkah? Tak biasanya kau punya pembicaraan seserius ini. Apa kita tidak bisa bicarakan nanti? Aku rasa aku punya urusan sebentar" tolak Train sopan. Vampir tua itu bersikeras menolak apapun alasan yang diberikan Train. Ia seakan tak mempunyai cukup waktu untuk membicarakan topic tersebut. Ia harus mengatakannya sekarang sebelum terlambat. Melihat usahanya, Train pun mengalah. Ia pun mendengarkannya dengan seksama.

"Maaf sekali tuan muda. Hamba tak bermaksud lancang mengganggu urusan tuan muda. Tapi saya sudah tak punya cukup waktu lagi untuk membicarakan hal ini. dan lagi situasi ini sudah semakin mendesak. Saya rasa ini sudah waktunya bagi tuan muda untuk mengerti" Mendengarnya, Train pun mengangguk mengerti.

"Lalu, apakah itu Senri-san?"

"Sebenarnya aku juga baru tahu tentang hal ini. Uhm, aku mendengar berita dari seorang teman dari timur. Aku dengar sebagian daerah timur telah dilumpuhkan oleh Alex dan kawan-kawannya"

  "Alex? Oh, vampire yang sering kau ceritakan itu kah? Yang ingin membuat dunia vampire"

"Iya, tuan muda. Aku rasa sebentar lagi daerah Selatan dan barat akan dikuasai juga. Termasuk daerah Orleans dan sekitarnya tak luput juga jadi incaran. Kita hanya tinggal menunggu waktu saja" 

TRAIN THE YOUNG VAMPIRE RISES (HIATUS) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang