19 :: Tak Gendong ::

802 126 6
                                    

Hai.... Maaf ya lama gak nongol 🤣 mau tes ada yang nyariin gak si Ed, eh taunya banyak. 😂

Terima kasih bagi kalian yang sudah teror daku di ig 🤭.

Ya sudah ayo kita lihat perkembangan si Abang Bos ini ya.

****

Bangun siang, itulah yang Arinda lakukan di hari kedua dia ada di negri orang. Kepalanya sedikit berat ketika ia membuka mata. Chika langsung mendekati Arinda ketika melihat wanita yang harus dia pastikan aman itu bangun.

"Sudah bangun Arinda ? tiga puluh menit lagi kita ada janji dengan chef yang akan menjadi gurumu." Arinda membulatkan matanya , dia langsung melihat sinar matahari yang sudah tinggi dan dia baru bangun. Ketika ingin duduk dia merasa kepalanya sedikit sakit.

"Ini minum susu ini dulu, katanya susu bagus untuk menghilangkan efek alkohol."

"Alkohol ?" tanya Arinda masih belum mengerti dengan apa yang terjadi kepadanya.

Chika kemudian menjelaskan jika semalam Arinda mabuk hingga membuat Ed menggendongnya ke kasur dan juga memintanya menjaga Arinda tanpa kesalahan sedikitpun. Arinda yang mendengar itu sambil meminum susu yang diberikan Chika tadi menyemburkan susu tak berdosa itu begitu saja.

"Dia mabuk ?"

"Di gendong oleh Ed ke tempat tidur ?"

Pertanyaan Arinda dalam benaknya membuat dia ingin muntah saat ini, dan benar saja dia segera berlari ke kamar mandi untuk memuntahkan isi perutnya. Kini mual dan pusing yang dia rasakan sedikit menghilang, Chika menggelengkan kepala melihat Arinda saat ini. Sementara Arinda duduk di lantai kamar mandi sambil mengingat kejadi semalam, dia menutup wajahnya karena merasa sangat malu saat ini ketika mengingat sedikit demi sedikit apa yang terjadi semalam.

Arinda berjalan cepat ke arah nakas dimana ada ponselnya yang terletak, dia ingin berterima kasih karena Ed sudah menggendongnya dari tempat mereka makan hingga ke kamarnya. Namun pesan yang dia terima dari Ed membuatnya bergetar. Apa maksud Ed dengan pesannya ini, pikir Arinda.

[Aku yakin pagi ini kau telat bangun, tapi tenang saja aku sudah meminta Chika mengurusmu dengan baik. Jangan melupakan malam kita yang begitu indah semalam Arinda dan terima kasih dengan apa yang kau berikan untukku, aku menyukainya.]

Arinda menggigit selimut yang ada didekatnya saat ini membuat Chika bingung dengan tingkah Arinda saat ini. "Arinda kau kenapa ?" tanya Chika kemudian.

"Chika apa semalam saat kau ke kamar ku ada bos Ed ?"

"Tentu saja ada! kalian sedang di balkon dan kau duduk di pangkuannya. Sungguh sangat romantis," ujar Chika tersenyum lebar sementara Arinda kembali berpikir. Lama dia mengingat semuanya kemudian Arinda berteriak karena sangat kesal dengan Ed  membuat Chika sangat terkejut.

"Arinda ada apa dengan mu? ayo lekaslah bersiap, kita akan terlambat."

...

Arinda dan juga Ed menghabiskan waktu mereka masing-masing di tempat yang berbeda namun pikiran keduanya saling bertautan. Arinda memikirkan ingin memukul kepala Ed yang sudah berpikiran mesum kepadanya sementara Ed tidak sabar untuk menantikan ekspresi marah Arinda kepadanya.

Karena Ed terus saja mengulum tersenyum membuat orang di sekitarnya merasa Ed aneh. Arinda sendiri sedang berusaha berkonsentrasi dengan pejalaran dia memasak bersama dengan koki handal. Chika sebagai penerjemahnya juga terlihat sangat antusias dengan masakan yang sedang dipelajari Arinda. Chika benar-benar sangat membantunya.

Hidangan yang dimasak Arinda kali ini adalah Fava, makanan khas tradisional yang menjadi list wajib di coba saat turis datang ke Santorini. Ketika makanannya sudah selesai dan Arinda menatanya di atas piring, chef yang menjadi guru dari Arinda mencoba masakannya dan dia memberikan jempol kepada Arinda. Chika juga ikut mencoba dan benar masakan Arinda itu sempurna. Tidak percuma Chika berbuih menerjemahkan setiap kata dari sang chef.

Abang BosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang