Pagi telah tiba. Elizabeth kini sudah siap untuk segera berangkat ke sekolah. Ia sudah cantik dengan rambut terurai rapi dan penjepit rambut beruang di poni nya. Ia ke sekolah berjalan kaki dengan Frendi. Padahal Frendi anak orang kaya , namun Frendi sangat suka dekat dengan Elizabeth. Dan itu hal yang menyenangkan.
Frendi kini sudah tampan dan tengah berdiri di depan rumah Elizabeth. Ia belum lama menunggu gadis mungil itu. Dan beberapa menit kemudian, Elizabeth keluar dari dalam rumah sembari tersenyum hangat. Frendi yang mendapat senyum itu menjadi salah tingkah.
" Frendi? Kita berangkat sekarang bagaimana?"
Mendengar ajakkan Elizabeth, Frendi tersenyum lalu mengangguk antusias. Setelahnya mereka berdua berjalan kaki bersama menuju sekolah.
Hening.
Itu lah yang ada di antara mereka. Suasana yang sangat sepi. Hingga Frendi memulai sebuah topik. Tapi, Frendi rasa... Elizabeth tak suka banyak bicara. Karena saat di sekolah, Elizabeth lebih sering diam dan bicara sebutuhnya saja.
" Eli?"
Mendengar suara Frendi, spontan Elizabeth menatap nya. Frendi yang merasa di tatap itu pun menjadi salting. Entahlah, tatapan polos Elizabeth selalu berhasil membuatnya meleleh.
" Kau...dekat dengan Garden?"
" Garden? Eh? Entahlah, sejujurnya aku sudah menganggap nya teman ku. Tapi aku tidak tahu bagaimana dengan nya."
Balas Elizabeth sembari tersenyum ketika mengingat di mana ia dan Garden menghabiskan waktu bersama. Frendi yang mendengar itu kemudian mengendus kecewa. Frendi cemburu jika Elizabeth dekat dengan laki-laki menyebalkan itu.
Elizabeth kini tertawa kecil, lalu dia berjalan sedikit berlari. Membuat Frendi kewalahan mengejarnya. Hingga mereka tak sadar bahwa mereka telah sampai di sekolah. Lelah sekali, berlari dari 0 hingga sampai tepat di tujuan.
Elizabeth tertawa melihat Frendi yang kewalahan mengejarnya. Kini Elizabeth meraih sebotol air mineral dan memberikan nya kepada Frendi, Frendi kini di buat salting untuk keberapa kali nya. Ia meraih botol mineral itu lalu meminum nya dengan waktu cepat. Membuat Elizabeth terkekeh kecil.
" Gadis nakal."
Elizabeth mendengar suara barinton itu, dengan cepat ia menoleh dan sudah ia duga. Bahwa Garden lah yang mengatakan itu. Elizabeth tersenyum lalu mendekat tepat di mana Garden berada. Ia memeluk laki-laki tampan itu dengan gemas lalu menyentil jidat Garden dengan tawa.
Garden tersenyum miring saat mengetahui bahwa Frendi sudah cemburu buta dengan ini semua. Kemudian dengan sengaja, Garden menarik tangan Elizabeth lalu memegang tangan mungil gadis itu dengan posesif.
Membuat Frendi menatap tak suka. Elizabeth yang tidak tahu apa-apa hanya tersenyum simpul, dengan polos ia kembali memeluk Garden dengan ocehan ocehan lucu nya. Membuat Garden merasa puas dan menang.
" Garden, kau sudah makan? Aku membawa bekal lagi lho. Kali ini bukan ibu ku yang memasak , namun aku sendiri." Ujar Elizabeth sembari tersenyum hangat.
Garden yang mendengar itu sontak berhenti lalu menatap Elizabeth. Kemudian ia menarik Elizabeth agar duduk di samping nya, membuat si gadis cerewet itu tersenyum senang. Tanpa babibu , Garden menarik tas biru mungil milik Elizabeth. Lalu ia membuka isi nya.
Ia meraih sekotak bekal, namun kali ini mata Garden terbelalak dengan isi tas kecil milik Elizabeth. Kini gadis itu tak hanya membawa sekotak bekal, tapi juga membawa ciki ciki manis, gurih dan pedas. Juga membawa banyak jenis susu dan teh. Membuat Garden melotot tak percaya.
" Ada apa ?"
" Untuk apa?" Tanya Garden dengan wajah tak berekspresi.
Elizabeth tertawa lalu memeluk lembut tubuh Garden. Kemudian ia mengeluarkan semua makanannya dan bekal yang ia bawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cool Sadistic ( END )
General Fiction! FIRST TITLE : FUCK I LOVE YOU Tanda Garden Seorang anak laki-laki yang masih duduk di bangku SMP, dikenal sebagai orang yang kurang ajar karena ketidakpeduliannya, kependekan bicaranya. Garden lahir dari keluarga yang kaya dan penuh kemewahan. d...