Akhirnya pembelajarannya selesai. Mereka pun akhirnya pergi ke kantin. " Sakura, kau ke kantin kan hari ini? Ayolah, temani aku ya Sakura," kata Ino. " Tidak Ino, aku berhemat. Supaya aku bisa melunasi utang utang apartemenku. Aku nitip makanan aja ya. Terserah, yang penting perutku harus ada isinya. Aku gak ingin mati keroncongan karena habis dengarin dosen killer itu, Ino," kata Sakura.
" Baiklah kalau begitu. Aku pergi duluan ya," kata Ino. " Ya," kata Sakura. Ino pun akhirnya pergi. Sakura pun kembali memejamkan matanya. Tiba tiba Sasuke masuk ke kelas. Ia sering melihat Sakura tertidur.
Diam diam Sasuke sangat menyukai Sakura yang lagi tertidur. Ia mengamati sambil menjaga Sakura untuk tetap nyenyak tidurnya. Ia bingung kepada Sakura, kenapa ia sering tertidur di kelas pas pelajaran dan pas istirahat. Ia pun akhirnya memilih untuk duduk sambil memperhatikan Sakura.
Pelan pelan ia menyelipkan rambut Sakura supaya rambutnya tidam menganggu tidur Sakura. Ia sungguh takjub melihat rambut Sakura. Jarang wanita yang memiliki rambut pink tanpa di cat. Mungkin hanya Sakura seorang yang memilikinya.
" Kenapa setiap hari kau tertidur, Sakura? Kau adalah anak beasiswa, seharusnya kau manfaatkan beasiswa itu, bukan untuk membuang sia sia beasiswa yang kau raih Sakura. Ada apa denganku, ah sudahlah. Nanti dia bisa dengar apa yang kuucap tadi. Mending aku main hp. Bodohnya kau Sasuke," kata Sasuke.
Sasuke pun akhirnya main hp. Ino pun akhirnya masuk ke kelas. Ia melihat Sasuke sedang bermain hp. Ia pun langsung ke tempat duduk Sakura. " Hei bangun Sakura. Makananmu telah tiba. Nanti kalau kau gak bangun, kumakan semua makananmu ini ya," kata Ino.
Sakura pun membuka matanya. " Aku sudah bangun Ino. Mana makanan buatku. Aku sungguh kelaparan tau. Nanti malam aku nginap di apartemenmu ya," kata Sakura. " Terserah kau aja, Sakura. Ini makananmu. Makanlah," kata Ino.
Sakura pun memakan makanan yang dibelikan Ino. Diam diam Sasuke memperhatikan Sakura makan. Menurut Sasuke cara makan Sakura sungguh menggemaskan.
" Sakura sungguh menggemaskan dimataku. Oh ayolah melihat Sakura makan, kenapa aku jadi kelaparan ya. Ah mending ku chat Naruto untuk membelikanku makanan," batin Sasuke.
" Sakura biar kulunasi utang utangmu itu. Supaya kau gak berurusan lagi dengan bibi itu. Lihat mukanya aja bikin aku kesal Sakura," kata Ino.
" Kau gak boleh kayak gitu, Ino. Ino, kau gak usah melunasi utang utangku. Biar itu menjadi tanggung jawabku. Oh ya tumben kau gak makan bersama pacarmu? Apa dia dikerubungi sama fansnya? Jawab aku Ino," kata Sakura.
" Sakura punya utang? Utang apa? Apa aku membantunya ya? Kau kenapa Sasuke? Kenapa kau sangat peduli dengannya. Sudahlah, kau pertahankan imejmu itu. Menyebalkan," batin Sasuke.
" Kau benar. Fansnya Sai selalu kayak gitu. Gak bebas aku pacaran dengannya. Ah pokoknya aku kesal dengan fansnya itu," kata Ino. " Sudahlah Ino. Biarin aja. Gak usah kau melihat mereka. Nanti selesai sekolah, kau akan ngapain?" kata Sakura.
" Kau tau aku sering belanja kan. Nah hari ini aku akan belanja bersama pacarku Sai. Kau ikut ya bersama kami," kata Ino. " Maaf Ino, aku harus bekerja untuk ngumpulin duit. Ya sudah, cepatan kau makan. Bentar lagi kita ada kelas kan. Jadi cepat cepat kau makan ya," kata Sakura. " Siap bos," kata Ino.
Dosen pun akhirnya tiba. Mereka pun akhirnya belajar. Sedangkan Sakura ya kalian tau sendiri kan, si tukang tidur tapi sesungguhnya ia sangat cerdas. Dosen pun tak melarang Sakura untuk tidur. Dalam tidurnya, Sakura menangkap semua yang diajarkan oleh dosennya.
" Sasuke, nanti pinjam ya catatannya. Soalnya aku gak ngerti tulisan dosennya," kata Naruto. " Kau ini bukannya gak ngerti tulisan dosen kita. Tetapi yang sesungguhnya adalah kau gak ngerti dengan apa yang dosen ajarkan kepada kita. Bukan begitu, Naruto," kata Sai tanpa dosa.
" Kau benar benar ya. Tapi ucapanmu sungguh benar, sampai sampai aku merasa tersanjung dengan ucapanmu, Sai," kata Naruto kesal. " Nanti kukasih catatanku, Naruto. Mending kau tidur aja kayak perempuan berambut pink itu. Dia sering kali tidur," kata Sasuke.
" Hohoho, kau perhatikan juga si Sakura ini. Tapi kalau dia mah benar benar pintar. Aku heran apa yang orangtuanya kasih kepada Sakura. Kok bisa bisa Sakura menjadi pintar. Hah, sesungguhnya aku iri kepada Sakura," kata Naruto menggerutu.
" Aku gak perhatian samanya, Naruto. Aku hanya sering melihat dia tertidur gitu. Ah sudahlah mending kau diam aja," kata Sasuke. Sedangkan Ino menyimak perkataan Sasuke.
" Kau memperhatikan Sakura, Sasuke. Aku lihat dari tatapanmu gitu. Semoga kau bisa mencintai Sakura. Aku kasihan kepada Sakura, dia terlalu lama sendirian. Alangkah lebih baiknya jika dia memiliki kekasih, dan Sakura pernah curhat kalau Sakura menyukai Sasuke. Semoga kalian bersatu ya," batin Ino.
KAMU SEDANG MEMBACA
Please Dont Leave Me Honey
RomanceSakura adalah seorang gadis biasa yang mendapatkan beasiswa di universitas yang elit. Namun untuk menghidupi kehidupannya, Sakura rela bekerja siang malam untuk mengisi perutnya. Ia juga adalah anak yatim piatu. Orangtuanya sudah meninggal beberapa...