Syok

409 23 0
                                    

   Ino pun menelpon Sakura. " Tolong kau ambilkan teleponku Sasuke," kata Sakura. Sasuke pun mengambil hp Sakura. " Ino menelponmu, Sakura," kata Sasuke. " Tolong kau angkat Sasuke," kata Sakura. Sasuke pun mengangkat teleponnya Sakura.

   " Sakura gawat! Gaara mencelakai orangtuanya Temari. Sekarang Sai, Neji, Naruto, dan Shikamaru sedang ke rumahnya Temari. Kau harus menghentikan Gaara sekarang juga, Sakura," kata Ino.

   " Apaa! Kau serius, Ino? Baiklah aku akan kesana. Kita ketemu ditempat biasa, soalnya aku tak tau dimana rumah Temari," kata Sakura.

   Ino pun mematikan teleponnya. " Apa yang dikatakan oleh sahabatmu itu, Sakura? Soalnya aku dengar jika saudaramu Gaara mencelakai orangtuanya Temari. Apa benar itu, Sakura?" kata Sasuke.

   " Ino bilang sih begitu. Ayo kita ke tempat Ino. Kita pergi bersama sama ke tempat Ino," kata Sakura. " Ngapain? Aku tau kok tempat tinggalnya Temari," kata Sasuke. " Aku harus ngajak Ino supaya aku bisa tenang menghadapi Gaara nanti. Ayo Sasuke kita ke tempat Ino," kata Sakura cemas.

   " Oke oke kita ke tempat Ino sekarang juga. Jangan terlalu cemas, ingat ada anak kita didalam perutmu itu," kata Sasuke. " Hahaha iya, ada anak kita didalam perutku. Maafkan mama, soalnya mama syok mendengar berita dari bibi Ino. Maafkan mama ya nak," kata Sakura.

   Mereka pun pergi ke tempat Ino. Setelah itu mereka langsung ke rumah Temari. " Kuharap Temari baik baik aja. Gaara emang gak bisa bersabar, aku dan kau tau jika dia dendam sama orangtuanya Temari, tetapi kasus pembunuhan orangtuamu sudah lama terjadi. Mungkin orangtuamu sudah memaafkan mereka. Seharusnya Gaara bisa ikhlas dengan kepergian orangtuanya. Gak kayak gini jadinya," omel Ino.

   " Itu dia yang kucemaskan. Gaara tipikal berpikir pendek sebelum bertindak. Aku jadi merasa bersalah kepada Temari. Benar benar bersalah. Seharusnya Gaara bisa mengikhlaskan kematian orangtuaku. Menyebalkan," kata Sakura.

   Mereka pun sampai di kediaman Temari. Didalam rumahnya Temari. " Gaara akan kulaporkan kau atas perbuatanmu kepada ayahku," kata Kankuro. " Aku hanya menegakkan keadilan buat diriku. Aku ingin para pembunuh orangtuaku dihukum seberat beratnya," kata Gaara.

   " Tapi gak kayak gini juga, Gaara. Aku dan Temari akan segera menikah. Jika kami menunda pernikahan kami, kasihan orangtuaku nanti, Gaara. Pikirkan itu," kata Shikamaru.

   " KALIAN HANYA MEMENTINGKAN EGO KALIAN AJA. AKU INI YATIM PIATU GARA GARA ULAH AYAHNYA TEMARI! AYAHNYA TEMARI! JIKA DIA TAK MEMBUNUH ORANGTUAKU AKU TAKKAN BERBUAT SEPERTI ITU," teriak Gaara.

   " Hentikan obsesimu, Gaara. Ayah dan ibu sudah bahagia di alam sana. Jika mereka tidak membunuh ayah kita, ayah kita mungkin akan melakukan kesalahan yang lebih besar lagi. Lagian Tuhan lebih menyayangi orangtua kita. Sudahlah jangan kau berbuat nekad seperti itu, Gaara," kata Sakura tiba tiba.

   " Sakura," kata Gaara lirih. " Jadi kalian benar saudara hah! Sakura seharusnya kau bilang kepada saudaramu ini untuk jangan menyakiti ayahku," kata Temari.

   " Dia hanya obsesi ingin membunuh orangtuamu, Temari. Temari maafkan Gaara karena perilakunya. Aku benar benar tidak menyangka bahwa dia akan melakukan hal nekad seperti ini. Dan kau Gaara, jangan membujukku pulang gara gara masalah ini. Sejak aku dijual olehmu, hubungan kakak beradik sudah putus. Jadi aku takkan menganggapmu sebagai saudaraku. Kau harus mempertanggung jawabkan semua kesalahanmu, Gaara," kata Sakura.

     " Aku hanya memberikan keadilan kepada orangtua kita, Sakura. Tak lebih. Dan kumohon kau kembali lah ke rumah ini. Rumah ini sekarang sudah menjadi hak milikmu, Sakura. Milik kita berdua," kata Gaara.

    " Rumah dengan hasil mencuri. Seharusnya rumah ini milik Temari. Ayahnya sudah bekerja keras demi kebahagiaan anak anaknya, seharusnya kau jangan melakukan hal seperti ini, Gaara," kata Sakura.

    " Kenapa kau terus membela mereka, Sakura. Harusnya kau ngebela aku, bukan mereka," kata Gaara marah. " Untuk apa aku ngebela orang yang bersalah seperti itu. Bentar lagi polisi akan datang menangkapmu, Temari bawa ayahmu ke rumah sakit sekarang juga. Aku tak ingin kau mengalami hal yang sama sepertiku dulu. Untuk paman Rasa aku sangat berterimakasih kepadamu. Kalau kau gak membunuh orangtuaku, mungkin aku juga takkan tau watak saudaraku ini. Jadi bersenang senanglah dikehidupanmu selanjutnya. Aku sudah memaafkanmu, paman," kata Sakura.

    Shikamaru, Neji, Sai, Ino, Naruto, Temari  dan Kankuro pun membawa Sabaku Rasa ke rumah sakit. Tinggallah Sasuke, Sakura, Gaara di rumah ini. " Apa hubunganmu dengan adikku, Uchiha? Jauhkan dirimu dari adikku sekarang juga," kata Gaara.

   " Kau gak berhak mengusir Sasuke, Gaara. Dia jauh lebih terhormat daripadamu, Gaara," kata Sakura. " Aku sudah mendengar cerita dari Temari bahwa kau pernah diperkosa sama Sasuke. Aku tak menerima itu," kata Gaara.

   " Cih tidak menerima, jelas jelas kau jauh lebih tidak terhormat dibandingkan Sasuke. Emang dia pernah perkosa aku, tetapi bagiku itu tidak diperkosa. Itu adalah bukti cintaku kepada Sasuke yang mengakibatkan kami melakukannya. Jadi tidak ada pemerkosaan di dalam kamusku ini," kata Sakura.

    " Kau diperkosa, Sakura. Oke dia bertanggung jawab untuk menikahimu, tetapi dia takkan pernah mencintaimu. Jadi percuma kau meminta tanggung jawab, orang tersebut malah tidak mencintaimu. Ah sudahlah, capek aku mengomong kepada kalian. Pokoknya kau harus tinggal disini," kata Gaara.

   " Aku tidak akan tinggal bersamamu, Gaara. Jadi jangan paksakan aku," kata Sakura. Tiba tiba polisi datang dan menangkap Gaara. " Setelah aku bebas, aku akan membawamu pergi dari Tokyo ini, Sakura," kata Gaara.

   Gaara pun akhirnya pergi. Meninggalkan Sakura menangis sejadi jadinya. " Aku tak menyangka jika Gaara melakukan hal ini. Seharusnya dia memaafkan perilaku ayahnya Temari, bukan membunuh seperti ini. Pasti ayah sangat kecewa dengan Gaara. Dosa Gaara terlalu besar dihadapan orangtuaku dan diriku. Aku tak sanggup menahan dosanya tersebut, Sasuke," kata Sakura.

    Sasuke pun memeluk Sakura dengan erat. " Keluarkan saja uneg unegmu hari ini, Sakura. Aku tau kau sangat terpukul dengan kejadian hari ini. Menangislah sepuasmu, Sakura," kata Sasuke. " Aku jadi merasa bersalah kepada Temari. Pasti setelah ini Temari membenciku hiks. Aku gak sanggup menemaninya di rumah sakit," kata Sakura.

Please Dont Leave Me HoneyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang