Membunuh

530 24 1
                                    

   Malam pun tiba. Gaara pun bergegas ke ruangan Rasa. Hari ini dia akan mewujudkan balas dendam kepada Rasa akibat terbunuhnya ayahnya. " Sudah saatnya Rasa mati, takkan kubiarkan dia tenang lebih lama lagi. Kalian awasi rumah ini. Hari ini kita akan lakukan pembunuhan kepada Sabaku Rasa. Inilah akibat membunuh orangtuaku, sekarang rasakan penderitaan itu Sabaku Rasa. Hahaha," kata Gaara.

   Gaara pun mengendap ngendap ke ruangan Rasa. Rasa pun membalikkan badannya. " Ada apa kau kesini, Gaara? Apa yang ingin kau bicarakan kepadaku," kata Rasa. " Ini Temari menyuruhku untuk mengasih minuman ini kepada ayah. Diminum ya ayah," kata Gaara.

   Rasa pun meminum minuman yang dikasih oleh Gaara. " Makasih ya, ya sudah kau urus berkas berkas ini," kata Rasa. " Baiklah ayah, aku permisi dulu. Kalau ada apa apa, bilang kepadaku ya ayah," kata Gaara. " Iya," kata Rasa. Gaara pun akhirnya kembali ke ruangannya.

   " Setelah ini pasti dia mati. Aku tak sabar menantikannya," kata Gaara tersenyum. Tiba tiba Rasa mengalami kesakitan pada tubuh. " Sial ada apa dengan tubuhku ini? Kurang ajar apa yang dilakukan oleh Gaara kepadaku. Temari, Kankuro, uhuukk ayah sudah tak kuat," kata Rasa.

   Temari dan Kankuro bergegas ke ruangan ayahnya. " Ayah mulutmu berdarah. Ayo kita ke rumah sakit," kata Temari cemas. " Cari adikmu Gaara uhuuk. Dia membuatku kayak begini. CEPAT CARI DIAA," teriak Rasa.

   " Gaara? Kenapa harus Gaara? Apa yang dia lakukan kepada ayah? Ayah jawab aku," kata Temari. " Kau ini bodoh atau apa sih, Gaara lah yang menyebabkan ayah kayak gini. Kalian carilah Gaara ke seluruh ruangan di rumah ini. Seret dia, aku tak mau tau," kata Kankuro.

   Gaara pun akhirnya keluar dari ruangannya dan langsung menuju ke ruangan Rasa. Ia pun akhirnya masuk ke ruangannya Rasa. " Tak usah kau cariku lagi Kankuro. Aku sudah disini. Biarkan aja dia merasa kesakitan. Itu tak seberapa Rasa dibandingkan kau membunuh orangtuaku sendiri. Kau menyebabku jadi yatim, karena keserakahanmu kau membunuh kedua orangtuaku. Coba kalau kau gak membunuhnya, mungkin kau akan bahagia bersama dengan anak anakmu. Soal kau mengangkatku dengan mengimbang imbang aku masuk ke perusahaanmu itu malah akan memperburuk karir serta kehidupanmu sendiri Sabaku Rasa. Sekarang kau harus merasakan apa yang dirasakan oleh orangtuaku," kata Gaara.

   " Kau jahat Gaara! Ayahku sudah memberikan tempat buatmu berlindung, kenapa kau membuat ayahku seperti ini Gaara! Orangtuamu pasti kecewa dengan apa yang kau perbuat itu," kata Temari sambil menangis.

   " Justru orangtuaku bangga melihatku kayak begini. Terimakasih kau mengembalikan perusahaan milik ayahku, akan ku besarkan perusahaan ayahku dan mengalahkan seluruh perusahaan perusahaan di Jepang ini. Selamat tinggal Sabaku Rasa. Usir anak anaknya dari sini. Rumah ini sekarang adalah milikku. Apa yang sudah kau rampas dariku akan kurampas milikmu juga Rasa. Pengawal usir semua yang ada di rumah ini. Aku tak mau tau," kata Gaara.

   " Kau jahat Gaara! Kau tega mengusir kami dari sini! Hiks hiks tanpa kau usir pun kami juga akan pergi. Kankuro ayo kita pergi. Pelayan bawa ayah ke rumah sakit. Ayah bertahanlah ya. Akan kutelpon Shikamaru," kata Temari sambil menangis.

    Temari pun menelpon Shikamaru. " Halo Temari, ada apa kau menelponku? Kebetulan aku diluar bersama teman temanku, aku gak bisa berlama lama menelponmu, Temari," kata Shikamaru.

   " Ayahku hiks. Ayahku dicelakai oleh adik angkatku sendiri, Shikamaru. Dia juga tega mengusir kami dari rumah. Sekarang aku tak punya apa apa, tolong kau bantu aku Shikamaru," kata Temari sambil menangis nangis.

   " Gaara mencelakai ayahmu? Kenapa? Baiklah aku akan kesana. Bersabarlah sebentar," kata Shikamaru cemas. Sementara di tempat Shikamaru.

   " Kenapa pacarmu, Shikamaru? Beberapa menit yang lalu kau ke rumah dia, sekarang kau mau ke rumahnya lagi. Mending kau kayak aku, gak perlu lagi jemput jemput pasangan. Langsung tinggal serumah," kata Sai.

   " Temari dalam masalah. Ayahnya dicelakai oleh Gaara. Aku tak tau kejadian yang sebenarnya. Aku harus pergi, nanti kita lanjutin mainnya," kata Shikamaru.

   " Gaara? Sabaku itu? Kenapa dia bisa melakukannya?" kata Neji. " Ntahlah, aku mendengar Temari menangis jadi kuurungkan niat untuk bertanya kepadanya. Ya sudah aku pergi dulu," kata Shikamaru.

   " Kenapa Gaara bisa melakukannya? Apa dia memiliki dendam pada keluarga Temari? Bukannya Gaara sudah dianggap sebagai anaknya sendiri, itu yang pernah dikatakan oleh paman Rasa kepada kita kita," kata Naruto.

   Ino pun duduk diantara teman temannya Sai. " Kurasa aku tau kenapa Gaara melakukannya. Dia ingin membalaskan kematian orangtuanya. Itu yang pernah dikatakan oleh Sakura. Upss sorry aku keceplosan," kata Ino.

   " Apa maksudmu, Ino? Kita tau baru tau jika Sakura adalah adiknya Gaara, apa? Aku baru ngeh dengan ucapanmu itu sayang," kata Sai. Sementara Neji dan Naruto pun bingung dengan perkataan Ino.

    " Jadi waktu kita ketemu Sakura di restauran, Sakura pernah bilang kepadaku bahwa ia mengetahui siapa pembunuh orangtuanya. Ya Sabaku Rasa sama pamanmu sendiri, Naruto. Mereka yang telah membunuh orangtuanya Sakura. Makanya Gaara ingin membalaskan dendamnya dan mengambil apa yang telah mereka ambil dari Sakura dan Gaara. Intinya Gaara ingin membalaskan dendamnya," kata Ino.

    " Apaa! Kau serius, Ino? Pamanku dan paman Rasa? Kau serius dengan ucapanmu itu, Ino," kata Naruto heboh. " Ya aku setuju denganmu, Naruto. Apa itu yang dikatakan sama Sakura, Ino?" kata Neji.

    " Aku serius Neji, Naruto. Gak mungkin aku bilang ini kepada kalian. Kau tau seberapa berbahayanya mereka. Ah sudahlah ini diminum aja dulu," kata Ino.

   " Apa kau percaya dengan ucapan istrimu itu, Sai?" kata Naruto. " Iya aku percaya, gak mungkin Gaara melakukannya tanpa tujuan. Pasti dia memiliki tujuan tersembunyi yang bahkan seluruh keluarga Temari tak mengetahui kejahatan Gaara," kata Sai.

   " Bisa jadi itu. Mau apa lagi, ayo kita bantuin Shikamaru. Pasti dia kesusahan, ayo kita bantu Shikamaru," kata Neji. Mereka pun mengangguk dan langsung menuju ke mobil mereka masing masing.

   " Kalian gak minum minuman kalian? Hei kalian mau kemana?" kata Ino. " Ke rumah Temari. Ino beritahu Sakura jika Gaara membuat ulah kepada keluarga Temari," kata Sai. " Buat apa sayang? Ah baiklah nanti kutelpon," kata Ino. Sai pun akhirnya pergi dengan disusul oleh Naruto dan Neji.

Please Dont Leave Me HoneyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang