Manja Manja

605 31 0
                                    

   Mereka pun akhirnya pulang ke apartemen. " Sasuke, kayaknya kita harus pergi dari Tokyo ini. Aku takut jika anak buah Gaara menemukanku dan membawaku ke tempat Gaara. Jadi lebih baik kita agak menjauh dari Tokyo ini," kata Sakura.

    " Trus bagaimana dengan kuliah kita? Kita harus lulus supaya kita dapat gelar sarjana. Supaya kita dapat pekerjaan gara gara gelar sarjana kita. Tinggal beberapa bulan lagi kita skripsi, jadi ya tunggulah beberapa bulan. Setelah itu kita pergi dari sini," kata Sasuke.

    " Sasuke bagaimana salah satu dari kita gak lulus. Sekarang aku sudah sah menjadi istrimu. Aku kepingin bisa meluangkan waktuku hanya demi dirimu, Sasuke. Jadi aku mengalah dan tidak melanjutkan kuliah ini. Kita gak akan sanggup untuk membayar uang kuliahnya," kata Sakura.

   " Kau beasiswa Sakura. Kau pakai aja beasiswamu itu. Pokoknya kita berdua harus lulus dari kuliah ini. Kalau soal biaya kuliahku, itu biar urusanku sendiri. Yang penting kita harus mendapatkan gelar sarjana itu," kata Sasuke. 

   " Terserah padamu, yang penting aku cuma mengingatkan dirimu. Setelah ini kau kemana, Sasuke?" kata Sakura. " Ke restauran. Aku akan kembali melanjutkan pekerjaanku. Kau disini aja dulu, aku harus pergi. Kunci rumah ini, dan jangan bukain pintu kecuali aku. Kau boleh membukanya. Kau mengerti kan. Aku pergi dulu," kata Sasuke.

   " Jika itu Ino ataupun sahabatmu yang datang kesini, apakah aku tetap tidak membukakan pintu apartemen kita?" kata Sakura. " Termasuk mereka, Sakura. Jangan kemana mana ketika aku bekerja. Kutakut Gaara memata mataimu, Sakura. Jaga dirimu baik baik, nanti aku akan pulang cepat," kata Sasuke. " Hmm, hati hati Sasuke," kata Sakura.

   " Hn," kata Sasuke langsung pergi begitu saja. Sementara Sakura mulai membersihkan apartemennya. Gaara pun kembali ke rumahnya. Dia sangat bersedih ketika Sakura tak mengenalinya.

   " Ini salahku, seandainya dulu aku tak menyerahkan Sakura mungkin tak kayak gini kejadiannya. Sakura benar, seharusnya aku mengasih aja perusahaan itu kepada Rasa. Tidak mengorbankan Sakura kedalam keegoisanku sendiri. Tetapi ayah juga mengamanahkan perusahaan itu untuk aku jaga. Astaga hari ini benar benar hari tersial dalam kehidupanku sendiri," kata Gaara.

   Sakura pun akhirnya menyelesaikan apartemennya. " Huh akhirnya selesai juga bersih bersih. Kenapa akhir akhir ini kepalaku pusing ya? Apa karena aku terlalu memikirkan kejadian ini? Ah sudahlah mending aku istirahat aja," kata Sakura.

   Sakura pun akhirnya beristirahat di sofa. Ia pun akhirnya menonton televisi untuk menghilangkan kebosanannya. Beberapa menit kemudian, Sasuke pun akhirnya pulang dan menuju apartemennya.

   Ia pun akhirnya sampai di apartemennya. Ia pun mengetuk apartemennya. Sakura pun yang merasa ada yang mengetok pintunya lantas ia buru buru untuk membukainnya.

   " Akhirnya kau pulang, Sasuke. Aku merasa jenuh di apartemen ini," kata Sakura. " Kau mau kemana hari ini, Sakura? Kita berkeliling ke kota, kau mau ikut denganku? Ya sudah, aku beres beres sebentar," kata Sasuke.

   " Tidak, bagaimana kalau kita nonton di rumah. Sambil peluk gitu. Pliss," kata Sakura. " Peluk huh? Tumbenan kau meminta itu kepadaku, kau ini pingin manja manja denganku hmm," kata Sasuke. " Hehehe, tiba tiba aja aku ingin manja manja kepadamu Sasuke," kata Sakura.

   Sasuke pun langsung mengendong Sakura. " Sekarang kau boleh memelukku sepuasmu. Biar aku hari ini yang akan menyiapkan makananmu, Sakura," kata Sasuke.

   " Hmm bolehlah kalau begitu. Hari ini  biar kau yang menyiapkan semuanya. Soalnya aku tadi udah beresin apartemen kita. Ya sudah tuan Sasuke, siapkan aku makanan spesial buatanmu itu. Nanti biar aku yang mencicipinya," kata Sakura. " Oke buk bos, akan kusiapkan untukmu," kata Sasuke.

  Mereka pun akhirnya menghabiskan waktu mereka di dalam apartemen dan tidak memikirkan kejadian yang barusan.

Please Dont Leave Me HoneyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang