Party

840 74 0
                                    

Sasuke pun akhirnya sampai di apartemennya. Ia pun langsung merebahkan dirinya ke sofa mahalnya. Sakura pun langsung mengasih minuman kepada Sasuke.

" Ini diminum dulu, Sasuke," kata Sakura. " Hn," kata Sasuke. Sakura pun kembali ke dapur. Sejenak Sasuke terpaku melihat Sakura berberes di apartemennya.

" Dia terlihat elegan ketika sudah berada di dapur. Sama seperti ibuku, aku sangat menyukainya. Jarang wanita yang mau ngurus dapur. Sakura seperti ibuku. Aku sangat merindukan ibuku. Tapi gara gara ayah, aku jadi terpisahkan dengan ibuku," batin Sasuke.

Sasuke pun menyalakan televisi supaya ia tidak terfokuskan kearah Sakura. Sedangkan Sakura diam diam senang melihat Sasuke berada di apartemen.

Beberapa menit kemudian. Waktunya ia pulang ke apartemennya. Ia pun segera menemui Sasuke. " Sasuke sudah waktunya aku pulang. Bolehkan aku pulang?" kata Sakura. " Boleh, hati hati kau pulangnya. Jaga dirimu baik baik," kata Sasuke.

" Iya Sasuke. Aku pergi dulu," kata Sakura. " Tunggu, ini gaji buatmu. Aku sengaja menggajimu sekarang, kalau kekurangan kau bisa memintanya kepadaku," kata Sasuke. " Ini sudah cukup Sasuke. Baiklah aku ambil ya uangnya," kata Sakura. Sakura pun akhirnya pergi.

Sementara Sasuke pun akhirnya keluar dari apartemennya. Ia hanya memastikan Sakura pulang dengan aman. Sakura pun akhirnya singgah ke supermarket. Ia membeli stock makanan buat di apartemennya.

Sasuke pun menunggu Sakura keluar dari apartemennya. " Kenapa dia lama sekali keluarnya? Apa yang ia beli disana? Kalau aku check, takutnya ia keluar bisa ketahuan jika aku menguntitnya daritadi. Ya sudah mending tungguin aja sampai ia selesai belanjanya," kata Sasuke.

Sakura pun akhirnya selesai belanjanya. Ia pun menuju ke apartemennya. Ia pun akhirnya sampai di apartemennya.

Ia melihat Tsunade di depan pintu apartemennya. " Darimana aja kau, Sakura? Aku sudah menunggumu daritadi. Cepat berikan aku uang! Soalnya aku ingin belanja kebutuhanku hari ini," kata Tsunade.

" Baiklah ini uangnya bibi Tsunade. Sesuai kan dengan jumlahnya?" kata Sakura. " Sesuai, gini dong. Gak perlu aku tagih. Ya sudah dua bulan lagi kau bayar apartemen ini. Aku pergi dulu," kata Tsunade.

Sementara Sasuke sejak tadi menguping pembicaraan Sakura dengan perempuan itu. " Jadi Sakura rela bekerja demi membayar apartemennya? Aku jadi salut kepadanya. Aku termotivasi ingin hidup mandiri seperti Sakura. Selama ini aku selalu menghabiskan uang demi hal yang tidak berguna. Mulai besok, aku akan memanfaatkan uang tersebut demi hal hal yang aku butuhkan," kata Sasuke.

Sasuke pun akhirnya kembali dari apartemennya Sakura. Beberapa minggu kemudian. Hari ini kampus Sasuke dan Sakura sedang mengadakan party.

" Sakura kau yakin tidak datang ke acara perayaan ulangtahun kampus kita. Ayolah, izin aja pada bosmu hari ini. Pasti nanti acaranya seru," kata Ino. " Gak Ino, aku harus tetap bekerja. Kalau aku gak kerja, bagaimana aku bisa makan buat besok Ino. Sudahlah, jangan memaksaku kayak gitu," kata Sakura.

" Kau harus tetap ikut Sakura! Aku gak mau tau. TITIKK," kata Ino. Sakura pun menghela nafasnya. " Terserah kau ajalah Ino. Aku capek ngomong samamu," kata Sakura.

Sementara ditempat duduk Sasuke. " Kau sudah menemukan siapa cewek yang akan bergandengan denganmu nanti, Sasuke? Oi jawablah Sasuke," kata Naruto.

" Entahlah, emang kau sudah ada Naruto?" kata Sasuke. " Tentu aja dong. Hinata akan kuajak nanti ke pesta kampus kita. Atau kuajak Karin ikut bersamamu, Sasuke. Kuyakin kau tertarik dengannya," kata Naruto.

" Terserah kau aja Naruto. Aku mau baca buku dulu," kata Sasuke. " Tumben rajin amat kau baca buku. Apalagi kau baca buku tentang bisnis gitu. Kau yakin kau akan bekerja di tempat ayahmu?" kata Naruto.

" Ntahlah, yang jelas aku akan berubah diriku untuk tidak boros uang lagi. Sudah cukup bagiku, sekarang aku akan memanfaatkan uang sebaik baiknya agar aku tidak memborosnya kembali. Jika gak ada yang mau kau bicarakan, aku lanjutin membacanya," kata Sasuke. " Hah terserah kau aja deh Sasuke," kata Naruto.

Sai, Shikamaru, dan Neji pun menghampiri Sasuke dan Naruto. " Tumben kau rajin, Sasuke? Kau gak lagi demam kan?" kata Shikamaru. " Gak, mulai saat ini aku akan minta kepada ayah untuk mempekerjaku di perusahaannya. Sudah cukup aku berfoya foya. Sekarang waktunya aku fokus dengan tujuanku," kata Sasuke.

" Tujuan? Emang kau mempunyai tujuan apa, Sasuke? Katakan kepada kami," kata Sai. " Bekerja dan tidak menghambur hamburkan uang. Kalau kalian mengoceh terus, kalian ladeni aja si bodoh ini," kata Sasuke.

" Hehh! Baiklah, kau kerja aja sana," kata Neji. Beberapa menit kemudian. Party pun dimulai. Banyak para wanita yang datang ke acara tersebut.

   " Wah sudah ramai aja disini, Sakura. Sumpah hari ini kau benar benar cantik. Ayo kita ke tempat pacarku," kata Ino.

   Sakura pun risih melihat para laki laki menarapnya seperti itu. " Ino bajuku memancing mereka. Rasanya aku ingin digulati oleh mereka. Lebih baik aku pulang aja ya," kata Sakura.

   " Hei jangan pulang terlebih dahulu, Sakura. Kita bahkan belum bersenang senang," kata Ino. Sakura pun hanya menghela nafasnya aja.

   Sementara Sasuke sangat kagum melihat kecantikan Sakura. Tetapi ia risih karena semua para pria menatap ke arah Sakura. " Itu bukannya Sakura ya. Sumpah kali ini dia benar benar cantik. Nanti kuajak dia berdansa deh," kata Naruto.

   " Ingat kau ada Hinata, Naruto. Jangan nyari cewek lain," kata Neji. Naruto pun kesal mendengarkan ucapan Neji. Sedangkan Sai, Shikamaru hanya bisa menertawai Naruto. Sasuke hanya bisa mendengus melihat tingkah sahabatnya itu.

   Ino pun menghampiri Sai. " Sayangku ayo kita berdansa. Sakura nikmatilah pestanya ya. Kutitip sahabatku ini kepada kalian," teriak Ino. Sai dan Ino pun langsung berdansa.

   " Aku ke tempat Temari aja. Naruto temuinlah Hinata sana," kata Shikamaru. " Oke, ayo Neji nii kita samperin cewek cewek kita. Sasuke jagain Sakura dengan baik ya," kata Naruto. " Hn," kata Sasuke.

   Naruto, Shikamaru, dan Neji pun berdansa dengan ceweknya. Sementara Sasuke dan Sakura hanya diam diam saja. " Lebih baik kau tutupi tubuhmu itu. Itu terlalu mencolok bagi mereka mereka," kata Sasuke. Sasuke pun melemparkan jasnya kepada Sakura.

   Sasuke pun pergi ngambil makanan dan minuman. Sementara Sakura mengikuti Sasuke dari belakang. " Ano Sasuke umm besok aku boleh gak izin. Soalnya aku harus ke desaku untuk berziarah ke makam orangtuaku. Boleh kan Sasuke?" kata Sakura.

   " Terserah kau aja. Dan jangan mengikutiku. Aku risih denganmu, Sakura," kata Sasuke. Sementara Sakura hanya bisa terdiam dengan ucapan Sasuke.

Please Dont Leave Me HoneyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang