chapter satu

565 32 0
                                    

Pembukaan maniezzz.

affa kabarr maniezzz?

how's your day bubuyyy?

are you okay tudeeii? good or bad bbe?? ada apa aja hari ini??

happy ga sayangku?? apa ada yang ngeselin?? kalau ada tendang aja selangkangannya bub.

beteweee basway pacarku ini udah mam yum? kalau yum gek mam.


Vote komen andddd follow nya mana maniezzz??

pecintaanakepakrete follow dong sayang, masa tidak di follow huweew.

pecintaanakepakrete follow dong sayang, masa tidak di follow huweew

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Happy reading manissss"

*****

1. Putusin Rayan.

"Putusin Rayan."

"Hehh, lo siapa?? Nyuruh nyuruh putusin pacar gua."

"Calon suami bukan apa bukan, sok iyeee."

Devfan menghela nafas lelah. Vanya ini selain susah diatur kalo dikasih arahan tidak mau mengerti. Bloon banget. "Dia cuma manfaatin lo, kalo apa yang dia mau udah didapat. Lo juga pasti bakal ditinggal pergi."

Gadis itu menatap lawan bicaranya dengan kedua tangan menyilang kedada. "Yaudah si, masih ada Cakra. Lo kok ngatur?"

Devfan menggelengkan kepalanya mulai frustasi. Kalau bukan Papi dan Maminya Vanya yang nitipin gadis itu ke dia. Devfan juga ogah ngatur-ngatur nih cewek.

"Ngatur lah, gua calon suami lo."

Vanya yang tadi anteng terduduk kini tergelak sok kaget. Padahal mah dia udah tau kalau dia bakal di jodohin sama Devfan. Udah dari lama, sejak SMP juga ia udah mengetahui hal itu. "Gausah ngarep deh, gua gamau di jodohin sama lo. Hidup gua bakal suram banget pasti. Harus berumah tangga sama cowok kayak lo."

"Lagian, apa-apaan. Lo ngangep perjodohan Papi Mami sama Daddy Mommy lo itu. Lo anggap serius?" Vanya mendongak tepat dihadapan Devfan. Cowok itu masih santai terduduk. "Yaelah, engga mungkin banget seorang Devfan mau sama gua. Katanya lo alergi cewek GOBLOK."

Devfan mendongak. Tatapan keduanya bertemu. "Bagus kalau sadar diri, gua juga terpaksa nurut jagain lo."

"Ohhhh. Lo engga ikhlas, kalau engga ikhlas yaudah. Gausah lo jagain, gua juga engga perlu dijagain sama orang munafik kaya lo."

Doubell SintingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang